Bercengkrama dengan Orangutan di Bukit Lawang

Jum'at, 14 November 2014 - 08:28 WIB
Bercengkrama dengan Orangutan di Bukit Lawang
Bercengkrama dengan Orangutan di Bukit Lawang
A A A
MEDAN - Jelajahi hutan Sumatera dan rasakan petualangan outdoor ditemani orangutan selama Anda berada di desa di dalam hutan Bukit Lawang. Secara harfiah berarti 'pintu ke bukit', Bukit Lawang adalah sebuah desa kecil yang terletak di selatan Taman Nasional Gunung Leuseur. Terletak sekitar 90 kilometer barat laut Medan, ibu kota Sumatera Utara.

Bukit Lawang adalah pintu gerbang ke dalam hutan Sumatera yang legendaris yang memiliki medan licin dan lereng curam serta berlumpur, menjelajahi hutan di sini adalah petualangan yang menakjubkan. Perjalanan melalui hutan yang rimbun akan mendebarkan dan Anda akan masuk dalam dunia baru.

Hutan ini merupakan lebat yang menarik hati, orangutan merupakan daya tarik utama di sini. Bukit Lawang adalah salah satu tempat terbaik di dunia untuk menemukan primata langka dan hampir punah. Melihat makhluk anggun berayun-ayun melalui ranting-ranting pohon. Hutan ini adalah salah satu komunitas terbesar orangutan, lebih dari 5000 orangutan tinggal di sini.

Pusat rehabilitasi orangutan adalah tempat bagi orangutan yatim piatu yang dilatih hidup di alam bebas. Pusat ini telah beroperasi sejak tahun 1973 dan hingga kini telah menarik pengunjung dari seluruh dunia untuk melihat sekilas makhluk menakjubkan.

Jumlah orangutan di hutan ini telah menurun akibat perburuan liar, perdagangan satwa dan lingkungan yang rusak. Pusat rehabilitasi ini membantu orangutan kembali kebiasaan alami mereka dengan menempatkan mereka melalui pelatihan yang intensif sebelum dikeluarkan ke alam liar. Ketika primata ini kembali hutan, pusat rehabilitasi terus menyediakan suplemen makanan dan pemeriksaan rutin.

Tak hanya bercengkarama dengan orangutan dan satwa liar lainnya, jika wisatawan berkunjung ke Bukit Lawang bisa menikmati treking di malam hari. Namun, petualangan ini cukup berbahaya bagi wisatawan yang sendirian melakukan treking di hutan, sehingga setiap perjalanan harus dibimbing oleh seorang pemandu yang berpengalaman.

Pastikan Anda memberitahu pemandu jika ingin melihat tanaman atau hewan tertentu. Harga untuk perjalanan treking termasuk makanan dasar, biaya pemandu, izin dan peralatan berkemah.

Pastikan Anda juga meminta pemandu Anda untuk mengunjungi gua kelelawar. Anda harus berangkat pagi-pagi agar Anda tidak melewatkan saat-saat yang mendebarkan dan langka di dalam hutan.

Jika Anda tidak ingin melakukan treking di malam hari, Anda dapat meminta pemandu untuk membawa Anda dalam perjalanan selama beberapa jam. Ada juga sejumlah perjalanan singkat sekitar Bukit Lawang yang tidak memerlukan pemandu atau izin.

Rasakan arus Sungai Bohorok dengan menggunakan perahu karet. Kegiatan ini harus dilakukan di bawah pengawasan pemadu berpengalaman karena arus di sini sangat kuat.

Jika Anda menyukai tantangan, cobalah mendaki ke puncak Gunung Leuseur (3404 meter). Perjalanan ini memakan waktu sekitar 10-14 hari.

Desa kecil Angasan adalah titik awal pendakian. Lima hari pertama akan dihabiskan treking melalui hutan hujan dimana primata langka seringkali dapat dilihat. Kondisi Anda harus sehat dan disertai oleh pemandu.

Untuk mencapai tujuan, wisatawan dari Medan bisa menggunakan mobil atau bus untuk sampai ke Bukit Lawang. Bus sering berangkat dari terminal Pinang Baris (terletak di Jalan Gatot Subroto). Perjalanan memakan waktu sekitar 3 jam.

Jika Anda bepergian dalam kelompok atau ingin kendaraan yang lebih nyaman, Anda dapat menyewa mobil dengan perjalanan yang sudah diatur.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8445 seconds (0.1#10.140)
pixels