Dunia Diguncang Virus Corona, Java Jazz Festival Tetap Digelar Sesuai Rencana
A
A
A
JAKARTA - Java Jazz Festival (JJF) ke-16 akan digelar selama tiga hari pada 28 Februari-1 Maret 2020 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Salah satu festival jazz tahunan terbesar di Asia Tenggara itu tetap berlangsung, meski dunia saat ini tengah diguncang persoalan virus corona yang sudah menelan banyak korban jiwa, terutama di China, Korea, Italia, dan negara lain.
Tema Java Jazz Festival 2020 adalah “Redeem Yourself Through Music”. Filosofi ini datang dari pemikiran bahwa banyak hal terjadi dalam hidup. Itu bisa bagus, bisa kacau. Namun, setiap manusia membutuhkan sesuatu untuk melarikan diri dan benda itu bisa berupa musik.
Diharapkan Java Jazz bisa menjadi tempat yang tepat di mana orang dapat menikmati diri sendiri dan bersama dalam panggung musik. Dan, ini tentu menjadi sarana promosi wisata serta menambah devisa negara melalui panggung musik karena selama tiga hari acara ini bakal dimeriahkan oleh deretan musisi dari dalam maupun luar negeri, antara lain Bruno Major, The Jacksons, dan Omar Apollo.
Dewi Gontha, Presiden Direktur Java Festival Production mengatakan, dampak virus corona yang melanda beberapa negara Asia dan Eropa menjadi keprihatinan sekaligus ketakutan semua masyarakat dunia. "Dalam hal ini juga artis atau musisi yang akhirnya membatalkan tampil di Java Jazz Festival. Tapi, kami sebagai penyelenggara menegaskan, acara akan tetap berlangsung dan mengganti musisi yang batal dengan musisi lain," kata Dewi, seusai jumpa pers Java Jazz Festival 2020 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (26/2) sore.
"Saya pastikan, memang betul ada artis internasional atau dunia yang batal tampil yakni Ari Lennox. Tapi, langsung kita ganti dengan musisi lain. Dengan kondisi saat ini, yang pertama kali kita cek musisi dunia ada yang mengundurkan diri atau tidak. Dan, hasilnya ada 36 musisi asing yang ikut," lanjut Dewi.
Putri pengusaha Peter F Gontha itu menambahkan, bahkan ada musisi yang bertanya secara langsung kondisi di Indonesia, cukup layak dan kondusifkah untuk mereka tampil menghibur penonton di atas panggung. Dewi lantas meyakinkan musisi tersebut dengan data yang dikeluarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI.
"Saya yakinkan musisi asing dengan kondisi negara kita yang sudah dipantau atau dicek langsung oleh Kementerian Kesehatan. Mereka tanya saran apa, saya katakan kalau di pesawat pakai masker, rajin cuci tangan, dan minum air putih. Saran yang sama bakal disampaikan kepada penonton," ungkapnya.
Dari sisi penonton, ada penonton asal China yang membatalkan rencananya menonton Java Jazz lantaran kondisi yang tidak memungkinkan akibat wabah corona.
"Untuk penonton asing ada juga yang batal, karena posisi mereka merupakan warga China. Kami akomodir pengembalian uang tiket dan lain-lain. Kalau penonton dari negara lain seperti Australia tidak ada yang membatalkan. Bahkan mereka bertanya lewat email soal penginapan yang dekat dengan venue Java Jazz," beber Dewi.
Dewi menegaskan pihaknya tetap melaksanakan Java Jazz Festival 2020 di tengah merebaknya kasus corona karena dukungan sponsor, pemerintah, dan tim kerja yang ingin penyelenggraan Java Jazz tidak putus.
"Pihak sponsor, pemerintah, dan tim kerja banyak memberikan kontribusi serta dukungan kepada kami. Ketika tidak jalan atau batal tentu bakal mengecewakan para pihak tersebut. Saya dan tim sudah bertemu menteri kesehatan untuk mendapat izin," tuturnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio selaku perwakilan pemerintah ikut memberi dukungan terhadap perhelatan Java Jazz 2020.
Wishnutama ikut merasa bangga ajang ini tetap bisa menghadirkan banyak musisi dalam dan luar negeri di tengah kabar merebaknya virus corona. "Kita semua pasti sadar, tidak mudah menghadapi permasalahan corona akhir-akhir ini. Tetapi, saya bisa berbangga hati karena peserta JJF tahun ini tetap banyak," kata sang menteri.
Wishnutama juga berharap acara yang sudah memasuki musim ke-16 ini bisa mengundang daya tarik wisatawan untuk datang ke Indonesia. "Saya berharap Java Jazz bisa semakin baik serta menjadi daya tarik kunjungan wisatawan mancanegara dan nasional," ujarnya.
Java Jazz sendiri rencananya bakal menyuguhkan 11 panggung setiap hari.
Senada dengan Wishnutama, Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Triawan Munaf mengatakan, Indonesia mampu menarik kedatangan musisi dunia. Menurutnya, para musisi international yang menjadi tamu di event tersebut tidak membatalkan penampilan mereka.
"Java Jazz Festival ini luar biasa. Di mana banyak event musik di Asia dan Eropa lain dibatalkan karena corona. Di sini satu kehormatan. Kita mau himbau musisi ada tribute untuk Wuha. Buat lagu dadakan atau apa, tampilkan di Java Jazz. Ini momen pas untuk menyampaikan masalah dunia di Wuhan, sekaligus kita ikut bersimpati atas masalah tersebut," tutur Triawan.
Java Jazz 2020 akan menghadirkan banyak musisi seperti Benny Mustafa N Jongens, Dwiki Dharmawan, Nadin Amizah, Jay Som, Jeff Lorber Fusion Trio (Jeff, Jimmy Haslip, Gary Novak), KRLY, dan Maya Hasan. Kemudian ada pula Michael Paulo & Gregg Karukas feat Melissa Manchester, Michael White, MLDJAZZPROJECT ALL Bintang feat Devinta, Moneva, dan masih banyak lagi.
Sementara itu, untuk dapat menikmati festival ini, Anda perlu membeli tiket dengan mengunjungi website resmi Java Jazz Festival. Dalam pembelian tiket terdapat 3 pilihan. Pertama Daily Pass. Jenis tiket ini hanya berlaku untuk memasuki area festival pada 1 hari yang Anda pilih (Jumat/Sabtu/Minggu). Tiket tersedia terpisah untuk pertunjukan khusus. Tiket harian dapat diperoleh dengan harga Rp775.000.
Lalu ada 3 Day Pass. Jenis tiket ini adalah tiket Anda untuk memasuki area festival selama 3 hari berturut-turut (Jumat, Sabtu, dan Minggu). Tiket tersedia terpisah untuk pertunjukan khusus. Tiket untuk 3 hari dapat diperoleh dengan harga Rp1.875.000.
Terakhir Special Show. Untuk menghadiri pertunjukan khusus, Anda bakal memerlukan tiket sebagai tambahan tiket harian atau tiket 3 Hari. Tiket pertunjukan khusus ini hanya berlaku untuk pertunjukan khusus dan tidak memberikan akses ke festival.
Saat ini, Java Jazz Festival masih menawarkan keuntungan “BUY 1 GET 2”, yaitu dengan pembelian 1 tiket gratis mendapatkan 2 tiket. Promo ini berlaku bagi nasabah BNI (BNI Cardholder).
Tema Java Jazz Festival 2020 adalah “Redeem Yourself Through Music”. Filosofi ini datang dari pemikiran bahwa banyak hal terjadi dalam hidup. Itu bisa bagus, bisa kacau. Namun, setiap manusia membutuhkan sesuatu untuk melarikan diri dan benda itu bisa berupa musik.
Diharapkan Java Jazz bisa menjadi tempat yang tepat di mana orang dapat menikmati diri sendiri dan bersama dalam panggung musik. Dan, ini tentu menjadi sarana promosi wisata serta menambah devisa negara melalui panggung musik karena selama tiga hari acara ini bakal dimeriahkan oleh deretan musisi dari dalam maupun luar negeri, antara lain Bruno Major, The Jacksons, dan Omar Apollo.
Dewi Gontha, Presiden Direktur Java Festival Production mengatakan, dampak virus corona yang melanda beberapa negara Asia dan Eropa menjadi keprihatinan sekaligus ketakutan semua masyarakat dunia. "Dalam hal ini juga artis atau musisi yang akhirnya membatalkan tampil di Java Jazz Festival. Tapi, kami sebagai penyelenggara menegaskan, acara akan tetap berlangsung dan mengganti musisi yang batal dengan musisi lain," kata Dewi, seusai jumpa pers Java Jazz Festival 2020 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (26/2) sore.
"Saya pastikan, memang betul ada artis internasional atau dunia yang batal tampil yakni Ari Lennox. Tapi, langsung kita ganti dengan musisi lain. Dengan kondisi saat ini, yang pertama kali kita cek musisi dunia ada yang mengundurkan diri atau tidak. Dan, hasilnya ada 36 musisi asing yang ikut," lanjut Dewi.
Putri pengusaha Peter F Gontha itu menambahkan, bahkan ada musisi yang bertanya secara langsung kondisi di Indonesia, cukup layak dan kondusifkah untuk mereka tampil menghibur penonton di atas panggung. Dewi lantas meyakinkan musisi tersebut dengan data yang dikeluarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI.
"Saya yakinkan musisi asing dengan kondisi negara kita yang sudah dipantau atau dicek langsung oleh Kementerian Kesehatan. Mereka tanya saran apa, saya katakan kalau di pesawat pakai masker, rajin cuci tangan, dan minum air putih. Saran yang sama bakal disampaikan kepada penonton," ungkapnya.
Dari sisi penonton, ada penonton asal China yang membatalkan rencananya menonton Java Jazz lantaran kondisi yang tidak memungkinkan akibat wabah corona.
"Untuk penonton asing ada juga yang batal, karena posisi mereka merupakan warga China. Kami akomodir pengembalian uang tiket dan lain-lain. Kalau penonton dari negara lain seperti Australia tidak ada yang membatalkan. Bahkan mereka bertanya lewat email soal penginapan yang dekat dengan venue Java Jazz," beber Dewi.
Dewi menegaskan pihaknya tetap melaksanakan Java Jazz Festival 2020 di tengah merebaknya kasus corona karena dukungan sponsor, pemerintah, dan tim kerja yang ingin penyelenggraan Java Jazz tidak putus.
"Pihak sponsor, pemerintah, dan tim kerja banyak memberikan kontribusi serta dukungan kepada kami. Ketika tidak jalan atau batal tentu bakal mengecewakan para pihak tersebut. Saya dan tim sudah bertemu menteri kesehatan untuk mendapat izin," tuturnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio selaku perwakilan pemerintah ikut memberi dukungan terhadap perhelatan Java Jazz 2020.
Wishnutama ikut merasa bangga ajang ini tetap bisa menghadirkan banyak musisi dalam dan luar negeri di tengah kabar merebaknya virus corona. "Kita semua pasti sadar, tidak mudah menghadapi permasalahan corona akhir-akhir ini. Tetapi, saya bisa berbangga hati karena peserta JJF tahun ini tetap banyak," kata sang menteri.
Wishnutama juga berharap acara yang sudah memasuki musim ke-16 ini bisa mengundang daya tarik wisatawan untuk datang ke Indonesia. "Saya berharap Java Jazz bisa semakin baik serta menjadi daya tarik kunjungan wisatawan mancanegara dan nasional," ujarnya.
Java Jazz sendiri rencananya bakal menyuguhkan 11 panggung setiap hari.
Senada dengan Wishnutama, Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Triawan Munaf mengatakan, Indonesia mampu menarik kedatangan musisi dunia. Menurutnya, para musisi international yang menjadi tamu di event tersebut tidak membatalkan penampilan mereka.
"Java Jazz Festival ini luar biasa. Di mana banyak event musik di Asia dan Eropa lain dibatalkan karena corona. Di sini satu kehormatan. Kita mau himbau musisi ada tribute untuk Wuha. Buat lagu dadakan atau apa, tampilkan di Java Jazz. Ini momen pas untuk menyampaikan masalah dunia di Wuhan, sekaligus kita ikut bersimpati atas masalah tersebut," tutur Triawan.
Java Jazz 2020 akan menghadirkan banyak musisi seperti Benny Mustafa N Jongens, Dwiki Dharmawan, Nadin Amizah, Jay Som, Jeff Lorber Fusion Trio (Jeff, Jimmy Haslip, Gary Novak), KRLY, dan Maya Hasan. Kemudian ada pula Michael Paulo & Gregg Karukas feat Melissa Manchester, Michael White, MLDJAZZPROJECT ALL Bintang feat Devinta, Moneva, dan masih banyak lagi.
Sementara itu, untuk dapat menikmati festival ini, Anda perlu membeli tiket dengan mengunjungi website resmi Java Jazz Festival. Dalam pembelian tiket terdapat 3 pilihan. Pertama Daily Pass. Jenis tiket ini hanya berlaku untuk memasuki area festival pada 1 hari yang Anda pilih (Jumat/Sabtu/Minggu). Tiket tersedia terpisah untuk pertunjukan khusus. Tiket harian dapat diperoleh dengan harga Rp775.000.
Lalu ada 3 Day Pass. Jenis tiket ini adalah tiket Anda untuk memasuki area festival selama 3 hari berturut-turut (Jumat, Sabtu, dan Minggu). Tiket tersedia terpisah untuk pertunjukan khusus. Tiket untuk 3 hari dapat diperoleh dengan harga Rp1.875.000.
Terakhir Special Show. Untuk menghadiri pertunjukan khusus, Anda bakal memerlukan tiket sebagai tambahan tiket harian atau tiket 3 Hari. Tiket pertunjukan khusus ini hanya berlaku untuk pertunjukan khusus dan tidak memberikan akses ke festival.
Saat ini, Java Jazz Festival masih menawarkan keuntungan “BUY 1 GET 2”, yaitu dengan pembelian 1 tiket gratis mendapatkan 2 tiket. Promo ini berlaku bagi nasabah BNI (BNI Cardholder).
(tsa)