NIVEA Kampanyekan PS I Love You Mom

Nivea memperkenalkan kampanye PS I Love You Mom di Kafe Bistronomy, Selasa (25/11) lalu. Menurut psikolog Roslina Verauli MPsi, khususnya Indonesia, memiliki pola kebudayaan high-context, yaitu suatu pola kebudayaan yang lebih mementingkan kebersamaan orang-orang disertai pengungkapan perasaan nonverbal daripada secara langsung atau verbal.

Padahal, pernyataan cinta anak kepada orang tua secara verbal memberikan dampak kebahagiaan emosional yang kuat kepada orang tua, laksana sebuah penghargaan. Ungkapan cinta ini bahkan mampu meningkatkan perasaan berharga dan mendukung orang tua dalam melewati masa transisi di usianya, sebutnya saat menjadi pembicara kampanye PS I Love You Mom.

Vera menuturkan, ketika anak memasuki usia remaja dan dewasa, yakni usia 18 tahun hingga 45 tahun, pola hubungan anak terhadap orang tuanya mengalami perubahan. Anak secara alamiah menjadi lebih dewasa sehingga peran orang tua seolah usai. Seorang anak mulai mengalami fase kedewasaan dan lebih independen.

Sebaliknya, orang tua mengalami masa empty nest, yaitu suatu kondisi psikologis orang tua mengalami kekosongan dan kebingungan dalam menerapkan pola asuh bagi anaknya yang sudah beranjak dewasa. Sebenarnya hal itu dapat ditanggulangi dengan pola asuh yang tepat, misalnya dengan kebiasaan mengobrol antara anak dan ibu.

Untuk menciptakan kebiasaan tersebut harus dilakukan selama dua atau tiga minggu, mulailah dengan mengobrol hal-hal ringan, lama kelamaan anak akan terbiasa dan mulai terbuka untuk berbicara lebih mendalam kepada sang ibu. Dalam acara tersebut, hadir pula Julie Estelle, brand ambassador Nivea, yang memiliki hubungan sangat dekat dengan seluruh anggota keluarga, khususnya sang ibu. “Dari kecil, saya sudah dibiasakanolehorangtua, terutamapapauntukbilangILove You sebelumtiduratausebelumpergi,” paparnya.

Dwi nur ratnaningsih