Film Pemburu di Manchester Biru, Kisah Anak Indonesia di Industri Bola Inggris
A
A
A
JAKARTA - Film Pemburu di Manchester Biru memberi gambaran bagaimana sosok anak muda Indonesia berjuang meniti karier di Inggris. Dia tak lain adalah Hanif Thamrin, seorang anak asal Sumatera Barat yang mendapat kesempatan istimewa dengan menjadi jurnalis di Manchester City.
Sutradara Rako Prijanto mengemas film ini secara apik, di mana Hanif yang diperankan oleh Adipati Dolken memperlihatkan kehidupannya di industry sepakbola Inggris ini. Tak heran jika proses syutingnya banyak dilakukan di London.
Adipati sendiri tidak menyangka dirinya bisa terlibah. Apalagi banyak tantangan yang dihadapi ketika dirinya menyelami karakter Hanif ini, salah satunya banyak dialog yang menggunakan bahasa Inggris. Untuk lebih menguatkan karakter, Adipati dan Hanif berbagi kamar hotel selama proses syuting. Dia pun berusaha fokus mempelajari gestur dan cara bicara Hanif.
"Memerankan sosok Hanif merupakan tantangan tersendiri karena mayoritas dialog dalam bahasa Inggris, serta syuting juga dilakukan di London saat sedang menjalankan ibadah puasa," kata Adipati.
Selain Adipati, ada pula Ganindra Bimo. Dia memerankan sosok Pringga, flat mate Hanif selama merantau di Negeri Ratu Elizabeth.
"Uniknya, sehari sebelum syuting dimulai, dia (Adipati) menghilang. Dia tak ada di hotel, begitu kembali, dia sudah menjadi karakter berbeda, sudah in to character. Di situ saya merasa kelas Adipati sebagai seorang aktor," tutur Hanif.
Sutradara Rako Prijanto mengaku film yang akan tayang di bioskop pada Kamis, 6 Februari 2020 ini memperlihatkan perjuangan anak muda Indonesia yang meniti karier di Inggris. "Ada nilai keluarga juga yang bisa diambil dari cerita ini terkait hubungan ayah dan anak, serta budaya merantau urang Minang," tutur Rako.
Sutradara Rako Prijanto mengemas film ini secara apik, di mana Hanif yang diperankan oleh Adipati Dolken memperlihatkan kehidupannya di industry sepakbola Inggris ini. Tak heran jika proses syutingnya banyak dilakukan di London.
Adipati sendiri tidak menyangka dirinya bisa terlibah. Apalagi banyak tantangan yang dihadapi ketika dirinya menyelami karakter Hanif ini, salah satunya banyak dialog yang menggunakan bahasa Inggris. Untuk lebih menguatkan karakter, Adipati dan Hanif berbagi kamar hotel selama proses syuting. Dia pun berusaha fokus mempelajari gestur dan cara bicara Hanif.
"Memerankan sosok Hanif merupakan tantangan tersendiri karena mayoritas dialog dalam bahasa Inggris, serta syuting juga dilakukan di London saat sedang menjalankan ibadah puasa," kata Adipati.
Selain Adipati, ada pula Ganindra Bimo. Dia memerankan sosok Pringga, flat mate Hanif selama merantau di Negeri Ratu Elizabeth.
"Uniknya, sehari sebelum syuting dimulai, dia (Adipati) menghilang. Dia tak ada di hotel, begitu kembali, dia sudah menjadi karakter berbeda, sudah in to character. Di situ saya merasa kelas Adipati sebagai seorang aktor," tutur Hanif.
Sutradara Rako Prijanto mengaku film yang akan tayang di bioskop pada Kamis, 6 Februari 2020 ini memperlihatkan perjuangan anak muda Indonesia yang meniti karier di Inggris. "Ada nilai keluarga juga yang bisa diambil dari cerita ini terkait hubungan ayah dan anak, serta budaya merantau urang Minang," tutur Rako.
(tdy)