14 Hari Libur Jangan untuk Jalan-jalan, Terapkan Perilaku Hidup Bersih
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas diluar rumah. Dalam hal ini, para pekerja diminta untuk melakukan pekerjaan mereka dari rumah, begitu juga dengan anak sekolah yang diimbau belajar dari jarak jauh. Sekolah, perkantoran hingga tempat wisata pun ditutup. Hal ini bertujuan untuk menekan penyebaran infeksi COVID-19.
Namun, imbauan yang dibuat pemerintah justru dimanfaatkan sejumlah orang untuk berjalan-jalan mengunjungi destinasi wisata atau kembali ke kampung halaman. Tindakan ini tidak dibenarkan oleh para ahli lantaran dinilai dapat menyebarkan infeksi COVID-19 semakin meluas.
"Sekolah yang ditutup harus dimanfaatkan untuk anak beristirahat dengan sebaik mungkin untuk tinggal di rumah dan bukan untuk berjalan-jalan ataupun mengunjungi kakek-nenek yang rentan terinfeksi," kata DR. Dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) selaku Ketua Bidang 3 PP IDAI dan konsultan tumbuh kembang - pediatri sosial saat jumpa pers di kantor Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jakarta, Senin (16/3/2020).
"Tidak sekolah, tidak berkantor bukan berati jalan-jalan. Harus diam di rumah. Tujuannya pembatasan sosial agar virus tidak menyebar kemana-mana. Jangan bawa anak-anak. Dua minggu ini jangan dipakai untuk jalan-jalan. Apalagi bawa anak kemana-mana untuk keluar kota, ketemu keluarga, jalan-jalan," lanjutnya.
Hal senada juga diucapkan oleh Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI, DR. Dr. Anggraini Alam, Sp.A(K). Menurutnya, hal yang harus dihindari adalah acara berkumpul lantaran virus dapat berpindah karena manusia. (Baca juga: Tom Hanks Dipulangkan dari Rumah Sakit Tanpa Istri ).
"Apa yang harus dihindarkan? Penularan. Yang menularkan manusia, acara berkumpul, saling dekat dan itulah yang harus dihindari karena virus berpindah karena manusia," papar Dr Anggraini.
Selain mengurangi aktivitas diluar rumah, Dr. Hartono juga menyarankan masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih . Seperti halnya rajin mencuci tangan, mengetahui etika batuk dan bersin, konsumsi nutrisi yang baik hingga istirahat yang cukup untuk mencegah penyebaran infeksi virus mematikan yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina ini.
"Mengetahui etika batuk dan bersin merupakan sebuah keharusan, serta cuci tangan sebelum makan dan sesudah adanya kontak dengan cairan tubuh. Nutrisi yang baik juga diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh. Kita juga perlu nutris, potein, kalori, istirahat cukup. Vitamin yang berguna Vitamin A untuk saluran pernafasan biar enggak terinfeksi, Vitamin D dan C dari buah dan sayuran warna kemerahan seperti wortel, jeruk. Vitamin D dari berjemur matahari 5-10 menit," tandasnya.
Namun, imbauan yang dibuat pemerintah justru dimanfaatkan sejumlah orang untuk berjalan-jalan mengunjungi destinasi wisata atau kembali ke kampung halaman. Tindakan ini tidak dibenarkan oleh para ahli lantaran dinilai dapat menyebarkan infeksi COVID-19 semakin meluas.
"Sekolah yang ditutup harus dimanfaatkan untuk anak beristirahat dengan sebaik mungkin untuk tinggal di rumah dan bukan untuk berjalan-jalan ataupun mengunjungi kakek-nenek yang rentan terinfeksi," kata DR. Dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) selaku Ketua Bidang 3 PP IDAI dan konsultan tumbuh kembang - pediatri sosial saat jumpa pers di kantor Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jakarta, Senin (16/3/2020).
"Tidak sekolah, tidak berkantor bukan berati jalan-jalan. Harus diam di rumah. Tujuannya pembatasan sosial agar virus tidak menyebar kemana-mana. Jangan bawa anak-anak. Dua minggu ini jangan dipakai untuk jalan-jalan. Apalagi bawa anak kemana-mana untuk keluar kota, ketemu keluarga, jalan-jalan," lanjutnya.
Hal senada juga diucapkan oleh Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI, DR. Dr. Anggraini Alam, Sp.A(K). Menurutnya, hal yang harus dihindari adalah acara berkumpul lantaran virus dapat berpindah karena manusia. (Baca juga: Tom Hanks Dipulangkan dari Rumah Sakit Tanpa Istri ).
"Apa yang harus dihindarkan? Penularan. Yang menularkan manusia, acara berkumpul, saling dekat dan itulah yang harus dihindari karena virus berpindah karena manusia," papar Dr Anggraini.
Selain mengurangi aktivitas diluar rumah, Dr. Hartono juga menyarankan masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih . Seperti halnya rajin mencuci tangan, mengetahui etika batuk dan bersin, konsumsi nutrisi yang baik hingga istirahat yang cukup untuk mencegah penyebaran infeksi virus mematikan yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina ini.
"Mengetahui etika batuk dan bersin merupakan sebuah keharusan, serta cuci tangan sebelum makan dan sesudah adanya kontak dengan cairan tubuh. Nutrisi yang baik juga diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh. Kita juga perlu nutris, potein, kalori, istirahat cukup. Vitamin yang berguna Vitamin A untuk saluran pernafasan biar enggak terinfeksi, Vitamin D dan C dari buah dan sayuran warna kemerahan seperti wortel, jeruk. Vitamin D dari berjemur matahari 5-10 menit," tandasnya.
(tdy)