Dukung SDM Indonesia Unggul, Festival Beasiswa WISH 2020 Hadir di 15 Kota
A
A
A
JAKARTA - World Indonesia Scholarship Festival (WISH) 2020 bersama Lokalate Kopi Alpukat merupakan salah satu festival beasiswa dan pendidikan terbesar di Indonesia. Rangkaian WISH Festival 2020 bersama Lokalate Kopi Alpukat akan berlangsung mulai Maret hingga November di 15 kota serta menargetkan hingga 200.000 peserta.
Kegiatan ini hadir untuk mendukung terwujudnya sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul melalui pemerataan akses beasiswa serta pusat pelatihan persiapan beasiswa bagi masyarakat Indonesia. Memasuki tahun ketiganya, WISH Festival berkolaborasi dengan berbagai lembaga kolaborator, serta didukung puluhan lembaga baik dalam negeri maupun luar negeri.
Ajang ini mempertemukan para pencari beasiswa, penerima beasiswa, alumni, komunitas dan organisasi, lembaga penyedia beasiswa, lembaga pendidikan dalam dan luar negeri, kedutaan asing, pemerintah, hingga institusi yang peduli terhadap pengembangan beasiswa dan pendidikan di Indonesia.
"Melihat suksesnya WISH Festival selama dua tahun terakhir, tahun ini WISH Festival 2020 bersama Lokalate Kopi Alpukat menargetkan total peserta sebesar dua kali lipat lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Ini meliputi mahasiswa, pelajar SMA, alumni beasiswa, karyawan, guru dan dosen, orang tua dan masyarakat umum," kata Executive Director Indonesia Scholarship Center, Dewan Pembina WISH Festival, Didin Nuruddin Hidayat di Jakarta, Senin (9/3).
"Berbeda dari tahun sebelumnya, WISH Festival 2020 bersama Lokalate Kopi Alpukat bukan hanya menjadi ajang sosialisasi beasiswa. Namun juga akan menjadi platform kegiatan pusat persiapan beasiswa dan pelatihan SDM terbesar di Indonesia, berkolaborasi dengan berbagai lembaga, organisasi dan komunitas yang peduli terhadap pendidikan dan peningkatan kualitas SDM di Indonesia," tambahnya.
Berdasarkan Global Competitiveness Report 2019 oleh World Economic Forum, tingkat daya saing global Indonesia menempati peringkat ke-50 dari 141 negara, dengan total skor 64,6. Peringkat ini cukup jauh di bawah beberapa negara tetangga seperti Singapura yang menempati peringkat 1, Jepang peringkat 6, Korea Selatan peringkat 13 dan Malaysia peringkat 27.
Dari laporan tersebut, ditemukan beberapa indikator yang membuat peringkat Indonesia cukup rendah adalah sumber daya manusia dan ekosistem untuk berinovasi yang dinilai masih kurang kompetitif. Penelitian dari World Bank menyatakan bahwa salah satu cara terbaik untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui peningkatan akses pendidikan berkualitas.
"Uang bisa saja habis, namun ilmu tidak akan ada habisnya. Ini adalah wejangan almarhum ayah saya yang selalu saya ingat dan pegang. Keputusan saya kuliah S2 di luar negeri, yaitu di Columbia University di kota New York, Amerika Serikat, sudah ada sejak dulu masih S1, karena saya ingin terus menimba ilmu di sekolah terbaik dunia dan sebisa mungkin mengamalkan ilmu saya untuk berkontribusi bagi orang banyak," ujar Tasya Kamila, artis Indonesia lulusan MPA Columbia University dan Penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Kegiatan ini hadir untuk mendukung terwujudnya sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul melalui pemerataan akses beasiswa serta pusat pelatihan persiapan beasiswa bagi masyarakat Indonesia. Memasuki tahun ketiganya, WISH Festival berkolaborasi dengan berbagai lembaga kolaborator, serta didukung puluhan lembaga baik dalam negeri maupun luar negeri.
Ajang ini mempertemukan para pencari beasiswa, penerima beasiswa, alumni, komunitas dan organisasi, lembaga penyedia beasiswa, lembaga pendidikan dalam dan luar negeri, kedutaan asing, pemerintah, hingga institusi yang peduli terhadap pengembangan beasiswa dan pendidikan di Indonesia.
"Melihat suksesnya WISH Festival selama dua tahun terakhir, tahun ini WISH Festival 2020 bersama Lokalate Kopi Alpukat menargetkan total peserta sebesar dua kali lipat lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Ini meliputi mahasiswa, pelajar SMA, alumni beasiswa, karyawan, guru dan dosen, orang tua dan masyarakat umum," kata Executive Director Indonesia Scholarship Center, Dewan Pembina WISH Festival, Didin Nuruddin Hidayat di Jakarta, Senin (9/3).
"Berbeda dari tahun sebelumnya, WISH Festival 2020 bersama Lokalate Kopi Alpukat bukan hanya menjadi ajang sosialisasi beasiswa. Namun juga akan menjadi platform kegiatan pusat persiapan beasiswa dan pelatihan SDM terbesar di Indonesia, berkolaborasi dengan berbagai lembaga, organisasi dan komunitas yang peduli terhadap pendidikan dan peningkatan kualitas SDM di Indonesia," tambahnya.
Berdasarkan Global Competitiveness Report 2019 oleh World Economic Forum, tingkat daya saing global Indonesia menempati peringkat ke-50 dari 141 negara, dengan total skor 64,6. Peringkat ini cukup jauh di bawah beberapa negara tetangga seperti Singapura yang menempati peringkat 1, Jepang peringkat 6, Korea Selatan peringkat 13 dan Malaysia peringkat 27.
Dari laporan tersebut, ditemukan beberapa indikator yang membuat peringkat Indonesia cukup rendah adalah sumber daya manusia dan ekosistem untuk berinovasi yang dinilai masih kurang kompetitif. Penelitian dari World Bank menyatakan bahwa salah satu cara terbaik untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui peningkatan akses pendidikan berkualitas.
"Uang bisa saja habis, namun ilmu tidak akan ada habisnya. Ini adalah wejangan almarhum ayah saya yang selalu saya ingat dan pegang. Keputusan saya kuliah S2 di luar negeri, yaitu di Columbia University di kota New York, Amerika Serikat, sudah ada sejak dulu masih S1, karena saya ingin terus menimba ilmu di sekolah terbaik dunia dan sebisa mungkin mengamalkan ilmu saya untuk berkontribusi bagi orang banyak," ujar Tasya Kamila, artis Indonesia lulusan MPA Columbia University dan Penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
(nug)