Goa Lawa, Menikmati Keindahan Perut Bumi

Selasa, 11 November 2014 - 08:59 WIB
Goa Lawa, Menikmati Keindahan Perut Bumi
Goa Lawa, Menikmati Keindahan Perut Bumi
A A A
PURBALINGGA - Ada satu tempat pariwisata yang patut anda kunjungi saat berkunjung ke Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah yakni Goa Lawa. Tempat ini menjadi objek wisata unggulan, lokasinya yang berada di sekitar Gunung Slamet membuat tempat wisata ini menjadi ramai dikunjungi oleh para wisatawan.

Goa Lawa berada di Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Jaraknya sekitar 25 km ke arah utara dari kota Purbalingga. Anda tidak akan tersesat kalau ingin menikmati keindahan alam dari Goa Lawa, sebab pemerintah kabupaten setempat telah membangun sebuah tugu di pintu masuk menuju ke Goa Lawa, tepatnya di pertigaan Koramil Karangreja.

Panjang goa yang mencapai 1,5 km dan luas 5 km ini pun menjadi lebih terlihat unik karena proses pembentukannya terjadi sebagai akibat dari pembekuan dan pendinginan lava. Selanjutnya lava kering ini berubah menjadi keras, tidak mengandung kapur dan tanpa menghasilkan stalagmit dan stalagtit seperti halnya goa yang berada di batuan kapur atau di lereng bukit. (Sumber. Wikipedia)

Tempatnya yang berada di ketinggian sekitar 900 meter di atas permukaan laut membuat suasana di kawasan Goa Lawa terasa begitu sejuk. Udaranya masih bersih dan segar. Sehingga tempat ini sangat cocok menjadi tempat untuk refreshing atau berlibur bersama keluarga.

Jenis goanya yang masih sangat alami pun mengundang penghuni lain untuk tinggal disana. Kelelawar yang jumlahnya sangat banyak bisa ditemui saat berkunjung ke Goa Lawa.

Dan untuk bisa ke kompleks goa juga perlu sedikit perjuangan, karena pengunjung diharuskan untuk menuruni lubang tanah sebelum akhirnya menyelusuri lorong-lorong yang terbentang hingga ke perut bumi.

Tertarik untuk berwisata ke Goa Lawa? Nah, saat telah sampai di jalan Purbalingga-Pemalang, atau lebih tepatnya di pertigaan Karangreja, pengunjung akan dapat melihat dengan jelas papan penunjuk jalan yang memberitahukan keberadaan objek wisata Goa Lawa.

Setelah pertigaan itu, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan lagi sekitar 3 km dengan tipe jalanan menanjak. Fasilitas yang dapat dinikmati saat berkunjung ke goa ini juga cukup memadai. Ada tempat parkir yang luas, mushola, panggung gembira, taman dan tentu saja warung-warung yang banyak menjajakan cinderamata khas Goa Lawa.

Ketika pengunjung memasuki ke kawasan Goa Lawa, akan menjumpai wahana permainan untuk anak-anak serta binatang keong raksasa yang sedang kasmaran, pohon pinus yang rindang, serta berbagai macam tanaman bunga yang terlihat sangat menawan saat bermekaran. Semua itu dapat anda saksikan ketika memasuki kawasan objek wisata Goa Lawa.

Penyelusuran selanjutnya tentu saja menuruni goa yang menjadi tujuan utama. Pengunjung tidak perlu khawatir kalau keadaan di dalam goa gelap karena, pengelola sudah mempersiapkan lampu penerangan yang dapat membantu anda saat memasuki goa. Bentuk dan model lampu yang dipasang juga unik karena dibuat menyerupai hewan kelelawar.

Keadaan goa yang lembab pun makin terasa saat melangkahkan kaki kesana. Dan objek wisata pertama yang dapat dilihat adalah sebuah tokoh punakawan bernama Semar. Batuan ini terbentuk secara alami tanpa melalui tahap pemahatan. Dan bentuknya yang mirip dengan Semar inilah yang membuat banyak orang menyebutnya dengan 'Mbah Semar'.

Tidak jauh dari batu Semar terdapat dinding batuan yang bentuknya mirip sekali dengan pohon beringin berwarna putih. Batuan ini kemudian diberi nama Waringin Seto. Penamaan ini menggambarkan bentuk pohon yang seperti beringin, mulai dari daun hingga bentuk batangnya.

Dan kalau berniat untuk berkunjung ke Goa Lawa, pengunjung harus siap untuk berbasah-basahan karena saat menyelusuri goa, tubuh bisa terkena basah akibat dari tetesan air mengalir yang berasal dari atap goa.

Pesona lain yang dapat anda nikmati saat berkunjung ke Goa Lawa adalah sebuah istana Lawa yang membentuk dada kelelawar raksasa. Tempat ini sangat lapang sehingga pengunjung bisa dengan mudah menikmati keadaan sekitar. Selanjutnya, pengunjung juga akan bisa menemukan objek lain di dalam gua berupa Bale Paseban, Pancuran Slamet, Sendang Drajat, Sendang Slamet, Lobang Panembahan, dan Gangsir Bupati.

Diperlukan waktu sekitar 1 jam untuk bisa menyelusuri tiap jengkal Goa Lawa. Jalan yang harus ditempuh oleh para petualang ini juga cukup berkelok-kelok, yang merupakan tipikal khas dari sebuah goa.

Tapi, jangan khawatir karena akses yang ditempuh untuk menjelajahi seisi goa telah terbantu oleh polesan di sana-sini yang dilakukan oleh pengelola. Nah, bagi pengunjung termasuk orang yang hobi meneliti tentang lapisan bumi, Goa Lawa juga dapat memuaskan hasrat untuk melakukan penelitian tentang proses pembentukan dan jenis materi yang membentuk goa ini.

Karena lokasinya yang berada di area pegunungan dan sepi, tidaklah mengherankan kalau Goa Lawa dijadikan sebagai salah satu pilihan bagi mereka yang ingin bersemedi, atau sekedar untuk mengendorkan pikiran yang sedang dilanda masalah.

Konon, jika orang yang sedang bersemedi ini sedang beruntung, ia bisa mendapat jimat atau pusaka yang dapat dilihat secara fisik.

Pengunjung yang datang ke objek wisata Goa Lawa ini akan semakin membludak saat musim liburan dan akhir pekan.

Tetapi, jumlahnya akan semakin banyak saat lebaran karena banyak pemudik yang merantau ke kota ingin menikmati kembali keindahan dari Goa Lawa karena tempatnya yang masih sangat alami.

Nah, setelah puas menyaksikan keindahan alami dari Goa Lawa, saat keluar anda pun dapat mengunjungi kios-kios yang menjual cinderamata. Atau, buah-buahan khas dari Purbalingga seperti stroberi, alpukat dan nanas.

Buah-buahan segar itu ditanam oleh petani lokal sehingga harganya pun masih tergolong murah. Dan untuk pengisi perut, anda bisa menikmati beberapa menu khas daerah Purbalingga seperti mendoan dan wedhang ronde. Tertarik? Datang saja ke Goa Lawa yang berlokasi di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7484 seconds (0.1#10.140)