Kota Batu Malang Swiss Kecil di Pulau Jawa

Rabu, 12 November 2014 - 10:26 WIB
Kota Batu Malang Swiss Kecil di Pulau Jawa
Kota Batu Malang Swiss Kecil di Pulau Jawa
A A A
MALANG - Indonesia memang dikenal sebagai negara yang beriklim tropis, yang memiliki dua musim. Sehingga daerah-daerah di tanah air mempunyai kecenderung berhawa panas, namun tidak seluruh tempat seperti itu. Ada beberapa daerah di Indonesia juga memiliki cuaca yang dingin dan sejuk.

Salah satunya adalah Kota Batu Malang. Berada di ketinggian 680-1.200 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata 15-19 derajat celsius menjadikan kota ini cenderung dingin dan sejuk. Kota ini berada di Provinsi Jawa Timur, yang terletak 15 km sebelah barat Kota Malang. Kota ini dikelilingi Gunung Panderman, Gunung Banyak, Gunung Welirang, Gunung Bokong dengan potensi daya tarik wisata yang beraneka ragam.

Karena kota ini adalah kota pengunungan yang terkenal dengan pemandangannya yang indah, maka sejak abad ke ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah dikenal sebagai tempat peristirahatan bagi kalangan keluarga kerajaan.

Suatu ketika seorang petinggi Kerajaan bernama Mpu Supo membangun kawasan Songgoriti sebagai tempat peristirahatan keluarga kerajaan serta membangun sebuah candi yang diberi nama Candi Supo atas titah raja Sindok.

Sampai saat ini, belum diketahui kapan kata “batu” digunakan untuk mendampingi tempat peristirahatan tersebut. Menurut beberapa pemuka masyarakat, sebutan batu berasal dari nama seorang ulama bernama mbah Wastu.

Orang Jawa sering memperpendek sebutan nama seseorang yang dirasa terlalu panjang, akhirnya sebutan mbah Wastu dipanggil menjadi Mbatu atau batu sebagai sebutan yang digunakan untuk kota dingin ini.

Kota Batu dikenal sebagai pemasok sayur mayur dan buah apel berkualitas di Jawa Timur dan propinsi lainnya di Indonesia. Kekayaan hasil bumi ini masih dilengkapi pula dengan keindahan bunga anggrek dan flora asli Kota Batu yang banyak diminati para wisatawan Nusantara maupun Mancanegara.

Pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, banyak orang Belanda menjadikan tempat ini sebagai tempat peristirahatan mereka. Saat ini peninggalan Belanda ini menjadi aset daerah setempat dan menjadi tempat kunjungan Wisata.

Begitu kagumnya Bangsa Belanda atas keindahan dan keelokan Batu, sehingga bangsa Belanda mensejajarkan wilayah Batu dengan sebuah negara di Eropa yaitu Switzerland dan memberikan predikat sebagai De Klein Switzerland atau Swiss kecil di Pulau Jawa.

Kota Batu Malang memiliki kekayaan wisata yang menarik, wisata yang ditawarkan pun beranekaragam mulai dari Wisata Agro, Wisata Alam, Wisata Rekreasi, Wisata Sejarah, Wisata Religi, Wisata Minat Khusus dan Wisata Ziarah.

Karena itu, kota tersebut mulai dilirik oleh wisatawan baik lokal maupun manca negara. Bila berkunjung ke Kota Batu Malang. Jika berkunjungan ke suatu daerah tentunya, pengunjung akan penasaran dengan kuliner khas yang di daerah tersebut.

Di Kota Batu Malang, wisatawan bisa mencicipi kuliner antara lain; jagung bakar, berbagai produk apel, termasuk: sari apel, jenang dan dodol apel, cuka apel berbagai keripik: keripik singkong, kentang, dan aneka buah lainnya, berbagai sari buah: Sari buah apel, dan lainnya, Soto ayam (terdapat beberapa kedai soto terkenal yang menjual soto ayam yang rasanya digemari masyarakat), Ketan (jajanan pasar, terdiri dari ketan, bubuk kelapa dan gula manis), Bakso (dikenal sebagai Bakso Batu), Lalap ikan wader Angsle yakni sejenis kolak dengan ketan dan serabi juga petulo yang sangat nikmat dengan suasana dingin kota batu.

Tape ketan hitam, bisa ditemukan pada pemandian cangar yang dapat menghangatkan tubuh, Sate Ayam, Kelinci, dan Kambing khas Wisata Payung, Tahu Kentaki Dhigadho, Gorengan tahu alami, dengan rasa yang khas rempah rempah pilihan.

Karena kota ini terkenal dengan agro wisatanya, sebelum kembali ke daerah asal anda bisa membeli apel, stroberi dan hasil agrikultur lainya yang masih segar, karena didatangkan langsung dari kebunnya. Anda juga bisa menemukan toko oleh-oleh di lokasi wisata yang ada di Kota Batu.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3092 seconds (0.1#10.140)
pixels