Lewat Coda Food x BRBGKLTR, Herjunot Ali Populerkan Kuliner Indonesia pada Dunia
A
A
A
JAKARTA - Aktor Herjunot Ali mencoba mengembangkan sayap bisnis lewat #BRBGKLTRBerbagi Kultur yang berkolaborasi dengan start up kuliner Indonesia bernama Coda Food. Kolaborasi tersebut diberi nama Coda Food x BRBGKLTR.
Lewat kolaborasi ini, hadirlah start up untuk membantu pelaku bisnis kuliner yang ingin membawa makanannya ke luar negeri. Junot ingin menjadi bagian dalam mengenalkan sekaligus mempopulerkan makanan khas Nusantara.
Nama Junot selama ini dikenal sebagai aktor. Di samping itu, pemain film Jeritan Malam ini juga hobi liburan keliling dunia sambil mencicipi beragam jenis makanan. Kini, Junot telah memutuskan berkecimpung di dunia bisnis dan aktif mengampanyekan tagar #BRBGKLTR (Berbagi Kultur) di akun Instagram miliknya. Kampanye ini menyuarakan keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia, termasuk dalam hal keragaman di ranah kuliner.
"Coda Food merupakan platform di mana kami semua di sini bersama-sama berkumpul untuk membantu para pelaku bisnis kuliner mempopulerkan makanan Indonesia ke luar negeri," kata Junot menjawab pertanyaan SINDOnews usai pengumuman kolaborasi Coda Food x BRBGKLTR di Jakarta, Rabu (18/12) sore.
Menurut aktor kelahiran 8 Oktober 1985 itu, antara Coda Food dan BRBGKLTR ada kesamaan tujuan. Itu sebabnya ia tertarik terlibat dalam bisnis kuliner. "Kami bertemu di satu visi yang sama, yakni untuk membawa masakan Indonesia ke luar negeri. Juga agar budaya kita bisa lebih dikenal di luar negeri," sebut Junot.
Mantan kekasih Tatjana Saphira ini juga ikut terlibat dalam tahap riset, food testing, serta pemilihan lokasi di Tokyo. "Ternyata ada beberapa makanan seperti soto, sate, dan nasi goreng yang menjadi favorit orang Jepang. Nah, akhirnya kami adakan food testing dengan komunitas orang Jepang," jelas Junot, seraya menjelaskan tingkat penerimaan terhadap tes makanan itu di atas 80%.
Coda Food memiliki alasan mengapa memilih Jepang sebagai negara pertama untuk bisnis mereka. Hal tersebut dijelaskan oleh CEO Coda Food Albert Christo. "Tim kami sudah beberapa kali pergi ke Jepang, terutama Tokyo. Kami melihat bahwa makanan khas Indonesia di sana masih minim dan agak susah mencarinya. Warga Indonesia yang ke Jepang susah mencari makanan halal. Itu kesempatan kita untuk memperkenalkan makanan Indonesia," ucap Albert.
Lantas, apa yang harus dilakukan agar pelaku bisnis kuliner bisa bergabung dengan start up Coda Food?
"Tentu makanannya enak dan sesuai dengan taste masyarakat setempat, karena membawa makanan Indonesia ke luar negeri tidak bisa asal. Tergantung tempatnya. Misalkan nanti mau dibawa ke Eropa atau Timur Tengah, kami harus adakan food testing lagi, apakah di lidah mereka cocok," jawab Junot.
Finalis VJ Hunt 2004 ini tak muluk-muluk mengharapkan hasil dari kolaborasinya bersama Coda Food. Ia tidak menampik kalau masakan Asia yang dikenal dunia kebanyakan berasal dari Jepang, Korea, dan Taiwan. Bahkan dari kawasan Asia Tenggara, makanan Thailand dan Vietnam lebih dikenal secara internasional. "Melalui Coda Food saya berharap ragam kuliner Indonesia dapat merambah pasar global dan menjadi penyumbang signifikan bagi jumlah franchise di luar Indonesia yang saat ini masih didominasi pemain asing," ujar Junot.
Kolaborasi Coda Food x BRBGKLTR yang baru berlangsung sejak Agustus 2019 akan mengekspansi makanan Indonesia di Jepang. Soto Betawi Bang Rojak yang kemudian di-rebranding menjadi Soto Betawi Miyamoto ini menjadi brand pertama yang akan dibawa. Rencananya, gerai makanan tersebut akan dibuka untuk umum di Tokyo pada Februari atau Maret 2020.
Lewat kolaborasi ini, hadirlah start up untuk membantu pelaku bisnis kuliner yang ingin membawa makanannya ke luar negeri. Junot ingin menjadi bagian dalam mengenalkan sekaligus mempopulerkan makanan khas Nusantara.
Nama Junot selama ini dikenal sebagai aktor. Di samping itu, pemain film Jeritan Malam ini juga hobi liburan keliling dunia sambil mencicipi beragam jenis makanan. Kini, Junot telah memutuskan berkecimpung di dunia bisnis dan aktif mengampanyekan tagar #BRBGKLTR (Berbagi Kultur) di akun Instagram miliknya. Kampanye ini menyuarakan keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia, termasuk dalam hal keragaman di ranah kuliner.
"Coda Food merupakan platform di mana kami semua di sini bersama-sama berkumpul untuk membantu para pelaku bisnis kuliner mempopulerkan makanan Indonesia ke luar negeri," kata Junot menjawab pertanyaan SINDOnews usai pengumuman kolaborasi Coda Food x BRBGKLTR di Jakarta, Rabu (18/12) sore.
Menurut aktor kelahiran 8 Oktober 1985 itu, antara Coda Food dan BRBGKLTR ada kesamaan tujuan. Itu sebabnya ia tertarik terlibat dalam bisnis kuliner. "Kami bertemu di satu visi yang sama, yakni untuk membawa masakan Indonesia ke luar negeri. Juga agar budaya kita bisa lebih dikenal di luar negeri," sebut Junot.
Mantan kekasih Tatjana Saphira ini juga ikut terlibat dalam tahap riset, food testing, serta pemilihan lokasi di Tokyo. "Ternyata ada beberapa makanan seperti soto, sate, dan nasi goreng yang menjadi favorit orang Jepang. Nah, akhirnya kami adakan food testing dengan komunitas orang Jepang," jelas Junot, seraya menjelaskan tingkat penerimaan terhadap tes makanan itu di atas 80%.
Coda Food memiliki alasan mengapa memilih Jepang sebagai negara pertama untuk bisnis mereka. Hal tersebut dijelaskan oleh CEO Coda Food Albert Christo. "Tim kami sudah beberapa kali pergi ke Jepang, terutama Tokyo. Kami melihat bahwa makanan khas Indonesia di sana masih minim dan agak susah mencarinya. Warga Indonesia yang ke Jepang susah mencari makanan halal. Itu kesempatan kita untuk memperkenalkan makanan Indonesia," ucap Albert.
Lantas, apa yang harus dilakukan agar pelaku bisnis kuliner bisa bergabung dengan start up Coda Food?
"Tentu makanannya enak dan sesuai dengan taste masyarakat setempat, karena membawa makanan Indonesia ke luar negeri tidak bisa asal. Tergantung tempatnya. Misalkan nanti mau dibawa ke Eropa atau Timur Tengah, kami harus adakan food testing lagi, apakah di lidah mereka cocok," jawab Junot.
Finalis VJ Hunt 2004 ini tak muluk-muluk mengharapkan hasil dari kolaborasinya bersama Coda Food. Ia tidak menampik kalau masakan Asia yang dikenal dunia kebanyakan berasal dari Jepang, Korea, dan Taiwan. Bahkan dari kawasan Asia Tenggara, makanan Thailand dan Vietnam lebih dikenal secara internasional. "Melalui Coda Food saya berharap ragam kuliner Indonesia dapat merambah pasar global dan menjadi penyumbang signifikan bagi jumlah franchise di luar Indonesia yang saat ini masih didominasi pemain asing," ujar Junot.
Kolaborasi Coda Food x BRBGKLTR yang baru berlangsung sejak Agustus 2019 akan mengekspansi makanan Indonesia di Jepang. Soto Betawi Bang Rojak yang kemudian di-rebranding menjadi Soto Betawi Miyamoto ini menjadi brand pertama yang akan dibawa. Rencananya, gerai makanan tersebut akan dibuka untuk umum di Tokyo pada Februari atau Maret 2020.
(tsa)