Menengok Perkembangan Arsitektur di Taman Nusa
A
A
A
BALI - Jika Jakarta memiliki Taman Mini sebagai taman replika Indonesia, maka Bali memiliki Taman Nusa. Taman Nusa adalah taman wisata budaya yang merunutkan perjalanan sejarah Indonesia dalam hal bangunan atau seni arsitektur dari masa ke masa. Mengunjungi taman ini, Anda akan mendapat pengetahuan menyeluruh tentang budaya dari berbagai etnis Indonesia berlatarkan suasana alam Pulau Bali yang hijau. Taman ini baru dibuka pada 10 Juli 2013.
Taman Nusa terletak di Desa Sidan, Gianyar, bagian tenggara Bali. Mencakup area seluar 15 hektar, taman wisata budaya ini berlatarkan sisi pegunungan yang hijau, panorama persawahan, hutan, jurang, serta Sungai Melangit.
Taman Nusa dibangun dengan mengusung misi menjadikan taman budaya sebagai sarana pelestarian, rekreasi dan pendidikan bagi pengunjung baik lokal maupun mancanegara yang ingin memahami budaya Indonesia dengan cara lebih interaktif.
Konsep pembangunan Taman Nusa ini adalah menampilkan perjalanan waktu bangsa Indonesia dari masa ke masa. Semua tahapan masa tersebut diwakili oleh bentuk karya yang menggambarkan masa saat itu. Di tempat ini Anda dapat memahami perjalanan bangsa ini mulai dari zaman pra-sejarah, masa perunggu, masa kerajaan, Indonesia awal, Indonesia merdeka, Indonesia masa kini, dan Indonesia masa depan.
Terdapat pula Kampung Budaya, dimana ada lebih dari 60 rumah tradisional yang dibangun dengan penataan sedemikian rupa sehingga menyatu dengan alam Bali. Mengunjungi kampung ini, Anda berkesempatan mengenal berbagai etnis, budaya dan kerajinan serta kesenian Indonesia.
Rumah tersebut mencakup rumah dari Nias, Batak Danau Toba, rumah Dayak di Kalimantan, Toraja di Sulawesi, pendopo Jawa, Bali dan masih banyak lagi. Beberapa bangunan yang mewakili tiap masa dicirikan arsitektur dengan fitur Buddha, unsur Islam, rumah kolonial Belanda, serta pengaruh China untuk arsitektur modern dan Hindu.
Kedepannya, semua rumah tradisional tersebut rencananya akan dihuni orang-orang asli dari daerah dimana sekaligus dijadikan sebagai karyawan di Taman Nusa. Di kawasan ini akan pula dibangun sanggar-sanggar untuk mementaskan berbagai kesenian daerah. Dengan begitu, harapannya pengunjung akan merasakan atmosfer kehidupan tradisonal tiap daerah dalam bentuk perkampungan etnis.
Fasilitas pendukung lainnya di taman ini adalah auditorium besar, ruang pameran, toko-toko suvenir, tempat istirahat, 6 sanggar, restoran Indonesia (Restaurant Dapur Nusa) dan restoran dengan masakan internasional (Restoran Royal Sidan), serta lainnya. Taman Nusa buka setiap hari pukul 08.30 hingga 17.00 WIB.
Untuk sampai ke Taman Nusa dapat ditempuh sekira 45 menit hingga 1 jam berkendara dari Denpasar. Anda bisa naik taksi bandara, menyewa mobil atau motor untuk menuju ke sana. Anda juga dapat juga mendaftar pada tur yang memasukkan Taman Nusa dalam daftar destinasinya. Tur tersebut biasanya juga mencakup perjalanan ke Ubud.
Taman Nusa terletak di Desa Sidan, Gianyar, bagian tenggara Bali. Mencakup area seluar 15 hektar, taman wisata budaya ini berlatarkan sisi pegunungan yang hijau, panorama persawahan, hutan, jurang, serta Sungai Melangit.
Taman Nusa dibangun dengan mengusung misi menjadikan taman budaya sebagai sarana pelestarian, rekreasi dan pendidikan bagi pengunjung baik lokal maupun mancanegara yang ingin memahami budaya Indonesia dengan cara lebih interaktif.
Konsep pembangunan Taman Nusa ini adalah menampilkan perjalanan waktu bangsa Indonesia dari masa ke masa. Semua tahapan masa tersebut diwakili oleh bentuk karya yang menggambarkan masa saat itu. Di tempat ini Anda dapat memahami perjalanan bangsa ini mulai dari zaman pra-sejarah, masa perunggu, masa kerajaan, Indonesia awal, Indonesia merdeka, Indonesia masa kini, dan Indonesia masa depan.
Terdapat pula Kampung Budaya, dimana ada lebih dari 60 rumah tradisional yang dibangun dengan penataan sedemikian rupa sehingga menyatu dengan alam Bali. Mengunjungi kampung ini, Anda berkesempatan mengenal berbagai etnis, budaya dan kerajinan serta kesenian Indonesia.
Rumah tersebut mencakup rumah dari Nias, Batak Danau Toba, rumah Dayak di Kalimantan, Toraja di Sulawesi, pendopo Jawa, Bali dan masih banyak lagi. Beberapa bangunan yang mewakili tiap masa dicirikan arsitektur dengan fitur Buddha, unsur Islam, rumah kolonial Belanda, serta pengaruh China untuk arsitektur modern dan Hindu.
Kedepannya, semua rumah tradisional tersebut rencananya akan dihuni orang-orang asli dari daerah dimana sekaligus dijadikan sebagai karyawan di Taman Nusa. Di kawasan ini akan pula dibangun sanggar-sanggar untuk mementaskan berbagai kesenian daerah. Dengan begitu, harapannya pengunjung akan merasakan atmosfer kehidupan tradisonal tiap daerah dalam bentuk perkampungan etnis.
Fasilitas pendukung lainnya di taman ini adalah auditorium besar, ruang pameran, toko-toko suvenir, tempat istirahat, 6 sanggar, restoran Indonesia (Restaurant Dapur Nusa) dan restoran dengan masakan internasional (Restoran Royal Sidan), serta lainnya. Taman Nusa buka setiap hari pukul 08.30 hingga 17.00 WIB.
Untuk sampai ke Taman Nusa dapat ditempuh sekira 45 menit hingga 1 jam berkendara dari Denpasar. Anda bisa naik taksi bandara, menyewa mobil atau motor untuk menuju ke sana. Anda juga dapat juga mendaftar pada tur yang memasukkan Taman Nusa dalam daftar destinasinya. Tur tersebut biasanya juga mencakup perjalanan ke Ubud.
(nfl)