Gadget Ganggu Kesehatan

Jum'at, 28 November 2014 - 10:05 WIB
Gadget Ganggu Kesehatan
Gadget Ganggu Kesehatan
A A A
TEKNOLOGI canggih yang dibenamkan pada sebuah gadget memang efektif mempermudah kehidupan kita. Namun, bila digunakan secara terus menerus dan tidak bijaksana, perangkat pintar tersebut dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan.

Suka atau tidak, teknologi adalah sesuatu yang kita tidak bisa hidup tanpanya. Dari saat bangun pada pagi hari (mengatur alarm di ponsel pintar), sampai ketika ingin pergi tidur malam hari (periksa email untuk terakhir kalinya), teknologi merupakan bagian integral dari kehidupan modern.

Namun, seberapa merugikan teknologi canggih ini bagi kesehatan kita? Sejumlah penelitian terbaru menunjukkan terdapat banyak dampak negatif bagi kesehatan ketika penggunaan teknologi sudah tak terkontrol. Salah satunya keluhan yang disebut dengan sindrom “text-neck”. Sebuah studi terbaru menunjukkan, membungkukkan kepala untuk melihat layar ponsel dapat memiliki konsekuensi serius bagi tulang belakang, yang disebut sindrom “text-neck” itu.

Dr Kenneth Hansraj, Kepala Bagian Operasi Tulang Belakang di New York Spine Surgery and Rehabilitation Medicine di New York, Amerika Serikat, menemukan peningkatan tekanan di tulang belakang dapat menyebabkan aus lebih cepat, robekan, degeneratif, dan mungkin operasi. Penelitian, yang akan muncul pada bulan depan di pertemuan Surgical Technology International, mengakui bahwa “hampir mustahil untuk menghindari teknologi yang menyebabkan masalah ini”.

Namun, Hansraj menyarankan, “Setiap orang harus berusaha untuk melihat ponsel mereka dengan tulang belakang tegak dan menghindari menghabiskan berjam-jam setiap hari dengan membungkuk,” ujarnya seperti dilansir laman Telegraph. Gambar yang digunakan dalam makalah penelitian menggambarkan bagaimana beban berat yang harus dipikul tulang belakang meningkat ketika meregangkan leher di berbagai tingkatan.

Kepala orang dewasa memiliki berat rata-rata 10-12 kilogram dalam posisi netral, tetapi ketika kepala maju ke depan, gaya di bagian leher melonjak ke atas. Awal tahun ini The United Chiropractic Association mengatakan bahwa sikap tubuh yang buruk yang timbul dari penggunaan ponsel pintar secara terusmenerus juga dapat menimbulkan risiko kesehatan, seperti obesitas atau kegemukan.

Konsultan ahli bedah ortopedi Jonathan Dearing mengemukakan bahwa sindrom “text-neck” itu bukan sesuatu yang dia temui sebelumnya. “Jika Anda menempatkan setiap bagian dari tubuh Anda dalam posisi yang tidak biasa, tentu saja akan mulai merasa tidak nyaman,” tuturnya.

“Kami hanya menyarankan segera gerakkan leher dan jangan terlalu lama terpaku,” imbuhnya. Dearing, yang juga juru bicara Royal College of Surgeons of Edinburgh di Edinburgh, Skotlandia, mengatakan bahwa sejauh ini ancaman terbesar yang timbul dari teknologi adalah pengurangan aktivitas fisik, yang merupakan penyebab terbesar keempat kematian di seluruh dunia.

“Generasi orang tua kita jauh lebih aktif daripada kita sekarang,” sebutnya. “Jika mempunyai urusan dengan seseorang yang bekerja di lantai atas, daripada pergi untuk menemui dia, Anda lebih suka mengirim e-mail . Dan Anda akan menelepon teman daripada pergi untuk menemui mereka,” sebut Dearing.

“Tidak aktif secara fisik dapat menyebabkan obesitas, dan itu berarti risiko penyakit kardiovaskular sangat meningkat. Hampir semua patologi, seperti kanker payudara, kanker prostat atau kanker usus, Anda akan lebih mungkin menderitanya sebanyak dua kali lipat dan kecil kemungkinannya untuk pulih dari itu jika Anda tidak aktif,” tegasnya.

Teknologi canggih juga dapat mengganggu waktu tidur Anda. The Lighting Research Centre, bagian dari New York Rensselaer Polytechnic Institute di New York, Amerika Serikat, pada 2011 menemukan bahwa sebanyak dua jam atau lebih paparan perangkat backlit , seperti smartphone atau tablet, akan menekan zat melatonin yang dapat menyebabkan kesulitan tidur pada malam hari.

Mariana Figueiro, yang memimpin tim peneliti, merekomendasikan untuk meredupkan fitur kecerahan pada perangkat backlit untuk meminimalkan penekanan melatonin. Profesor Kevin Morgan, Direktur di Clinical Sleep Research Unit, Loughborough University, Inggris, mengatakan bahwa cara itu adalah untuk menstimulasi intelektual daripada layar backlit yang membuat Anda terjaga pada malam hari.

“Mungkin lebih dari setengah populasi modern di planet bumi sedang menatap ke layar,” katanya.

Rendra hanggara
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3960 seconds (0.1#10.140)