Perhiasan Multigaya di Pekan Mode
A
A
A
Dari jenis aksesori perhiasan chokers, pendants, ide romantik, gaya sporty , jenis metal baru, dan inovasi dari pemakaiannya yang asimetris, bentuk perhiasan tampil multigaya di Pekan Mode Musim Semi/Panas 2015 ini.
Bukan napas yang baru bila melihat pola pemakaian perhiasan dengan cara yang bertentangan atau asimetris. Hal ini seperti yang terlihat di catwalk Oscar de la Renta yang memadankan anting-anting berlainan palet warna untuk koleksi busananya yang anggun elegan.
Begitu pun ide yang dikemukakan label Hermes dengan menyematkan anting berbahan pendant di sisi kiri saja, termasuk yang ditampilkan oleh Nina Ricci. “Tampilan yang unbalanced dalam pemakaian, warna maupun desainnya asimetrisnya, menjadi sebuah penemuan sisi cantik yang tak biasa,” tulis Kerry Pieri dari Harpersbazzar.com.
Selanjutnya choker merupakan satu jenis aksesori perhiasan yang beberapa tahun belakangan tetap tren. Di pekan mode terakhir, choker masih banyak ditampilkan para desainer, beberapa di antaranya menampilkan choker adalah Givenchy, Lanvin, Ralph Lauren, DKNY, Chanel, Dior, dan Versace.
Cengkeraman di leher untuk kalung choker di Givenchy ditata dalam hiasan permata dan mutiara dengan susunan artistik dan detail. Sementara, Lanvin untuk edisi resort 2015 mengemas bentuk choker menjadi lebih sederhana, tapi dengan satu statement bentukan permata di tengah.
Ralph Laurent di catwalk Spring/Summer 2015 menampilkan choker yang penuh dengan batu permata berwarna. Tak hanya di leher, juga memenuhi bagian dada. Kesan overactive permata ini turut disematkan pada antingantingnya. Label DKNY di New York Fashion Week Spring/Summer 2015 lalu senada dengan busana menggunakan sisi choker yang sporty berwarna putih.
Kemudian Versace tampak menyematkan choker gemerlap senada dengan busananya yang penuh taburan kerlap-kerlip. Jenis aksesori perhiasan bergaya hippie yang terkesan retro dan boho juga mengemuka di pekan mode tersebut.
Hippie shake , gaya aksesori perhiasan hippie dari era 1970-an juga menjadi gaya andalan, seperti yang ditampilkan Derek Lam, Donna Karan, Emilio Pucci, dan Etro. “Sebagian besar tampil dalam nuansa material yang lebih membumi, seperti potongan kayu dan bulu-bulu.
Meski down to earth , padanannya akan tetap terlihat chunky ,” imbuh Pieri. Etro misalnya yang mengusung sisi boho untuk anting dan kalungnya senada dengan busana bohemiannya. Ini juga yang terjadi pada Louis Vuitton, Marni melalui deretan kalung dan anting bermaterial potongan kayu.
Vintage atau klasik yang tak lekang waktu dari jenis perhiasan ditunjukkan dengan pemakaian grandma earrings. Model ini diusung oleh label seperti Dolce & Gabbana, Prada, Altuzzara, Bottega Veneta, dan Nina Ricci. Style yang seperti meminjam perhiasan dari ibu atau nenek meski begitu menjadikan wanita pemakainya tampak seperti seorang perempuan sebenarnya.
Dolce & Gabbana mengambil potongan simpel untuk grandma earrings , Prada tampil lewat permata biru, sementara Altuzzara mengambil potongan klasik sederhana di anting. Gaya aksesori perhiasan romantik tampil dengan colorful dan lembayung, seperti menempatkan mutiara dan perpaduan metal.
Sederet desain tersebut ditampilkan oleh beberapa label seperti Dolce & Gabbana, Givenchy, Gucci, Prada, dan Bottega Veneta. Gaya sporty tak kalah ketinggalan dengan model yang simpel. Desain ini ditunjukkan pada label seperti Salvatore Ferragamo, Fendi, Marni, dan Stella McCartney.
Mereka juga menampilkan aksesori perhiasan yang juga berbentuk oversize . Stella McCartney menerapkan kalung plastik transparan berbentuk rantai yang oversize. Sementara, label Fendi bermain pada gelang potongan simpel yang juga oversize.
Dyah ayu pamela
Bukan napas yang baru bila melihat pola pemakaian perhiasan dengan cara yang bertentangan atau asimetris. Hal ini seperti yang terlihat di catwalk Oscar de la Renta yang memadankan anting-anting berlainan palet warna untuk koleksi busananya yang anggun elegan.
Begitu pun ide yang dikemukakan label Hermes dengan menyematkan anting berbahan pendant di sisi kiri saja, termasuk yang ditampilkan oleh Nina Ricci. “Tampilan yang unbalanced dalam pemakaian, warna maupun desainnya asimetrisnya, menjadi sebuah penemuan sisi cantik yang tak biasa,” tulis Kerry Pieri dari Harpersbazzar.com.
Selanjutnya choker merupakan satu jenis aksesori perhiasan yang beberapa tahun belakangan tetap tren. Di pekan mode terakhir, choker masih banyak ditampilkan para desainer, beberapa di antaranya menampilkan choker adalah Givenchy, Lanvin, Ralph Lauren, DKNY, Chanel, Dior, dan Versace.
Cengkeraman di leher untuk kalung choker di Givenchy ditata dalam hiasan permata dan mutiara dengan susunan artistik dan detail. Sementara, Lanvin untuk edisi resort 2015 mengemas bentuk choker menjadi lebih sederhana, tapi dengan satu statement bentukan permata di tengah.
Ralph Laurent di catwalk Spring/Summer 2015 menampilkan choker yang penuh dengan batu permata berwarna. Tak hanya di leher, juga memenuhi bagian dada. Kesan overactive permata ini turut disematkan pada antingantingnya. Label DKNY di New York Fashion Week Spring/Summer 2015 lalu senada dengan busana menggunakan sisi choker yang sporty berwarna putih.
Kemudian Versace tampak menyematkan choker gemerlap senada dengan busananya yang penuh taburan kerlap-kerlip. Jenis aksesori perhiasan bergaya hippie yang terkesan retro dan boho juga mengemuka di pekan mode tersebut.
Hippie shake , gaya aksesori perhiasan hippie dari era 1970-an juga menjadi gaya andalan, seperti yang ditampilkan Derek Lam, Donna Karan, Emilio Pucci, dan Etro. “Sebagian besar tampil dalam nuansa material yang lebih membumi, seperti potongan kayu dan bulu-bulu.
Meski down to earth , padanannya akan tetap terlihat chunky ,” imbuh Pieri. Etro misalnya yang mengusung sisi boho untuk anting dan kalungnya senada dengan busana bohemiannya. Ini juga yang terjadi pada Louis Vuitton, Marni melalui deretan kalung dan anting bermaterial potongan kayu.
Vintage atau klasik yang tak lekang waktu dari jenis perhiasan ditunjukkan dengan pemakaian grandma earrings. Model ini diusung oleh label seperti Dolce & Gabbana, Prada, Altuzzara, Bottega Veneta, dan Nina Ricci. Style yang seperti meminjam perhiasan dari ibu atau nenek meski begitu menjadikan wanita pemakainya tampak seperti seorang perempuan sebenarnya.
Dolce & Gabbana mengambil potongan simpel untuk grandma earrings , Prada tampil lewat permata biru, sementara Altuzzara mengambil potongan klasik sederhana di anting. Gaya aksesori perhiasan romantik tampil dengan colorful dan lembayung, seperti menempatkan mutiara dan perpaduan metal.
Sederet desain tersebut ditampilkan oleh beberapa label seperti Dolce & Gabbana, Givenchy, Gucci, Prada, dan Bottega Veneta. Gaya sporty tak kalah ketinggalan dengan model yang simpel. Desain ini ditunjukkan pada label seperti Salvatore Ferragamo, Fendi, Marni, dan Stella McCartney.
Mereka juga menampilkan aksesori perhiasan yang juga berbentuk oversize . Stella McCartney menerapkan kalung plastik transparan berbentuk rantai yang oversize. Sementara, label Fendi bermain pada gelang potongan simpel yang juga oversize.
Dyah ayu pamela
(bbg)