Kisah Pilu di Balik Keindahan Curug Orok
A
A
A
GARUT - Apabila berkunjung ke Garut, jangan sampai lupa berkunjung ke Curug Orok. Jika mendengar namanya terkesan ngeri, air terjun yang terletak di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat memang punya cerita sendiri.
Asal mula air tejun ini dinamakan Curug Orok karena menurut cerita masyarakat setempat pada tahun 1968 ada seorang wanita muda yang membuang bayinya dari puncak air terjun, sehingga air terjun tersebut dinamakan Curug Orok. Kalau dilihat dari bentuknya curug ini mempunyai 2 curug, di mana yang besar melambangkan keberadaan ibu si bayi dan yang kecil melambangkan bayi tersebut.
Curug Orok adalah tempat wisata air terjun di Garut yang paling terkenal. Curug Orok memiliki ketinggian sektiar 45 meter dan banyak dikunjungi wisatawan dari kota Garut, Bogor, Bandung, dan Jakarta. Curug Orok itu sendiri dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara dan dimiliki oleh PT.Perkebunan Papandayan. Untuk melihat keindahannya wisatawan cukup membayar harga tiket masuk Curug Orok sebesar Rp10.000 per orang.
Jarak kawasan ini dari Ibukota kecamatan Cikajang 5 Km, sedangkan dari Ibukota Kabupaten Garut 31 Km. Curug Orok sendiri berada di ketinggian 250 M diatas permukaan laut dengan konfigurasi umum lahan berbukit karena letaknya di kaki Gunung Papandayan dan tingkat kemiringan lahannya landai dan curam tingkat stabilitas dan daya serap tanah di kawasan ini baik dan tingkat abrasi yang rendah. Jenis material tanahnya yaitu berupa tanah liat yang berbatu dan kerikil.
Curug Orok memiliki air yang jernih, bau air normal dan temperatur yang dingin. Jika musim kemarau akan mempengaruhi debit airnya, menjadi lebih sedikit. Flora dominan di sekitar Curug Orok adalah pohon pinus, pepaya dan tumbuhan liar lainnya. Sedangkan fauna yang terdapat di kawasan yaitu monyet dan ular.
Bagi Anda yang berkunjung ke kawasan air terjun Curug Orok tak perlu khawatir, karena di dalam kawasan ini terdapat beberapa kios makanan dan souvenir, yang menjual kerajinan tangan dan alat-alat rumah tangga. Terdapat tempat parkir dengan luas 500 meter persegi dengan daya tampung 10 bus, 20 mobil dan 50 motor.
Asal mula air tejun ini dinamakan Curug Orok karena menurut cerita masyarakat setempat pada tahun 1968 ada seorang wanita muda yang membuang bayinya dari puncak air terjun, sehingga air terjun tersebut dinamakan Curug Orok. Kalau dilihat dari bentuknya curug ini mempunyai 2 curug, di mana yang besar melambangkan keberadaan ibu si bayi dan yang kecil melambangkan bayi tersebut.
Curug Orok adalah tempat wisata air terjun di Garut yang paling terkenal. Curug Orok memiliki ketinggian sektiar 45 meter dan banyak dikunjungi wisatawan dari kota Garut, Bogor, Bandung, dan Jakarta. Curug Orok itu sendiri dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara dan dimiliki oleh PT.Perkebunan Papandayan. Untuk melihat keindahannya wisatawan cukup membayar harga tiket masuk Curug Orok sebesar Rp10.000 per orang.
Jarak kawasan ini dari Ibukota kecamatan Cikajang 5 Km, sedangkan dari Ibukota Kabupaten Garut 31 Km. Curug Orok sendiri berada di ketinggian 250 M diatas permukaan laut dengan konfigurasi umum lahan berbukit karena letaknya di kaki Gunung Papandayan dan tingkat kemiringan lahannya landai dan curam tingkat stabilitas dan daya serap tanah di kawasan ini baik dan tingkat abrasi yang rendah. Jenis material tanahnya yaitu berupa tanah liat yang berbatu dan kerikil.
Curug Orok memiliki air yang jernih, bau air normal dan temperatur yang dingin. Jika musim kemarau akan mempengaruhi debit airnya, menjadi lebih sedikit. Flora dominan di sekitar Curug Orok adalah pohon pinus, pepaya dan tumbuhan liar lainnya. Sedangkan fauna yang terdapat di kawasan yaitu monyet dan ular.
Bagi Anda yang berkunjung ke kawasan air terjun Curug Orok tak perlu khawatir, karena di dalam kawasan ini terdapat beberapa kios makanan dan souvenir, yang menjual kerajinan tangan dan alat-alat rumah tangga. Terdapat tempat parkir dengan luas 500 meter persegi dengan daya tampung 10 bus, 20 mobil dan 50 motor.
(aww)