Wujudkan Indonesia Bebas Sampah Diperlukan Kerjasama Banyak Pihak
A
A
A
JAKARTA - Waste4Change mengumumkan perolehan dana investasi dari Agaeti Ventures bersama East Ventures dan SMDV yang akan dialokasikan untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah di Rumah Pemulihan Material (Material Recovery Facility) Waste4Change menuju kapasitas 2.000 ton/hari di 2024. Investasi ini juga akan digunakan untuk pengembangan solusi tata kelola sampah kota menggunakan teknologi IT berupa platform smart city.
"Kami percaya bahwa dukungan teknologi dan kolaborasi aktif antar pemegang kepentingan, baik itu pihak swasta, investor, pemerintah, dan masyarakat merupakan kunci utama untuk mewujudkan ekonomi melingkar dan Indonesia bebas sampah," kata Managing Director PT Wasteforchange Alam Indonesia, Mohamad Bijaksana Junerosano saat jumpa pers di Plaza Kuningan, Jakarta, Senin (9/3).
Waste4Change percaya bahwa pengelolaan sampah di suatu area tidak dapat hanya dibenahi pada aspek teknisnya saja, melainkan perlu diperbaiki secara holistik. Hal inilah yang membuat Waste4Change berencana untuk mulai bekerjasama dengan pemerintah kota demi meningkatkan pelayanan pengelolaan sampah skala kota.
Peningkatan pengelolaan sampah skala kota ini akan dilakukan dengan integrasi seluruh sistem menggunakan teknologi IT berupa platform smart city. Teknologi ini nantinya akan digarap bersama dengan Sampah Muda, perusahaan startup manajemen sampah dari Semarang yang sudah bergabung dengan Waste4Change pada Januari 2020.
Terdapat empat fitur utama dari platform smart city untuk tata kelola persampahan ini, di antaranya adalah fitur pengawasan penegakan hukum dalam isu persampahan, fitur sistem pembiayaan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir. Kemudian, fitur sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sesuai standar yang sudah ditentukan oleh satu kota atau kabupaten dan integrasi seluruh stakeholder pengelolaan sampah dalam satu platform.
"Tim sampah muda dapat mendukung Waste4Change untuk memiliki teknologi berbasis IT sehingga inovasi-inovasinya dapat memberikan dampak yang lebih masif dan efisien," terang Reanes dari Sampah Muda.
Bekerjasama dengan kota dan atau kabupaten di Indonesia, Waste4Change berharap dapat memberikan dampak yang lebih besar lagi demi tercapainya Indonesia yang bersih dan bebas sampah. Adapaun saat ini Waste4Change mulai bekerja sama langsung dengan Pemerintah Kota Bekasi.
"Bentuk kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pengelolaan sampah skala kota didukung dengan platform smart city yang akan dikembangkan dengan bantuan tim sampah muda yang mulai bergabung di tahun ini," tutup Junerosano.
"Kami percaya bahwa dukungan teknologi dan kolaborasi aktif antar pemegang kepentingan, baik itu pihak swasta, investor, pemerintah, dan masyarakat merupakan kunci utama untuk mewujudkan ekonomi melingkar dan Indonesia bebas sampah," kata Managing Director PT Wasteforchange Alam Indonesia, Mohamad Bijaksana Junerosano saat jumpa pers di Plaza Kuningan, Jakarta, Senin (9/3).
Waste4Change percaya bahwa pengelolaan sampah di suatu area tidak dapat hanya dibenahi pada aspek teknisnya saja, melainkan perlu diperbaiki secara holistik. Hal inilah yang membuat Waste4Change berencana untuk mulai bekerjasama dengan pemerintah kota demi meningkatkan pelayanan pengelolaan sampah skala kota.
Peningkatan pengelolaan sampah skala kota ini akan dilakukan dengan integrasi seluruh sistem menggunakan teknologi IT berupa platform smart city. Teknologi ini nantinya akan digarap bersama dengan Sampah Muda, perusahaan startup manajemen sampah dari Semarang yang sudah bergabung dengan Waste4Change pada Januari 2020.
Terdapat empat fitur utama dari platform smart city untuk tata kelola persampahan ini, di antaranya adalah fitur pengawasan penegakan hukum dalam isu persampahan, fitur sistem pembiayaan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir. Kemudian, fitur sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sesuai standar yang sudah ditentukan oleh satu kota atau kabupaten dan integrasi seluruh stakeholder pengelolaan sampah dalam satu platform.
"Tim sampah muda dapat mendukung Waste4Change untuk memiliki teknologi berbasis IT sehingga inovasi-inovasinya dapat memberikan dampak yang lebih masif dan efisien," terang Reanes dari Sampah Muda.
Bekerjasama dengan kota dan atau kabupaten di Indonesia, Waste4Change berharap dapat memberikan dampak yang lebih besar lagi demi tercapainya Indonesia yang bersih dan bebas sampah. Adapaun saat ini Waste4Change mulai bekerja sama langsung dengan Pemerintah Kota Bekasi.
"Bentuk kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pengelolaan sampah skala kota didukung dengan platform smart city yang akan dikembangkan dengan bantuan tim sampah muda yang mulai bergabung di tahun ini," tutup Junerosano.
(nug)