Kampanyekan Safety Riding dengan Touring Jawa Timur - Jawa Tengah

Kamis, 13 November 2014 - 09:30 WIB
Kampanyekan Safety Riding dengan Touring Jawa Timur - Jawa Tengah
Kampanyekan Safety Riding dengan Touring Jawa Timur - Jawa Tengah
A A A
SEMARANG - Mengkampanyekan keselamatan berkendara atau safety riding bisa dilakukan berbagai cara. Seperti yang dilakukan salah satu komunitas yang menamakan diri Kutu Vespa (Kuves) ini misalnya.

Mereka mengkampanyekan safety riding dengan cara berkeliling ke sejumlah daerah, untuk bertemu dengan komunitas-komunitas otomotif yang ada di daerah untuk diajak menggiatkan kampanye ini.

Kemarin, rombongan Kuves tiba di Kota Semarang setelah melakukan touring di sejumlah daerah di Jawa Timur. Touring diawali dengan mengeliling pulau Madura dengan mengendarai skuter ikonik asal Italia itu. Di sana, mereka tidak hanya berkeliling tetapi juga bertemu komunitas-komunitas pencinta otomotif.

Dari pulau penghasil garam itu, mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Di ibu Kota Jawa Timur tersebut, mereka melakukan hal yang sama dan bertemu komunitas-komunitas otomitif, salah satunya adalah Move (Modern Vespa) Chapter Surabaya.

Perjalanan lalu dilanjutkan ke Bromo. Di Bromo, rombongan yang terdiri atas 20 orang ini naik ke puncak gunung itu sebelum melanjutkan perjalanan ke Malang, Madiun, Sarangan, Tawangmangu, Solo, kemudian Semarang.

Semarang merupakan kota terakhir yang dikunjungi. Setelah itu seluruh kendaraan mereka akan diangkut menggunakan truk untuk kembali ke Jakarta. “Selama perjalanan tidak ada kendala yang berarti, paling cuma faktor cuaca yang membuat perjalanan akhirnya harus tertunda,” ungkap Ketua Kuves Sentot Soepartono atau yang lebih akrab disapa Kapten Su saat ditemui di Semarang, kemarin.

Kapten Su mengaku, untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan Vespa, mulai dari Madura sampai dengan Semarang, dibutuhkan waktu lima hari dengan jarak tempuh sekitar 1.100 km. “Karena di setiap daerah yang kita singgahi selalu kami mengkampayekan safety riding bersama dengan klub-klub motor yang lain, sehingga waktunya agak lama,” ujar dia.

Kapten Su menyatakan, kampaye safety riding ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran pecinta otomotif dan masyarakat pada umumnya, mengingat angka kecelakaan lalu lintas bagi pengguna sepeda motor masih cukup tinggi.

Dia mengaku, touring yang dilakukan memang memiliki misi utama untuk mengkampanyekan safety riding. Tapi, di sisi lain, kegiatan tersebut juga untuk menjalin komunikasi dengan sesama pencinta vespa yang ada di daerah-daerah. “Selain itu kami juga ingin menjalin keakraban sesama anggota Kuves,” ujar dia.

Sekretaris Jenderal Kuves Jovie menambahkan Kuves sendiri baru berdiri pada 17 Agustus lalu, dan saat ini sudah memiliki 30 anggota, meski yang mengikuti touring hanya 20 orang. Kuves berdiri berawal dari keprihatinan terhadap kemacetan lalu lintas Jakarta yang menimbulkan kejenuhan dan kepenatan para pengguna jalan raya.

Pemilik nama asli Yusuf Arif ini mengaku, segala keperluan selama touring sudah dipersiapkan secara matang. Sejumlah persediaan spare part juga disiapkan seperti ban, van belt, kapas rem, dan lainnya. “Kita juga membawa mekanik khusus, untuk jaga-jaga kalau ada apa-apa,” imbuh dia.

Salah satu pencinta Vespa asal Semarang, Tiwi, mengaku, sudah lama suka mengendarai sepeda motor buatan Italia tersebut. Bahkan sebelum dirinya bisa membeli Vespa modern seperti sekarang, dirinya kerap mengendarai Vespa klasik milik sang ayah. ”Dari dulu sering diajak kemana-mana naik vespa sama Ayah akhirnya seneng juga sampai sekarang,” ujarnya.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3912 seconds (0.1#10.140)