Meghan Markle Rambah Bisnis Fashion
A
A
A
JAKARTA - Kurang dari sepekan setelah pengumumannya mundur dari keanggotaan kerajaan Inggris, Meghan Markle kembali membuat kabar terbaru. Kali ini, istri Pangeran Harry itu dilaporkan sedang menjajaki kemungkinan untuk merambah bisnis fashion melalui kerja sama dengan salah satu brand fashion ternama.
“Meghan sangat terkoneksi dengan industri mode dan ada banyak label ternama yang ingin berkolaborasi menggarap proyek fashion bersama dia," kata sebuah sumber kepada The Sun, seperti dilansir laman Pagesix.com, kemarin.
“Meghan sedang melakukan pembicaraan bisnis dengan Givenchy. Beberapa kesepakan dari kerja sama ini ditaksir akan bernilai jutaan poundsterling," lanjut sumber tersebut.
Sementara itu, sumber dari orang dalam istana mengatakan bahwa Meghan selalu memikirkan cara untuk mengelola yayasan yang didirikannya. Maka itu, sumber tersebut yakin Meghan bakal menghubungkan bisnis ini dengan organisasinya.
Juni lalu, Meghan dan Pangeran Harry pernah menandai keberadaan kerajaan bisnis mereka melalui apa yang disebut brand "Sussex Royal". Pasangan yang baru dikaruniai satu anak itu memiliki usaha di lebih dari 100 item antara lain pakaian, stationery, beberapa majalah, bahkan lembaga pendidikan dan amal.
Tak mengherankan bila label fashion seperti berlomba ingin berkolaborasi dengan Meghan. Pasalnya, sejak dulu wanita bergelar The Duchess of Sussex berusia 38 tahun itu adalah magnet bagi para pencinta mode. Apapun yang ia pakai, akan laku terjual di pasaran dalam hitungan menit. Hanya, setelah bergabung dengan kerajaan Inggris, Meghan dilarang menerima maupun menjual produk fashion tertentu. Bahkan pada Desember lalu desainer perhiasan favorit Meghan, Jennifer Meyer, pernah diminta untuk tidak memposting foto sang bintang yang tengah memakai produk mereka di Instagram.
Tahun lalu, mantan bintang serial Suits ini juga pernah bermitra dengan badan amal Smart Works dalam kapasitasnya sebagai pelindung kerajaan dengan merilis koleksi kapsul pakaian kerja. Saat itu Meghan menggandeng label Marks & Spencer, John Lewis, Jigsaw, dan desainer sekaligus teman dekatnya Misha Nonoo.
Royal Expert Emma Forbes memprediksi, meski sudah tidak lagi menjadi bagian dari keluarga kerajaan, nama Meghan bakal terus bersinar. "Untuk beberapa desainer, publikasi yang mereka dapatkan dari seseorang seperti Meghan Markle, itu besar sekali nilainya. Saya yakin banyak desainer masih ingin memberikan Meghan baju-baju mereka, bahkan baju saat dia mau pergi ke supermarket," kata Emma Forbes.
“Meghan sangat terkoneksi dengan industri mode dan ada banyak label ternama yang ingin berkolaborasi menggarap proyek fashion bersama dia," kata sebuah sumber kepada The Sun, seperti dilansir laman Pagesix.com, kemarin.
“Meghan sedang melakukan pembicaraan bisnis dengan Givenchy. Beberapa kesepakan dari kerja sama ini ditaksir akan bernilai jutaan poundsterling," lanjut sumber tersebut.
Sementara itu, sumber dari orang dalam istana mengatakan bahwa Meghan selalu memikirkan cara untuk mengelola yayasan yang didirikannya. Maka itu, sumber tersebut yakin Meghan bakal menghubungkan bisnis ini dengan organisasinya.
Juni lalu, Meghan dan Pangeran Harry pernah menandai keberadaan kerajaan bisnis mereka melalui apa yang disebut brand "Sussex Royal". Pasangan yang baru dikaruniai satu anak itu memiliki usaha di lebih dari 100 item antara lain pakaian, stationery, beberapa majalah, bahkan lembaga pendidikan dan amal.
Tak mengherankan bila label fashion seperti berlomba ingin berkolaborasi dengan Meghan. Pasalnya, sejak dulu wanita bergelar The Duchess of Sussex berusia 38 tahun itu adalah magnet bagi para pencinta mode. Apapun yang ia pakai, akan laku terjual di pasaran dalam hitungan menit. Hanya, setelah bergabung dengan kerajaan Inggris, Meghan dilarang menerima maupun menjual produk fashion tertentu. Bahkan pada Desember lalu desainer perhiasan favorit Meghan, Jennifer Meyer, pernah diminta untuk tidak memposting foto sang bintang yang tengah memakai produk mereka di Instagram.
Tahun lalu, mantan bintang serial Suits ini juga pernah bermitra dengan badan amal Smart Works dalam kapasitasnya sebagai pelindung kerajaan dengan merilis koleksi kapsul pakaian kerja. Saat itu Meghan menggandeng label Marks & Spencer, John Lewis, Jigsaw, dan desainer sekaligus teman dekatnya Misha Nonoo.
Royal Expert Emma Forbes memprediksi, meski sudah tidak lagi menjadi bagian dari keluarga kerajaan, nama Meghan bakal terus bersinar. "Untuk beberapa desainer, publikasi yang mereka dapatkan dari seseorang seperti Meghan Markle, itu besar sekali nilainya. Saya yakin banyak desainer masih ingin memberikan Meghan baju-baju mereka, bahkan baju saat dia mau pergi ke supermarket," kata Emma Forbes.
(tsa)