Peduli Pendidikan Seni
A
A
A
Katy Perry termasuk penyanyi yang peduli masalah pendidikan, khususnya bidang seni. Minggu lalu, saat menjalani konser Prismatic World Tour 2014 di Melbourne, Australia, dia memberikan bantuan kepada sejumlah sekolah untuk perkembangan musik.
Katy memberi masing-masing USD10.000 atau sekitar Rp120 juta untuk dua sekolah swasta di Melbourne. Bantuan itu diberikan untuk meningkatkan program seni pertunjukan di sekolah. Seperti yang dilansir The Guardian, uang tersebut merupakan hadiah yang dipersembahkannya dalam program yang dia buat bersama Telstra bertajuk Katy Perry This is How We Do Our School.
Katy memilih sekolah yang kurang beruntung di daerah terpencil Australia, yakni Clyde Fenton, terletak di kota Katherine di wilayah utara. Di sekolah itu, banyak siswa berasal dari latar belakang sosial-ekonomi yang kurang beruntung dan anak-anak dari keluarga yang bermasalah dengan alkohol, kekerasan, penyalahgunaan narkoba, dan kekerasan dalam rumah tangga.
Kurangnya dana menyebabkan Clyde Fenton tidak memiliki ekstrakurikuler di bidang seni, meskipun pelajaran seni masuk kurikulum sekolah reguler.Dana Rp120 juta juga diberikan ke sekolah yang terletak di pinggiran Melbourne,Toorak bernama Loreto Mandeville College Hall. Sekolah itu memiliki program seni pertunjukan yang ekstensif dan berdedikasi terhadap seni pertunjukan serta memiliki pusat musik dan ruang teater dengan 160 kursi.
Sekolah itu termasuk di antara 300 peserta yang mengirimkan video kepada tim Katy Perry This is How We Do Our School. Sebelumnya, peserta diminta untuk membuat video yang menunjukkan kegiatan yang sekolah mereka buat secara unik dan inspiratif. Pemenang dilihat dari kreativitas mereka dan berhak mendapatkan USD10.000.
Hadiah tersebut untuk mendanai program seni pertunjukan di sekolah yang menjadi pemenang.Pelantun tembang Fireworksini mengunjungi Loreto Mandeville, pada Kamis (13/11). Di sana, Katy begitu bersemangat berbicara di hadapan ratusan murid. Apalagi, pelantun tembang Dark Horseini disambut anak-anak dengan senang lantaran dikunjungi penyanyi dunia.
“Aku memilih kalian dari 300 lebih sekolah yang ada di Australia karena empat gadis cantik –kita harus ucapkan terima kasih kepada mereka–bisa menampilkan sesuatu yang menarik dan sangat layak untuk dinikmati dalam video mereka,” kata Katy dalam paparannya.
Selain memberikan hadiah uang untuk pengembangan sekolah musik dan fasilitasnya, Katy juga memberi pesan kepada para siswi di sekolah khusus perempuan tersebut untuk melupakan laki-laki. “Jika aku berbicara tentang masa kecilku, pesanku adalah kalian jangan terlalu sibuk memikirkan anak laki-laki. Mereka sangat mengganggu!” seru Katy sambil tersenyum. Bukan hanya Katy Perry yang peduli pada pendidikan seni.
Banyak selebriti dunia yang kerap memberi perhatian pada pendidikan seni. Bagi para musisi, menumbuhkan jiwa seni pada anak sejak dini itu sangat penting untuk perkembangannya. Jason Mraz menjadi penyanyi yang fokus pada seni. Dia ikut mendirikan yayasan. Mraz juga aktif mendukung MusiCares, VH1 Save The Music Foundation, dan sekolah seni pertunjukan di Komunitas Richmond atau SPARC.
Pada 2012, Mraz yang juga alumnus SPARC begitu bersemangat pergi ke Virginia untuk tampil di acara konser LIVE ART. Semangat itu ditumbuhkan karena keuntungan dari konser tersebut disumbangkan ke SPARC. Demikian dengan penyanyi yang baru saja menorehkan sejarah dengan rekor penjualan album terbarunya, Taylor Swift.
Pada beberapa kesempatan dia menunjukkan dukungannya untuk pendidikan musik. Pada 2012, Taylor memberikan sumbangan sebesar USD4 juta atau sekitar Rp48 miliar untuk pusat pendidikan yang baru dibangun di Music Hall Country of Fame dan Museum di Nashville, Tenn. Pada tahun yang sama, pelantun Shake It Offini juga bekerja sama dengan Chegg untuk menyumbang USD60.000 (Rp720 juta) kepada departemen musik di Amerika Serikat.
Tak terkecuali Justin Timberlake. Pria tampan ini punya semangat yang besar untuk pendidikan seni. Dia yakin, musik merupakan bagian penting dari perkembangan anak. Justin kemudian memulai niat mulianya itu dengan mendirikan The Justin Timberlake Foundation pada 2001.
Tugasnya memastikan bahwa semua anak di sekolah Amerika memiliki akses ke pendidikan musik yang berkualitas. Pada 2008, dia menyumbangkan USD100.000 untuk The Memphis Rock n Soul Museum dan USD100.000 untuk Memphis Music Foundation. Baru-baru ini, Justin juga berupaya menjaga warisan livemusik di kampung halamannya di Memphis, Tenn.
Mereka yang menyumbangkan dananya untuk pendidikan seni ini, ternyata tidak harus dari kalangan musisi. Lihat saja bintang film Argo yang juga seorang sutradara dan produser, Ben Affleck beserta pasangannya, Jennifer Garner. Mereka menunjukkan kepedulian terhadap bidang seni dengan mendukung The Art of Elysium, Music Rising, dan Milk.
Ananda nararya
Katy memberi masing-masing USD10.000 atau sekitar Rp120 juta untuk dua sekolah swasta di Melbourne. Bantuan itu diberikan untuk meningkatkan program seni pertunjukan di sekolah. Seperti yang dilansir The Guardian, uang tersebut merupakan hadiah yang dipersembahkannya dalam program yang dia buat bersama Telstra bertajuk Katy Perry This is How We Do Our School.
Katy memilih sekolah yang kurang beruntung di daerah terpencil Australia, yakni Clyde Fenton, terletak di kota Katherine di wilayah utara. Di sekolah itu, banyak siswa berasal dari latar belakang sosial-ekonomi yang kurang beruntung dan anak-anak dari keluarga yang bermasalah dengan alkohol, kekerasan, penyalahgunaan narkoba, dan kekerasan dalam rumah tangga.
Kurangnya dana menyebabkan Clyde Fenton tidak memiliki ekstrakurikuler di bidang seni, meskipun pelajaran seni masuk kurikulum sekolah reguler.Dana Rp120 juta juga diberikan ke sekolah yang terletak di pinggiran Melbourne,Toorak bernama Loreto Mandeville College Hall. Sekolah itu memiliki program seni pertunjukan yang ekstensif dan berdedikasi terhadap seni pertunjukan serta memiliki pusat musik dan ruang teater dengan 160 kursi.
Sekolah itu termasuk di antara 300 peserta yang mengirimkan video kepada tim Katy Perry This is How We Do Our School. Sebelumnya, peserta diminta untuk membuat video yang menunjukkan kegiatan yang sekolah mereka buat secara unik dan inspiratif. Pemenang dilihat dari kreativitas mereka dan berhak mendapatkan USD10.000.
Hadiah tersebut untuk mendanai program seni pertunjukan di sekolah yang menjadi pemenang.Pelantun tembang Fireworksini mengunjungi Loreto Mandeville, pada Kamis (13/11). Di sana, Katy begitu bersemangat berbicara di hadapan ratusan murid. Apalagi, pelantun tembang Dark Horseini disambut anak-anak dengan senang lantaran dikunjungi penyanyi dunia.
“Aku memilih kalian dari 300 lebih sekolah yang ada di Australia karena empat gadis cantik –kita harus ucapkan terima kasih kepada mereka–bisa menampilkan sesuatu yang menarik dan sangat layak untuk dinikmati dalam video mereka,” kata Katy dalam paparannya.
Selain memberikan hadiah uang untuk pengembangan sekolah musik dan fasilitasnya, Katy juga memberi pesan kepada para siswi di sekolah khusus perempuan tersebut untuk melupakan laki-laki. “Jika aku berbicara tentang masa kecilku, pesanku adalah kalian jangan terlalu sibuk memikirkan anak laki-laki. Mereka sangat mengganggu!” seru Katy sambil tersenyum. Bukan hanya Katy Perry yang peduli pada pendidikan seni.
Banyak selebriti dunia yang kerap memberi perhatian pada pendidikan seni. Bagi para musisi, menumbuhkan jiwa seni pada anak sejak dini itu sangat penting untuk perkembangannya. Jason Mraz menjadi penyanyi yang fokus pada seni. Dia ikut mendirikan yayasan. Mraz juga aktif mendukung MusiCares, VH1 Save The Music Foundation, dan sekolah seni pertunjukan di Komunitas Richmond atau SPARC.
Pada 2012, Mraz yang juga alumnus SPARC begitu bersemangat pergi ke Virginia untuk tampil di acara konser LIVE ART. Semangat itu ditumbuhkan karena keuntungan dari konser tersebut disumbangkan ke SPARC. Demikian dengan penyanyi yang baru saja menorehkan sejarah dengan rekor penjualan album terbarunya, Taylor Swift.
Pada beberapa kesempatan dia menunjukkan dukungannya untuk pendidikan musik. Pada 2012, Taylor memberikan sumbangan sebesar USD4 juta atau sekitar Rp48 miliar untuk pusat pendidikan yang baru dibangun di Music Hall Country of Fame dan Museum di Nashville, Tenn. Pada tahun yang sama, pelantun Shake It Offini juga bekerja sama dengan Chegg untuk menyumbang USD60.000 (Rp720 juta) kepada departemen musik di Amerika Serikat.
Tak terkecuali Justin Timberlake. Pria tampan ini punya semangat yang besar untuk pendidikan seni. Dia yakin, musik merupakan bagian penting dari perkembangan anak. Justin kemudian memulai niat mulianya itu dengan mendirikan The Justin Timberlake Foundation pada 2001.
Tugasnya memastikan bahwa semua anak di sekolah Amerika memiliki akses ke pendidikan musik yang berkualitas. Pada 2008, dia menyumbangkan USD100.000 untuk The Memphis Rock n Soul Museum dan USD100.000 untuk Memphis Music Foundation. Baru-baru ini, Justin juga berupaya menjaga warisan livemusik di kampung halamannya di Memphis, Tenn.
Mereka yang menyumbangkan dananya untuk pendidikan seni ini, ternyata tidak harus dari kalangan musisi. Lihat saja bintang film Argo yang juga seorang sutradara dan produser, Ben Affleck beserta pasangannya, Jennifer Garner. Mereka menunjukkan kepedulian terhadap bidang seni dengan mendukung The Art of Elysium, Music Rising, dan Milk.
Ananda nararya
(bbg)