Pakar Bicara tentang Produk Beauty dan Toiletries Kedaluwarsa. Masih Aman Dipakai?
A
A
A
JAKARTA - Makanan, minuman, atau obat-obatan yang sudah kedaluwarna jelas berbahaya jika dikonsumsi dan harus dibuang. Tapi, bagaimana dengan perlengkapan mandi semisal sampo, pasta gigi, atau pelembab yang sudah lama tersimpan di lemari gara-gara Anda lupa pernah membelinya, apa harus dibuang juga? Sementara tanggal kedaluwarsa yang tertera di kemasan sudah memudar, sehingga Anda sulit mengetahui tanggal expired-nya.
Menurut Spesialis Senior di Food Chemistry & Safety School of Chemical & Life Sciences Nanyang Polytechnic Dr. Gan Heng Hui, tanggal kedaluwarsa hanya berlaku untuk produk yang belum dibuka. Sementara, kalau suatu produk sudah dibuka, yang harus diperhatikan bukan lagi tanggal kedaluwarsa melainkan Period After Opening (PAO) untuk mengetahui berapa lama Anda masih boleh memakainya.
PAO biasanya tertera juga di kemasan produk dengan bentuk ikon tertentu serta dilengkapi angka dan huruf "M" yang mengindikasikan bulan. Misalnya, pada label tertera PAO "6 M". Itu artinya produk baik digunakan selama enam bulan setelah segelnya dibuka.
Lantas, bagaimana jika produk rusak sebelum masa PAO-nya berakhir gara-gara Anda salah dalam menyimpannya? Dr. Gan dan sejumlah pakar lain memberikan ulasan mereka di laman Channel News Asia seperti berikut ini.
1. Pasta Gigi
Pasta gigi yang sudah kedaluwarsa tidak terlalu membahayakan jika dipakai, tapi penggunaannya tak akan lagi efektif karena tingkat manfaat ingredient aktif di dalamnya seperti fluoride, tartar control agent, dan anti-bacterial agent, sudah menurun.
Meski demikian, sebaiknya Anda tak menggunakan pasta gigi yang sudah kedaluwarsa. Menggosok gigi tanpa pasta gigi lebih baik daripada menggosok gigi tapi menggunakan pasta gigi kedaluwarsa. Sebab, dikhawatirkan pasta gigi lama Anda sudah tercemar oleh bakteri.
Kalau Anda memaksakan diri, pasta gigi yang sudah 12-18 bulan melewati tanggal kedaluwarsa sebenarnya masih bisa digunakan. Tapi, kalau teksturnya sudah rusak, warnanya berubah, atau keluar cairan berbuih, sangat dianjurkan untuk Anda membuang pasta gigi tersebut.
2. Sampo dan Kondisioner
Sebagian orang memiliki kebiasaan membeli sampo dan kondisioner dalam kemasan berukuran besar demi menghemat anggaran. Tapi, konsekuensinya, produk tersebut jadi lama habis, apalagi kalau Anda tak hanya menggunakan satu produk sampo ataupun kondisioner.
Menurut Ni'Kita Wilson, anggota Society of Cosmetic Chemists New York, dalam kondisi sudah pernah dibuka, air dan udara bisa masuk ke dalam botol dan lama-lama akan merusak khasiat formula pada sampo ataupun kondisioner.
"Jangan dipakai kalau produk sudah melewati batas tanggal PAO-nya. Demikian pula kalau tekstur dan baunya sudah berubah," timpal Dr Tsippora Shainhouse, dermatologist SkinSafe Dermatology and Skin Care yang berbasis di California.
3. Facial dan Body Cleanser
Seperti halnya pasta gigi, facial ataupun body cleanser masih bisa digunakan tapi keefektifannya sudah pasti berkurang jika digunakan saat tenggat PAO-nya telah lewat. Dr. Gan sangat menyarankan agar produk tersebut tidak digunakan sama sekali oleh pemilik kulit sensitif.
Kalau Anda menemukan produk facial dan body cleanser yang Anda punya sudah berubah warna, tekstur, maupun baunya, sebaiknya langsung dibuang saja ya.
4. Facial Essence
Anda mungkin punya kebiasaan membeli miracle water atau produk facial essence mahal lain dengan kemasan paling besar, tapi kerap lupa menggunakannya secara teratur. Tanpa didasari, PAO produk tersebut ternyata sudah lewat.
Kalau sudah begini, apakah Anda masih mau mengambil risiko? Dr. Gan mengatakan, sebaiknya jangan. Terutama saat Anda memiliki lupa terbuka pada wajah. Essence lama bisa menjadi "tempat bermain" kuman karena kandungan airnya tinggi.
Well, membuang produk mahal tapi sudah kedaluwarsa mungkin akan membuat Anda rugi karena sudah mengeluarkan uang banyak. Tapi, sebaiknya jangan pernah ambil risiko dengan tetap menggunakannya. Apalagi kalau tampilan produk essences tersebut sudah berubah, baik dari segi warna, tekstur, maupun aromanya. Tak ada cara lain selain membuangnya.
5. Facial dan Body Moisturizer
Produk pelembab wajah dan tubuh memiliki beragam tekstur, dari gel hingga krim. "Semakin banyak kandungan air pada produk moisturizer, semakin besar potensi kuman untuk bersarang," kata Dr Gan.
Jadi, memang sebaiknya Anda hentikan penggunaan produk pelembab wajah dan tubuh kalau dilihat tenggat PAO-nya sudah lewat. Selain kontennya telah terkontaminasi banyak kuman, wadah kemasannya juga kemungkinan besar bakal mengalami hal serupa.
Di sisi lain, Dr Shainhouse mengatakan, selama tampilan dan tekstur si pelembab masih sama seperti saat pertama kali Anda buka, masih boleh digunakan. Hanya, Dr. Joe Cincotta, seorang profesor kimia di Housatonic Community College, Connecticut, Amerika Serikat menambahkan, ketika sudah dibuka, ingredient aktif di dalam produk pelembab akan menurun dalam waktu enam bulan.
6. Sunblock
Produk sunblock biasanya akan lebih lama habis dibandingkan produk facial cleanser, misalnya, karena kebanyakan dari kita tidak tiap hari pergi ke pantai. Perlu diketahui, produk sunblock memiliki dua kategori terkait kandungannya yang berbeda, yaitu physical dan chemical sunblock.
Kata Dr. Gan, physical sunblock seperti zinc oxide dan titanium dioxide aman digunakan meskipun sudah kedaluwarsa. Hanya, sambung Cosmetic Chemist independen yang berbasis di Amerika Serikat Perry Romanowski, chemical sunblock yang menggunakan oxybenzone, avobenzone, homosalate, atau kombinasinya bisa mengoksidasi dan menjadi kurang efektif saat sudah kedaluwarsa.
Jadi, gunakanlah produk sunscreen baru kalau produk yang lama sudah berubah warna, menjadi cair, atau mengeluarkan aroma yang aneh.
7. Shaving Foam
Ada alasan mengapa banyak produk untuk mencukur dibuat dalam bentuk/formula sabun. Itu karena formula tersebut bisa membuat licin untuk memproteksi kulit agar tidak tergores pisau cukur.
Hanya, kata Dr. Gan, kalau shaving foam Anda sudah tak lagi light dan fluffy, itu artinya produk tersebut tidak lagi efektif digunakan untuk memproteksi Anda dari luka pisau cukur. Jadi, beli yang baru saja.
8. Cairan Pembersih Lensa Kontak
Saat sudah lewat masa PAO-nya, zat kimia yang bisa membunuh bakteri pada produk ini tak akan lagi berfungsi. Hal itu bisa membuat kuman dan kotoran terkena pada lensa.
"Malah seiring waktu kuman tersebut bisa mengkontaminasi produk pembersih lensa sehingga menyebabkan infeksi, vision loss, bahkan kebutaan," kata Dr Bernard Lepri, optometrist dari Contact Lens and Retinal Devices Branch di US Food and Drug Administration.
Jadi, kalau warna dan aroma produk ini sudah berubah, jangan lagi dipakai.
Menurut Spesialis Senior di Food Chemistry & Safety School of Chemical & Life Sciences Nanyang Polytechnic Dr. Gan Heng Hui, tanggal kedaluwarsa hanya berlaku untuk produk yang belum dibuka. Sementara, kalau suatu produk sudah dibuka, yang harus diperhatikan bukan lagi tanggal kedaluwarsa melainkan Period After Opening (PAO) untuk mengetahui berapa lama Anda masih boleh memakainya.
PAO biasanya tertera juga di kemasan produk dengan bentuk ikon tertentu serta dilengkapi angka dan huruf "M" yang mengindikasikan bulan. Misalnya, pada label tertera PAO "6 M". Itu artinya produk baik digunakan selama enam bulan setelah segelnya dibuka.
Lantas, bagaimana jika produk rusak sebelum masa PAO-nya berakhir gara-gara Anda salah dalam menyimpannya? Dr. Gan dan sejumlah pakar lain memberikan ulasan mereka di laman Channel News Asia seperti berikut ini.
1. Pasta Gigi
Pasta gigi yang sudah kedaluwarsa tidak terlalu membahayakan jika dipakai, tapi penggunaannya tak akan lagi efektif karena tingkat manfaat ingredient aktif di dalamnya seperti fluoride, tartar control agent, dan anti-bacterial agent, sudah menurun.
Meski demikian, sebaiknya Anda tak menggunakan pasta gigi yang sudah kedaluwarsa. Menggosok gigi tanpa pasta gigi lebih baik daripada menggosok gigi tapi menggunakan pasta gigi kedaluwarsa. Sebab, dikhawatirkan pasta gigi lama Anda sudah tercemar oleh bakteri.
Kalau Anda memaksakan diri, pasta gigi yang sudah 12-18 bulan melewati tanggal kedaluwarsa sebenarnya masih bisa digunakan. Tapi, kalau teksturnya sudah rusak, warnanya berubah, atau keluar cairan berbuih, sangat dianjurkan untuk Anda membuang pasta gigi tersebut.
2. Sampo dan Kondisioner
Sebagian orang memiliki kebiasaan membeli sampo dan kondisioner dalam kemasan berukuran besar demi menghemat anggaran. Tapi, konsekuensinya, produk tersebut jadi lama habis, apalagi kalau Anda tak hanya menggunakan satu produk sampo ataupun kondisioner.
Menurut Ni'Kita Wilson, anggota Society of Cosmetic Chemists New York, dalam kondisi sudah pernah dibuka, air dan udara bisa masuk ke dalam botol dan lama-lama akan merusak khasiat formula pada sampo ataupun kondisioner.
"Jangan dipakai kalau produk sudah melewati batas tanggal PAO-nya. Demikian pula kalau tekstur dan baunya sudah berubah," timpal Dr Tsippora Shainhouse, dermatologist SkinSafe Dermatology and Skin Care yang berbasis di California.
3. Facial dan Body Cleanser
Seperti halnya pasta gigi, facial ataupun body cleanser masih bisa digunakan tapi keefektifannya sudah pasti berkurang jika digunakan saat tenggat PAO-nya telah lewat. Dr. Gan sangat menyarankan agar produk tersebut tidak digunakan sama sekali oleh pemilik kulit sensitif.
Kalau Anda menemukan produk facial dan body cleanser yang Anda punya sudah berubah warna, tekstur, maupun baunya, sebaiknya langsung dibuang saja ya.
4. Facial Essence
Anda mungkin punya kebiasaan membeli miracle water atau produk facial essence mahal lain dengan kemasan paling besar, tapi kerap lupa menggunakannya secara teratur. Tanpa didasari, PAO produk tersebut ternyata sudah lewat.
Kalau sudah begini, apakah Anda masih mau mengambil risiko? Dr. Gan mengatakan, sebaiknya jangan. Terutama saat Anda memiliki lupa terbuka pada wajah. Essence lama bisa menjadi "tempat bermain" kuman karena kandungan airnya tinggi.
Well, membuang produk mahal tapi sudah kedaluwarsa mungkin akan membuat Anda rugi karena sudah mengeluarkan uang banyak. Tapi, sebaiknya jangan pernah ambil risiko dengan tetap menggunakannya. Apalagi kalau tampilan produk essences tersebut sudah berubah, baik dari segi warna, tekstur, maupun aromanya. Tak ada cara lain selain membuangnya.
5. Facial dan Body Moisturizer
Produk pelembab wajah dan tubuh memiliki beragam tekstur, dari gel hingga krim. "Semakin banyak kandungan air pada produk moisturizer, semakin besar potensi kuman untuk bersarang," kata Dr Gan.
Jadi, memang sebaiknya Anda hentikan penggunaan produk pelembab wajah dan tubuh kalau dilihat tenggat PAO-nya sudah lewat. Selain kontennya telah terkontaminasi banyak kuman, wadah kemasannya juga kemungkinan besar bakal mengalami hal serupa.
Di sisi lain, Dr Shainhouse mengatakan, selama tampilan dan tekstur si pelembab masih sama seperti saat pertama kali Anda buka, masih boleh digunakan. Hanya, Dr. Joe Cincotta, seorang profesor kimia di Housatonic Community College, Connecticut, Amerika Serikat menambahkan, ketika sudah dibuka, ingredient aktif di dalam produk pelembab akan menurun dalam waktu enam bulan.
6. Sunblock
Produk sunblock biasanya akan lebih lama habis dibandingkan produk facial cleanser, misalnya, karena kebanyakan dari kita tidak tiap hari pergi ke pantai. Perlu diketahui, produk sunblock memiliki dua kategori terkait kandungannya yang berbeda, yaitu physical dan chemical sunblock.
Kata Dr. Gan, physical sunblock seperti zinc oxide dan titanium dioxide aman digunakan meskipun sudah kedaluwarsa. Hanya, sambung Cosmetic Chemist independen yang berbasis di Amerika Serikat Perry Romanowski, chemical sunblock yang menggunakan oxybenzone, avobenzone, homosalate, atau kombinasinya bisa mengoksidasi dan menjadi kurang efektif saat sudah kedaluwarsa.
Jadi, gunakanlah produk sunscreen baru kalau produk yang lama sudah berubah warna, menjadi cair, atau mengeluarkan aroma yang aneh.
7. Shaving Foam
Ada alasan mengapa banyak produk untuk mencukur dibuat dalam bentuk/formula sabun. Itu karena formula tersebut bisa membuat licin untuk memproteksi kulit agar tidak tergores pisau cukur.
Hanya, kata Dr. Gan, kalau shaving foam Anda sudah tak lagi light dan fluffy, itu artinya produk tersebut tidak lagi efektif digunakan untuk memproteksi Anda dari luka pisau cukur. Jadi, beli yang baru saja.
8. Cairan Pembersih Lensa Kontak
Saat sudah lewat masa PAO-nya, zat kimia yang bisa membunuh bakteri pada produk ini tak akan lagi berfungsi. Hal itu bisa membuat kuman dan kotoran terkena pada lensa.
"Malah seiring waktu kuman tersebut bisa mengkontaminasi produk pembersih lensa sehingga menyebabkan infeksi, vision loss, bahkan kebutaan," kata Dr Bernard Lepri, optometrist dari Contact Lens and Retinal Devices Branch di US Food and Drug Administration.
Jadi, kalau warna dan aroma produk ini sudah berubah, jangan lagi dipakai.
(tsa)