Lawang Sewu Saksi Perjuangan Melawan Penjajah

Jum'at, 31 Oktober 2014 - 13:59 WIB
Lawang Sewu Saksi Perjuangan...
Lawang Sewu Saksi Perjuangan Melawan Penjajah
A A A
SEMARANG - Mungkin Anda penggemar wisata sejarah, jika sampai di Semarang, Jawa Tengah tentunya Lawang Sewu menjadi salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Kota Lumpia itu.

Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan zaman Belanda yang dibangun pada 1904. Semula gedung ini untuk kantor pusat perusahaan kereta api (trem) penjajah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS).

Gedung tiga lantai bergaya art deco (1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag. Lawang Sewu terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang, atau di sudut jalan Pandanaran dan jalan Pemuda.

Disebut Lawang Sewu (Seribu Pintu), ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu.

Seperti Kepulauan Seribu yang jumlah pulau yang sebenarnya tak sampai 1.000, karena tercatat hanya 342 buah pulau saja. Sebutan Sewu yang dalam bahasa Jawa berarti seribu, merupakan penggambaran sedemikian banyaknya jumlah pintunya.

Menurut guide lawang sewu, jumlah lubang pintunya terhitung sebanyak 429 buah, dengan daun pintu lebih dari 1.200 (sebagian pintu dengan 2 daun pintu, dan sebagian dengan menggunakan 4 daun pintu, yang terdiri dari 2 daun pintu jenis ayun dengan engsel, ditambah 2 daun pintu lagi jenis sliding door/pintu geser).

Sejarah gedung Lawang Sewu ini tak lepas dari sejarah perkeretaapian di Indonesia karena dibangun sebagai Het Hoofdkantoor Van de Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatscappij (NIS) yaitu kantor pusat NIS, perusahaan kereta api swasta di masa pemerintahan Hindia belanda yang pertama kali membangun jalur kereta api di Indonesia menghubungkan Semarang dengan Vorstenlanden (Surakarta dan Yogyakarta) dengan jalur pertamanya Jalur Semarang Temanggung 1867. (sumber. Wikipedia)

Awalnya administrasi NIS diselenggarakan di Stasiun Semarang NIS. Pertumbuhan jaringan yang pesat diikuti bertambahnya kebutuhan ruang kerja, sehingga diputuskan membangun kantor administrasi di lokasi baru.

Pilihan jatuh pada lahan di pinggir kota dekat kediaman Residen Hindia Belanda, di ujung selatan Bodjongweg Semarang. Direksi NOS menyerahkan perencanaan gedung ini kepada Prof Jacob F Klinkhamer dan B.J Ouendag, arsitek dari Amsterdam Belanda.

Pelaksanaan pambangunan dimulai 27 Februari 1904 dan selesai 1907. Kondisi tanah di jalan harus mengalami perbaikan terlebih dahulu dengan penggalian sedalam 4 meter dan diganti dengan lapisan vulkanis.

Bangunan pertama yang dikerjakan adalah rumah penjaga dan bangunan percetakan, dilanjutkan dengan bangunan utama. Setelah dipergunakan beberapa tahun, perluasan kantor dilaksanakan dengan membuat bangunan tambahan pada tahun 1916-1918.

Penduduk Semarang memberinya nama Lawang Sewu (pintu seribu), mengacu pada pintu-pintunya yang sangat banyak, yang merupakan usaha para arsiteknya untuk membangun gedung kantor modern yang sesuai dengan iklim tropis Semarang. Semua bahan bangunan didatangkan dari Eropa kecuali batu bata, batu alam dan kayu jati.

Pada saat penjajah Jepang berkuasa, Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) berusaha mengambil alih kereta api, pertempuran pecah antara pemuda dan tentara Jepang, belasan pemuda terbunuh di gedung ini, 5 diantara mereka dimakamkan di halaman (tetapi pada tahun 1975 jenazah mereka dipindah ke Taman Makam Pahlawan). Di depan Lawang Sewu berdiri monumen untuk memperingati mereka yang gugur di Pertempuran Lima Hari.

Sesaat setelah kemerdekaan Lawang Sewu digunakan Kantor Perusahaan Kereta Api, kemudian militer mengambil alih gedung ini, tetapi sekarang telah kembali ke tangan PT KAI. Jika Anda berkunjung ke Lawang Sewu masih bisa melihat lokomotif kereta api zaman Belanda.
(nfl)
Berita Terkait
Plesir ke Pameran Bunga...
Plesir ke Pameran Bunga Keunkenhof Kini Dilakukan Online
Nabi Idris Trauma Setelah...
Nabi Idris Trauma Setelah Plesir ke Neraka Jahanam
Para Miliarder yang...
Para Miliarder yang Pernah Mencicipi Plesir ke Luar Angkasa
Membeludak! 176.000...
Membeludak! 176.000 Wisatawan Plesir ke Gunungkidul saat Libur Lebaran
Akses Jalan Makin Mulus,...
Akses Jalan Makin Mulus, Plesir ke Lebak Makin Mudah
Plesir ke Pulau Kei,...
Plesir ke Pulau Kei, Surga Indah yang Tersembunyi di Maluku
Berita Terkini
Sinopsis Sinetron Preman...
Sinopsis Sinetron Preman Pensiun 9 Eps 30: Misi Perdamaian Otang Cs
29 menit yang lalu
Skandal Baru! Ajil Ditto...
Skandal Baru! Ajil Ditto Frustasi, Giulio Parengkuan Dihantui Masalah Baru di Culture Shock 7
59 menit yang lalu
Film Pabrik Gula Resmi...
Film Pabrik Gula Resmi Tayang di Amerika, Sineas Hollywood Dibuat Tegang
1 jam yang lalu
Celine Evangelista Lebaran...
Celine Evangelista Lebaran di Makkah, Bagikan Suasana Takbiran Penuh Haru Berlatar Masjidilharam
1 jam yang lalu
Saksikan Siang Ini Cahaya...
Saksikan Siang Ini Cahaya Hati Indonesia Setelah Menang, Terus Balik Lagi? Pukul 12.30 WIB, hanya di iNews
2 jam yang lalu
Raih Kemenangan Idulfitri...
Raih Kemenangan Idulfitri dengan Film-film Terbaik dan Seru hanya di RCTI!
3 jam yang lalu
Infografis
Pangeran Arab Saudi...
Pangeran Arab Saudi Ini Berani Melawan Rencana Trump Caplok Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved