Menggali Budaya di Saung Anglung Udjo

Senin, 24 November 2014 - 12:04 WIB
Menggali Budaya di Saung...
Menggali Budaya di Saung Anglung Udjo
A A A
BANDUNG - Berwisata ke Bandung tak hanya sekedar wisata alam, berbelanja, maupun kuliner. Saatnya Anda menambah rasa cinta akan budaya kebanggaan Indonesia dan dunia di Saung Angklung Udjo. Sebuah lokasi wisata yang pantas dan tepat di mana tarian tradisional dan permainan angklung membaur dalam suasana riang gembira.

Saung Angklung Udjo berlokasi di Jalan Padasuka 118 Bandung merupakan sanggar seni, laboratorium pendidikan, sekaligus sebagai obyek wisata budaya Sunda khas Jawa Barat. Saung Angklung Udjo dapat diibaratkan oase kebudayaan di tengah perkampungan padat, di atas tanah seluas 1,2 hektar. Telah 42 negara yang mengenalkan permainan angklung ini, bahkan di Korea Selatan angklung telah dikenalkan sejak masih Sekolah Dasar.

Angklung merupakan instrumen musik tradisional yang terbuat dari bambu dan pengembangan dari instrumen Calung yaitu tabung bambu yang dipukul, sedangkan angklung merupakan tabung bambu yang digoyang, menghasilkan hanya satu nada untuk setiap instrumennya. Pada awalnya angklung hanya bernada pentatonis (da mi na ti la). Dibutuhkan puluhan orang untuk memainkan angklung agar terdengar harmonis.

Kini dengan teknik tertentu bisa dimainkan oleh beberapa orang saja. Tahun 1938 Daeng Soetigna memodifikasi suara angklung menjadi diatonis (do re me fa so la ti). Sejak saat itu angklung mulai dikenal secara internasional hingga pernah ditampilkan dalam acara Konferensi Asia-Afrika, Bandung 1955. Angklung kini lebih sering ditampilkan dalam bentuk orchestra dan semakin banyak dibina di sekolah. (Sumber. Wikipedia).

Saung Angklung Udjo merupakan sepenggal kisah bagaimana kekayaan budaya lokal masih dapat bertahan dan berakulturasi dengan desakan arus globalisasi. Disinilah Anda dapat merasakan kesegaran alam, kicauan burung dan kegembiraan anak-anak dalam pementasan budaya Sunda.

Anda harus merasakan suara Angklung digoyang dengan tangan Anda sendiri, karena alat musik ini khas dan menyimpan pesona kemolekan bentuknya dan irama. Saat Anda gerakan maka angklung menebar berjuta harmoni yang menyatu dalam suasana riang. Alunan Rumpun Bambu Saung Angklung Udjo adalah sketsa keindahan bumi Tatar Sunda.

Pertunjukan Bambu Petang merupakan sebuah mahakarya Udjo Ngalagena yang masih dapat kita apresiasi hingga kini, dipentaskan setiap hari mulai pukul 15.30 wib. Pertunjukan ini merupakan pagelaran apik dari budaya tradisi Sunda.

Sebelumnya Anda dapat berkeliling SAU. Di bagian belakang panggung terdapat semacam gudang tempat menyimpan angklung. Anda dapat melihat persiapan pementasan angklung, dimana seorang ibu sedang mendandani anak-anak kecil mengenakan kebaya. Keceriaan anak-anak adalah ruh Saung Angklung Udjo.

Sejak tahun 1966 proses regenerasi seni tradisi dilakukan dengan cara bermain sambil belajar. Di setiap sudut, senyuman dan sapaan anak-anak akan menemani Anda berkenalan dengan budaya khas Sunda.

Acara pembuka pertunjukan bambu biasanya petang hari pukul 15.30 dan dimulai dengan demonstrasi wayang golek yang menyampaikan pesan-pesan moral agar manusia patuh pada Pencipta dan berbuat baik pada sesama. Berikutnya pertunjukan tarian kuda lumping oleh anak kecil laki-laki yang diuruti dengan permainan angklung murid-murid SAU.

Dilanjutkan pertunjukan arumba yaitu gabungan permainan arumba, kulintang dan angklung oleh remaja. Berturut-turut atraksi berikutnya adalah pencak silat dan angklung mini. Dalam pertunjukan angklung mini Anda akan diajak bernyanyi bersama diiringi permainan angklung anak-anak yang usianya di bawah 8 tahun.

Anda pun akan diajari bagaimana caranya bermain angklung dimana masing-masing pengunjung dibagikan angklung yang ada nomor nada. Setelah bermain angklung bersama Anda disuguhkan atraksi angklung orkestra diakhiri menari bersama diiringi permainan angklung.

Suasana ramah, tempat dengan aura seni yang kental, suara angklung, riuh tepuk tangan, semua melengkapi kebahagiaan Anda berada di tempat ini. Gemerisik daun bambu menyapa telinga, mulai dari gerbang hingga pojok paling belakang; bambu dan bambu. Udara segar menghantar kita untuk merasakan suasana tradisi, menikmati alam dan keragaman jenis pohon bambu.

Pagelaran Angklung Khusus yang dibuat Daeng Soetigna (Alm) memiliki sifat 5 M; Mudah, Murah, Mendidik, Menarik dan Masal. Juga jangan lupakan 3 hal pokok dari angklung yaitu konsentrasi, sinergi dan harmoni.

Sepulang dari tempat ini maka Anda akan menerima pesan dari Bapak Angklung Dunia, Daeng Soetigna (Alm), untuk meneruskan misinya memperkenalkan Angklung ke semua orang di seluruh dunia agar dikenal di mana-mana, dengan sebuah gagasan bahwa melalui penampilan kesenian musik Angklung akan dapat membantu mendorong terciptanya perdamaian di dunia.

Amati pula di sini terdapat tempat produksi angklung sebagai pusat produksi angklung di Indonesia. SAU merupakan tempat untuk melihat dan belajar bagaimana sebatang bambu menjadi melodi yang merdu. Kenali dan ketahui proses khasanah kearifan lokal sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya tradisi lokal.

Para pengunjung yang datang pun bisa membeli buah tangan dan souvenir dari Toko Cinderamata Saung Angklung Udjo memiliki berbagai hasil kriya tangan terampil masyarakat Jawa Barat. Berbagai barang khas Sunda dijual di sini seperti gantungan kunci, kaos, kipas, gelang, sandal, tas, sampai replika angklung. Harganya relatif murah dan pilihannya banyak. Jadi puaskan diri Anda berbelanja souvenir khas Sunda.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1209 seconds (0.1#10.140)