Waspadai Merasa Kesepian Selama di Rumah Saat Pandemi Virus Corona

Kamis, 26 Maret 2020 - 19:30 WIB
Waspadai Merasa Kesepian Selama di Rumah Saat Pandemi Virus Corona
Waspadai Merasa Kesepian Selama di Rumah Saat Pandemi Virus Corona
A A A
JAKARTA - Samakin banyak orang berada di rumah akibat pandemi virus corona atau COVID-19, makin banyak orang yang merasa kesepian dan ini telah menjadi perhatian utama para ahli.Para ahli kesehatan mental mengatakan penting bagi orang untuk tetap terhubung selama karantina, serta berbicara dengan orang lain yang berada dalam situasi yang sama. Mereka juga mengatakan untuk tidak perlu takut merasa kesepian karena ada sejumlah cara untuk meredakan kesepian selama karantina.
Anda bisa menggunakan panggilan konferensi video alih-alih email, mempertahankan jadwal reguler, membaca, mendengarkan musik, dan menonton film. Mereka juga menyarankan menggunakan aplikasi obrolan yang dinilai bisa membantu menghilangkan rasa kesepian.

"Keterhubungan itu penting bagi semua manusia, jadi saya pikir kita semua berisiko (kesepian selama karantina)," kata Deborah Roth Ledley, PhD, seorang psikolog berbasis di Pennsylvania seperti dilansir Healthline.

Nancy Molitor, PhD seorang psikolog klinis dan asisten profesor klinis psikiatri dan ilmu perilaku di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern di Feinberg School of Medicine di Illinois mengungkapkan bahwa ketika bosan, banyak orang cenderung fokus pada hal-hal negatif dalam hidup.

"Jika kita merasa karena coronavirus terisolasi secara sosial, kita mungkin menjadi lebih fokus pada karantina ini," ungkap Molitor.

"Saya pikir (aplikasi obrolan) memang cara yang sangat menarik dan berpotensi sangat efektif untuk membantu orang-orang yang terisolasi, hidup sendirian, dan yang jauh dari rumah, mengatasi kesepian dan kecemasan di karantina," tambahnya.

Adapun isolasi sosial yang dipersepsikan, menurut American Psychological Association terkait dengan konsekuensi kesehatan yang merugikan, termasuk depresi, kualitas tidur yang buruk, gangguan fungsi eksekutif, penurunan kognitif yang cepat, fungsi kardiovaskular yang buruk, dan gangguan kekebalan pada setiap tahap kehidupan.

Semakin lama kesepian berlanjut, semakin buruk pengaruhnya terhadap kesejahteraan secara keseluruhan.

"Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kesepian kronis dan depresi. Bahkan di bawah karantina, orang yang tinggal dengan anggota keluarga lainnya setidaknya saling memiliki satu sama lain, tetapi orang yang hidup sendiri mungkin merasa sangat kesepian," tutup Ledley.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7287 seconds (0.1#10.140)