Abracadabra Ceritakan Kisah Seru Reza Rahadian Jadi Pesulap
A
A
A
JAKARTA - Industri perfilman Tanah Air kembali dimeriahkan oleh film baru. Film berjudul Abracadabra yang mulai tayang Kamis (9/1/2020) ini mengusung genre fantasi, Abracadabra menghadirkan cerita yang menarik dan tidak biasa.
Dijelaskan Ifa Isfansyah selaku produser film Abracadabra bahwa film ini bercerita tentang Lukman, seorang grandmaster yang sudah tidak lagi percaya pada keajaiban. Di pertunjukan sulap terakhirnya, dia berencana untuk gagal dan sekaligus pamitan ke teman-temannya kalau ia tidak akan lagi bermain sulap.
"Sebenernya Abracadabra ini bercerita tentang grandmaster namanya Lukmansyah yang diperankan oleh Reza Rahadian. Pesulap tapi nggak percaya keajaiban gitu. Ya itu kan kunci utamanya sulap, keajaiban diatas panggung tapi dia merasa semuanya, ya cuma trik aja. Dia udah stuck-lah dan mau pensiun tapi ternyata ada kecelakaanlah terjadi," papar Ifa Isfansyah saat berkunjung ke Gedung Sindo, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Lukman mempersiapkan trik mudah dari kotak kayu milik ayahnya dan dia memanggil seseorang dari penonton untuk masuk ke dalamnya, memakunya dan mengucapkan abracadabra. Orang tersebut masih ada di dalamnya. Tidak ada kejaiban. Tapi yang tidak dia ketahui adalah, bahwa kotak itu milik banyak penyihir besar di masa lalu, hingga akhirnya sampai ke ayah Lukman yang juga seorang grandmaster.
"Iwan yang dimainkan oleh Adhiyat ilang, yang seharusnya itu kotak biasa tapi dia mengambil kota yang punya cerita di masa lalu. Yang jadi menarik buat saya sebagai produser, sebenernya, sulap sendiri. Gimana buat orang ya percaya aja. Bahwa, ya, itu memang menghilang tapi kita tahu itu semua sebenernya nggak menghilang, yang kita percaya adalah hilang," kata Ifa.
Perjalanan Lukman untuk mulai percaya pada keajaiban kembali menjadi rumit ketika seorang perempuan, Sofnila, tiba-tiba muncul dari kotaknya. Sofnila percaya bahwa dia adalah salah satu asisten Lukito, ayah Lukman, yang dulu pernah menghilang di kotak itu. Selanjutnya Lukman bertemu beberapa penyihir teman lama ayahnya, dan dia mulai mengerti bahwa dia tidak pernah dilahirkan oleh siapa pun kecuali ayahnya yang menemukannya di dalam kotak itu.
"Sebenernya poin menariknya di situ. Film fiksi juga begitu, kita percaya aja mati, padahal sebenernya kita tau nggak mati. Jadi keterkaitan seperti itu yang membuat saya tertarik," ujar Ifa.
Dijelaskan Ifa Isfansyah selaku produser film Abracadabra bahwa film ini bercerita tentang Lukman, seorang grandmaster yang sudah tidak lagi percaya pada keajaiban. Di pertunjukan sulap terakhirnya, dia berencana untuk gagal dan sekaligus pamitan ke teman-temannya kalau ia tidak akan lagi bermain sulap.
"Sebenernya Abracadabra ini bercerita tentang grandmaster namanya Lukmansyah yang diperankan oleh Reza Rahadian. Pesulap tapi nggak percaya keajaiban gitu. Ya itu kan kunci utamanya sulap, keajaiban diatas panggung tapi dia merasa semuanya, ya cuma trik aja. Dia udah stuck-lah dan mau pensiun tapi ternyata ada kecelakaanlah terjadi," papar Ifa Isfansyah saat berkunjung ke Gedung Sindo, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Lukman mempersiapkan trik mudah dari kotak kayu milik ayahnya dan dia memanggil seseorang dari penonton untuk masuk ke dalamnya, memakunya dan mengucapkan abracadabra. Orang tersebut masih ada di dalamnya. Tidak ada kejaiban. Tapi yang tidak dia ketahui adalah, bahwa kotak itu milik banyak penyihir besar di masa lalu, hingga akhirnya sampai ke ayah Lukman yang juga seorang grandmaster.
"Iwan yang dimainkan oleh Adhiyat ilang, yang seharusnya itu kotak biasa tapi dia mengambil kota yang punya cerita di masa lalu. Yang jadi menarik buat saya sebagai produser, sebenernya, sulap sendiri. Gimana buat orang ya percaya aja. Bahwa, ya, itu memang menghilang tapi kita tahu itu semua sebenernya nggak menghilang, yang kita percaya adalah hilang," kata Ifa.
Perjalanan Lukman untuk mulai percaya pada keajaiban kembali menjadi rumit ketika seorang perempuan, Sofnila, tiba-tiba muncul dari kotaknya. Sofnila percaya bahwa dia adalah salah satu asisten Lukito, ayah Lukman, yang dulu pernah menghilang di kotak itu. Selanjutnya Lukman bertemu beberapa penyihir teman lama ayahnya, dan dia mulai mengerti bahwa dia tidak pernah dilahirkan oleh siapa pun kecuali ayahnya yang menemukannya di dalam kotak itu.
"Sebenernya poin menariknya di situ. Film fiksi juga begitu, kita percaya aja mati, padahal sebenernya kita tau nggak mati. Jadi keterkaitan seperti itu yang membuat saya tertarik," ujar Ifa.
(alv)