Asia Fashion Show 2024 Jadi Ajang Unjuk Gigi Desainer Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asia Fashion Show (AFS) adalah sebuah ajang mode global yang luar biasa, diakui atas profesionalismenya di tingkat internasional. Diselenggarakan oleh Guangdong Qiya Exhibition Co., Ltd., AFS memiliki peran penting dalam mendorong kolaborasi dan pertukaran Internasional di industri mode Asia. Sebagai acara mode B2B terbesar di Asia Tenggara, AFS menjadi titik pertemuan bagi tren mode global dan inovasi terkini.
Pameran B2B premium ini menarik perhatian para profesional dari berbagai bidang utama dalam industri mode, seperti tas, alas kaki, pakaian, hiasan kulit, serta kecantikan dan perawatan pribadi. AFS juga menjadi jembatan bagi pembeli internasional untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pemasok global, membuka peluang baru untuk pertumbuhan bisnis. AFS bukan sekadar pameran, ini adalah tonggak sejarah dalam industri mode yang menyalakan inspirasi, mendorong komunikasi, dan mencapai kesuksesan bersama.
Wilayah perdagangan bebas RCEP, khususnya di Asia Tenggara, telah menjadi salah satu pasar yang paling menonjol di dunia dalam beberapa tahun terakhir. Dengan populasi yang besar, kelas menengah yang terus berkembang, dan kemakmuran ekonomi, daya beli konsumen dan permintaan mode semakin meningkat. Terutama di negara-negara seperti Indonesia, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Singapura, yang tingkat urbanisasinya terus meningkat, permintaan akan merek dan desain mode semakin besar, menciptakan peluang besar bagi pasar mode internasional.
Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, juga merupakan ekonomi terbesar di ASEAN. Ekonomi Indonesia terus tumbuh dengan rata-rata di atas 5% dalam jangka panjang, dan pada 2023, Indonesia mencatat surplus perdagangan terbesar dalam sejarah. Investasi tumbuh sebesar 16%, mencapai rekor tertinggi sebesar 87 miliar USD, menjadikannya salah satu pasar paling penting dan dinamis di Asia Tenggara.
Sebagai anggota penting ASEAN, Indonesia selalu mengandalkan permintaan pasar domestiknya yang luas untuk menarik banyak investasi dan perusahaan asing. Sebagai jembatan antara Asia Tenggara, Asia Timur, dan Oseania, Indonesia terus menjaga hubungan ekonomi yang erat dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Australia.
Asia Fashion Show (Indonesia) 2024 digelar dari tanggal 22 hingga 24 Agustus 2024, di Jakarta International Expo Center (JIE EXPO), Indonesia. Total area pameran melebihi 30.000 m², dengan lebih dari 500 peserta pameran yang diharapkan berpartisipasi, menampilkan beragam produk termasuk tas dan koper, alas kaki, pakaian, perangkat keras, bahan mentah, aksesori mode, kecantikan dan perawatan pribadi, dan banyak lagi.
Acara ini bertujuan untuk mendorong pertukaran global dan diproyeksikan menjadi pameran perhiasan manusia terbesar dan paling profesional di Asia, yang akan menjadi platform bagi merek mode domestik dan internasional untuk terhubung dan menampilkan penawaran mereka.
Dalam sambutannya di acara pembukaan Asia Fashion Show (Indonesia) hari ini, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey, mengatakan bahwa sebagai asosiasi di bidang ritel, Aprindo merasa terhormat dan bersemangat melihat antusiasme luar biasa dari pameran ini. Pameran ini menjadi bukti nyata kerja sama dinamis antara dua negara, terutama dalam konteks upaya pemerintah Indonesia yang gencar meningkatkan ekspor. Kolaborasi dalam pertukaran produk dan gaya hidup dari berbagai negara, termasuk China, menjadi sangat penting.
Pameran B2B premium ini menarik perhatian para profesional dari berbagai bidang utama dalam industri mode, seperti tas, alas kaki, pakaian, hiasan kulit, serta kecantikan dan perawatan pribadi. AFS juga menjadi jembatan bagi pembeli internasional untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pemasok global, membuka peluang baru untuk pertumbuhan bisnis. AFS bukan sekadar pameran, ini adalah tonggak sejarah dalam industri mode yang menyalakan inspirasi, mendorong komunikasi, dan mencapai kesuksesan bersama.
Wilayah perdagangan bebas RCEP, khususnya di Asia Tenggara, telah menjadi salah satu pasar yang paling menonjol di dunia dalam beberapa tahun terakhir. Dengan populasi yang besar, kelas menengah yang terus berkembang, dan kemakmuran ekonomi, daya beli konsumen dan permintaan mode semakin meningkat. Terutama di negara-negara seperti Indonesia, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Singapura, yang tingkat urbanisasinya terus meningkat, permintaan akan merek dan desain mode semakin besar, menciptakan peluang besar bagi pasar mode internasional.
Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, juga merupakan ekonomi terbesar di ASEAN. Ekonomi Indonesia terus tumbuh dengan rata-rata di atas 5% dalam jangka panjang, dan pada 2023, Indonesia mencatat surplus perdagangan terbesar dalam sejarah. Investasi tumbuh sebesar 16%, mencapai rekor tertinggi sebesar 87 miliar USD, menjadikannya salah satu pasar paling penting dan dinamis di Asia Tenggara.
Baca Juga
Sebagai anggota penting ASEAN, Indonesia selalu mengandalkan permintaan pasar domestiknya yang luas untuk menarik banyak investasi dan perusahaan asing. Sebagai jembatan antara Asia Tenggara, Asia Timur, dan Oseania, Indonesia terus menjaga hubungan ekonomi yang erat dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Australia.
Asia Fashion Show (Indonesia) 2024 digelar dari tanggal 22 hingga 24 Agustus 2024, di Jakarta International Expo Center (JIE EXPO), Indonesia. Total area pameran melebihi 30.000 m², dengan lebih dari 500 peserta pameran yang diharapkan berpartisipasi, menampilkan beragam produk termasuk tas dan koper, alas kaki, pakaian, perangkat keras, bahan mentah, aksesori mode, kecantikan dan perawatan pribadi, dan banyak lagi.
Acara ini bertujuan untuk mendorong pertukaran global dan diproyeksikan menjadi pameran perhiasan manusia terbesar dan paling profesional di Asia, yang akan menjadi platform bagi merek mode domestik dan internasional untuk terhubung dan menampilkan penawaran mereka.
Dalam sambutannya di acara pembukaan Asia Fashion Show (Indonesia) hari ini, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey, mengatakan bahwa sebagai asosiasi di bidang ritel, Aprindo merasa terhormat dan bersemangat melihat antusiasme luar biasa dari pameran ini. Pameran ini menjadi bukti nyata kerja sama dinamis antara dua negara, terutama dalam konteks upaya pemerintah Indonesia yang gencar meningkatkan ekspor. Kolaborasi dalam pertukaran produk dan gaya hidup dari berbagai negara, termasuk China, menjadi sangat penting.