Musik Bisa Menjadi Sarana Terapi Kesehatan Fisik dan Mental
A
A
A
JAKARTA - Mendengarkan musik tidak hanya menghibur, tapi bisa dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Positive Psychology, mendengarkan musik ceria dapat meningkatkan suasana hati dan kebahagiaan hanya dalam dua minggu.
Para peneliti dalam penelitian ini membuat kelompok kontrol mendengarkan musik sedih. Penelitian ini juga mencatat, perasaan bahagia terkait dengan kesehatan fisik yang lebih baik, pendapatan yang lebih tinggi, kepuasan hubungan yang lebih besar. Karena itu, mendengarkan musik membantu meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional.
Studi lain menemukan, mendengarkan musik sedih sekalipun dapat membuat orang merasa lebih baik. Menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan di PLOS ONE, mendengarkan musik sedih membuat orang merasa santai, senang dan terhibur. Sebuah penelitian yang berbeda menyatakan, perasaan-perasaan dari musik sedih ini dapat dirasakan ketika pikiran mengganti musik tersebut dengan perasaan nyaman yang tidak ada lagi, misalnya, pada akhir suatu hubungan.
Terapi musik atau musik sebagai pengobatan telah dilakukan sejak berabad-abad lamanya. Menurut American Music Therapy Association, program musik dapat membantu dalam manajemen stres, meningkatkan memori, mengurangi rasa sakit fisik dan emosional. Penelitian telah menunjukkan hubungan langsung antara musik dan mengatasi rasa sakit fisik.
Menurut sebuah studi pada 2015, orang-orang yang mendengarkan musik sebelum, selama atau setelah operasi mengalami lebih sedikit rasa sakit, kecemasan dan masalah dibandingkan dengan orang-orang yang tidak mendengarkan musik. Selain itu, mereka yang mendengarkan musik selama penelitian tidak memerlukan obat penghilang rasa sakit sebanyak kelompok kontrol yang tidak mendengarkan musik.
Terapi musik juga bisa memainkan peran kunci dalam mengobati kondisi kronis. Penelitian menemukan, terapi musik dapat digunakan sebagai pengobatan yang efektif untuk gangguan mood yang berkaitan dengan kondisi neurologis, seperti parkinson, demensia, atau stroke.
Dilansir dari Times Now News, terapi musik juga disertai dengan berkurangnya risiko efek samping dan komplikasi sehingga dianggap sebagai metode pengobatan yang hemat biaya dan berisiko rendah.
Para peneliti dalam penelitian ini membuat kelompok kontrol mendengarkan musik sedih. Penelitian ini juga mencatat, perasaan bahagia terkait dengan kesehatan fisik yang lebih baik, pendapatan yang lebih tinggi, kepuasan hubungan yang lebih besar. Karena itu, mendengarkan musik membantu meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional.
Studi lain menemukan, mendengarkan musik sedih sekalipun dapat membuat orang merasa lebih baik. Menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan di PLOS ONE, mendengarkan musik sedih membuat orang merasa santai, senang dan terhibur. Sebuah penelitian yang berbeda menyatakan, perasaan-perasaan dari musik sedih ini dapat dirasakan ketika pikiran mengganti musik tersebut dengan perasaan nyaman yang tidak ada lagi, misalnya, pada akhir suatu hubungan.
Terapi musik atau musik sebagai pengobatan telah dilakukan sejak berabad-abad lamanya. Menurut American Music Therapy Association, program musik dapat membantu dalam manajemen stres, meningkatkan memori, mengurangi rasa sakit fisik dan emosional. Penelitian telah menunjukkan hubungan langsung antara musik dan mengatasi rasa sakit fisik.
Menurut sebuah studi pada 2015, orang-orang yang mendengarkan musik sebelum, selama atau setelah operasi mengalami lebih sedikit rasa sakit, kecemasan dan masalah dibandingkan dengan orang-orang yang tidak mendengarkan musik. Selain itu, mereka yang mendengarkan musik selama penelitian tidak memerlukan obat penghilang rasa sakit sebanyak kelompok kontrol yang tidak mendengarkan musik.
Terapi musik juga bisa memainkan peran kunci dalam mengobati kondisi kronis. Penelitian menemukan, terapi musik dapat digunakan sebagai pengobatan yang efektif untuk gangguan mood yang berkaitan dengan kondisi neurologis, seperti parkinson, demensia, atau stroke.
Dilansir dari Times Now News, terapi musik juga disertai dengan berkurangnya risiko efek samping dan komplikasi sehingga dianggap sebagai metode pengobatan yang hemat biaya dan berisiko rendah.
(alv)