Langkah Berani Sapto Djojokartiko untuk Koleksi Fall/Winter 2020
A
A
A
JAKARTA - Desainer Sapto Djojokartiko kembali menampilkan koleksi Fall/Winter 2020 (F/W 20) dengan format yang sedikit berbeda. Meski tak ditampilkan melalui peragaan busana seperti beberapa musim sebelumnya, kali ini Sapto menggunakan momentum F/W 20 showcase untuk membawa para tamu mengintip flagship store-nya yang baru dibuka di Plaza Senayan, Jakarta.
Seperti biasa, keseluruhan koleksi yang ditampilkan mengusung banyak detail subtil yang dapat dikenakan untuk beraktivitas sehari-hari maupun ketika mendatangi acara-acara formal. Pada koleksi ini, Sapto mengambil langkah berani dalam bermain dengan warna serta siluet yang ditampilkan.
Sapto juga membawa kembali beberapa filosofi penting dari dunia mode dan seni. Ia memiliki pemahaman bahwa dunia mode adalah gabungan dari dua komponen kreatif dalam berkesenian. Melalui kesempatan ini, sang desainer ingin membawa kembali filosofi-filosofi dasar kreativitas menggunakan campurna warna, ide kreatif, dan inspirasi besar dari aliran seni Ekspresionisme.
"Saat ini, penting bagi kami sebagai desainer untuk memiliki tujuan dalam berkarya. Jujur saja, bekerja di industri mode membuat saya harus bisa menggabungkan sisi kreativitas dalam berkesenian dengan seluruh komponen komersil. Koleksi F/W 20 terinspirasi dari karya besar salah satu artis favorit saya, seorang pelukis yang berasal dari Austria, bernama Egon Schiele," kata Sapto.
Koleksi kali ini memamerkan campuraan dari berbagai jenis kain pilihan serta detail unik yang dikemas dalam warna-warna nude dengan sedikit sentuhan warna plum dan fuschia yang kemudian dipadukan dengan warna-warna gelap seperti charcoal, clematis, indigo, saphire, juga onyx black. Hal ini dimaksudkan untuk menyiratkan kesan mendalam yang sering didapati ketika musim dingin tiba. Seperti biasa, kesan mewah dan menawan terdapat dalam sentuhan warna emas dan perak di beberapa detail pakaian.
Terinspirasi dari karya Schiele, Sapto menuangkan siluet dengan perincian yang tidak terduga pada sebagian besar karyanya.
“Sangat penting bagi pelanggan yang mengenakan hasil karya saya untuk merasa nyaman dalam berpakaian. Mereka harus nyaman menjadi diri sendiri ketika berpakaian dengan memaknai bentuk kecantikan versi masing-masing. Cantik itu relatif dan maknanya bisa beragam. Secara garis besar, pakaian yang kami tampilkan mempertunjukkan brand DNA Sapto Djojokartiko," jelasnya.
Melalui koleksi ini, Sapto berharap dapat membuka mata banyak individu untuk mulai melihat keindahan yang mengelilingi mereka tanp harus berkaca pada siapapun selain diri sendiri.
Seperti biasa, keseluruhan koleksi yang ditampilkan mengusung banyak detail subtil yang dapat dikenakan untuk beraktivitas sehari-hari maupun ketika mendatangi acara-acara formal. Pada koleksi ini, Sapto mengambil langkah berani dalam bermain dengan warna serta siluet yang ditampilkan.
Sapto juga membawa kembali beberapa filosofi penting dari dunia mode dan seni. Ia memiliki pemahaman bahwa dunia mode adalah gabungan dari dua komponen kreatif dalam berkesenian. Melalui kesempatan ini, sang desainer ingin membawa kembali filosofi-filosofi dasar kreativitas menggunakan campurna warna, ide kreatif, dan inspirasi besar dari aliran seni Ekspresionisme.
"Saat ini, penting bagi kami sebagai desainer untuk memiliki tujuan dalam berkarya. Jujur saja, bekerja di industri mode membuat saya harus bisa menggabungkan sisi kreativitas dalam berkesenian dengan seluruh komponen komersil. Koleksi F/W 20 terinspirasi dari karya besar salah satu artis favorit saya, seorang pelukis yang berasal dari Austria, bernama Egon Schiele," kata Sapto.
Koleksi kali ini memamerkan campuraan dari berbagai jenis kain pilihan serta detail unik yang dikemas dalam warna-warna nude dengan sedikit sentuhan warna plum dan fuschia yang kemudian dipadukan dengan warna-warna gelap seperti charcoal, clematis, indigo, saphire, juga onyx black. Hal ini dimaksudkan untuk menyiratkan kesan mendalam yang sering didapati ketika musim dingin tiba. Seperti biasa, kesan mewah dan menawan terdapat dalam sentuhan warna emas dan perak di beberapa detail pakaian.
Terinspirasi dari karya Schiele, Sapto menuangkan siluet dengan perincian yang tidak terduga pada sebagian besar karyanya.
“Sangat penting bagi pelanggan yang mengenakan hasil karya saya untuk merasa nyaman dalam berpakaian. Mereka harus nyaman menjadi diri sendiri ketika berpakaian dengan memaknai bentuk kecantikan versi masing-masing. Cantik itu relatif dan maknanya bisa beragam. Secara garis besar, pakaian yang kami tampilkan mempertunjukkan brand DNA Sapto Djojokartiko," jelasnya.
Melalui koleksi ini, Sapto berharap dapat membuka mata banyak individu untuk mulai melihat keindahan yang mengelilingi mereka tanp harus berkaca pada siapapun selain diri sendiri.
(tsa)