Tempat Membaca, Tempat Berdiskusi

Selasa, 04 November 2014 - 16:12 WIB
Tempat Membaca, Tempat Berdiskusi
Tempat Membaca, Tempat Berdiskusi
A A A
Membaca buku bisa membawa anak-anak memiliki daya imajinasi tinggi dan lebih kreatif. Inilah yang membuat Kampung Buku memiliki mimpi mengembangkan generasi muda melalui kegemaran membaca buku.

Hal itu pula yang dilakukan Edi Dimyati, seorang penulis sekaligus kolektor buku yang bercita-cita memiliki perpustakaan masyarakat. Dengan niat yang kuat, terwujudlah Kampung Buku yang berdiri berkat bantuan kerabat dan instansi swasta. Kampung ini ada di Jalan Abdul Rahman RT 15, RW 5 Gang Rukun Cibubur, Jakarta Timur.

Baginya Kampung Buku bukan hanya perpustakaan masyarakat. Di sana juga kerap diadakan pertemuan berbagai komunitas dan tempat berdiskusi. Kampung Buku juga menjadi tempat berkumpulnya beberapa penulis untuk berbagi pengalaman. Bukan hanya itu, Kampung Buku berkomitmen untuk memberi dedikasi kepada generasi muda Indonesia untuk mengajak cinta membaca.

“Kami menyebarkan virus baca dan kreativitas untuk anak-anak. Tidak harus anak-anak yang kurang mampu, namun siapa pun bisa bergabung dengan kami. Bagi kami, buku adalah media bacaan yang bisa mengantarkan kita kepada proses kreatif. Dan, kreatif itu bisa bermanfaat buat orang lain dan lingkungan. Nah, kalau kita bisa jadi orang yang bermanfaat kepada orang lain dan lingkungan itu adalah ibadah. Jadi, membaca buku itu adalah ibadah, mengelola perpustakaan masyarakat itu ibadah,” ujar Edi.

Di Kampung Buku, anak-anak yang datang selain bisa membaca bermacammacam buku yang ada, juga diajarkan berkreasi membuat mainan, lukisan, pajangan, hiasan, dan tulisan. Seperti baru-baru ini, anak-anak didikan Kampung Buku ikut Kotak Budaya , yaitu mereka membuat karya untuk dikirim ke teman-teman mereka di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kemudian mereka pun akan mendapatkan kreasi serupa balasan dari anak-anak di NTB. Hal tersebut tentu untuk mengajarkan kepada mereka arti persaudaraan sesama warga negara Indonesia walau berbeda pulau dan dipisahkan ribuan kilometer.

“Kami juga mengajarkan seni kepada anak-anak seperti menari, dansa, marawis, dan games edukasi. Pokoknya pendidikan nonformal yang jarang mereka terima di sekolah,” tutur Edi yang mengatakan pengajarnya berasal dari mahasiswa dan karyawan yang datang sukarela kepadanya. Kampung Buku juga bekerja sama dengan penerbit buku dalam bentuk mempromosikan buku mereka. Penerbit memberikan buku, lalu Kampung Buku meresensi dan dimuat di Wisata-Buku.Com - Jelajah Dunia Pustaka yang merupakan salah satu rintisan mereka.

Ananda nararya
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4525 seconds (0.1#10.140)