Telaga Ranjeng & Mitos Keberadaan Ikan Lele Jinak

Jum'at, 05 Desember 2014 - 07:50 WIB
Telaga Ranjeng & Mitos Keberadaan Ikan Lele Jinak
Telaga Ranjeng & Mitos Keberadaan Ikan Lele Jinak
A A A
BREBES - Berwisata bersama keluarga yang paling menyenangkan tentu bisa menyaksikan pemandangan alam yang hijau sambil menggelar tikar dan makan bersama. Akhir-akhir ini, banyak tempat wisata yang memungut biaya tiket lumayan cukup mahal. Jadi memberatkan mereka yang berkantong pas-pasan.

Jangan khawatir karena Anda yang ingin berwisata tapi kantong pas-pasan bisa memilih Telaga Ranjeng untuk tujuan rekreasi keluarga saat berada di Kabupaten Brebes.

Tempatnya sangat nyaman, udaranya segar, serta banyak ditemukan pohon-pohon rindang yang bisa digunakan untuk berteduh menghindari teriknya sinar matahari. Air yang tersedia di telaga juga masih jernih, karena tidak diperkenankan satu pun perahu berlayar ke tengah telaga. Karena itulah kenapa keasrian dan kejernihan air selalu terjaga.

Menurut sejarahnya, telaga ini digunakan sebagai sumber pengairan untuk sawah-sawah milik warga yang tinggal di sekitar Telaga Ranjeng. Karena lokasinya berada di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut, hawa dingin pun langsung menyambut anda ketika baru sampai di telaga. Tempat rekreasi keluarga ini terasa begitu tenang dan damai.

Hawa nan sejuk dan segar pun membuat siapapun betah untuk menikmatinya. Ditambah dengan panorama hutan pinus dan perkebunan teh yang letaknya tidak begitu jauh. Keadaan seperti ini pasti bisa membuat anda takjub.

Apalagi Anda yang selalu melakukan rutinitas monoton dan dikejar-kejar deadline. Pergilah ke Telaga Ranjeng, karena menurut cerita banyak orang, bagi mereka sedang galau biasanya memerlukan tempat yang cocok untuk menenangkan diri.

Telaga Ranjeng ini letaknya ada di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Lokasinya juga tidak jauh dari kawasan Agrowisata Kaligua. Akan jauh lebih baik kalau Anda menggunakan kendaraan pribadi, baik motor ataupun mobil, karena akses jalan menuju ke tempat ini tidak dilalui angkutan umum. Jangan lupa membawa bekal, makanan, minuman, tikar dan kamera. Jadi, Anda bisa leluasa bermain-main dan memantau putra-putri anda sambil duduk di bawah pohon.

Pasti akan menyenangkan ditemani oleh kicauan burung liar yang hinggap di sana-sini sambil mencari makanan. Di dalam Telaga Ranjeng sendiri ternyata ada ribuan ikan lele. Jumlahnya sangat banyak. Tetapi anda jangan berharap bisa memancing dengan leluasa dan membawanya pulang, lalu dibuat pecel lele. Menurut penuturan warga setempat konon dulu ada orang yang memancing lele dan langsung jatuh sakit.

Setelah lele itu dikembalikan ke dalam telaga, orang itu pun bisa sembuh kembali. Biarpun ini hanya mitos, tetapi banyak orang yang mempercayainya. Jadi, tidaklah heran kalau ikan lele yang dibiarkan hidup di dalam telaga menjadi jinak kalau diberi makanan oleh para pengunjung. Ikan-ikan itu juga bisa diajak bermain dan ini makin membuat para pengunjung betah dan terhibur.

Cerita mistik tentang Telaga Ranjeng tidak berhenti sampai disana. Kata pengelola telaga, ikan lele berukuran sama dengan jumlah ribuan ini dianggap keramat, bahkan bisa dikatakan kalau binatang tersebut menjadi penghuni telaga. Mereka tinggal di kedalaman 3 meter dan hanya bisa diajak bermain-main saja. Penamaan Ranjeng untuk telaga ini juga masih simpang siur. Konon, di tempat itu bersemayam 'Mbah Ranjeng' yang menjadi penjaga desa Pandansari dan sekitarnya.

Bagi mereka yang bisa melihat hal-hal ghaib, konon di tengah telaga ada sebuah istana gaib yang megah milik Mbah Ranjeng dengan ribuan pengawal yang selalu siap membantu Raja-nya untuk melindungi desa. Dan sebagai penjaga desa, Mbah Ranjeng akan memberikan isyarat akan datangnya berkah ataupun bencana dari dalam Telaga Ranjeng.

Dan masih menurut penuturan warga setempat, pada tahun 1988 banyak penduduk lokal yang bisa menyaksikan ada ikan raksasa berada di telaga. Walaupun tidak tahu pasti apakah cerita itu benar atau tidak, tetapi setelah itu banyak orang yang berkunjung ke Telaga Ranjeng untuk mencari berkah dari penunggu telaga. Mereka membawa uba rampe berupa kemenyan dan kembang tujuh rupa.

Mungkin terdengar sedikit menyeramkan, tetapi cerita itu jangan sampai menyurutkan niat anda untuk piknik ke Telaga Ranjeng. Dijamin anda tidak akan menyesal menikmati betapa indahnya telaga dengan airnya yang jernih dan juga ikan-ikan yang berkerumun saling berebut untuk bisa mendapat makanan yang dilempar oleh para pengunjung. Mungkin, inilah salah satu daya tarik wisata ke Telaga Ranjeng. Memberi makan ikan yang jinak sambil menikmati panorama alamnya yang memukau.

Karena Telaga Ranjeng ini dianggap keramat oleh sebagian warga, maka pengunjung tidak boleh berbuat maksiat atau mengeluarkan kata-kata kotor. Karena, kalau nekat bermaksiat di tempat ini, menurut penjaga telaga mereka akan kena musibah. Ada sebuah cerita yang membenarkan kisah ini. Konon, dulu ada sepasang kekasih yang bermesraan dan melewati batas hingga akhirnya mengalami kecelakaan.

Jadi, nikmatilah pesona Telaga Ranjeng seperti biasa. Bermain-main bersama keluarga dan juga nikmati keindahaan alamnya tanpa harus merusak tempat yang memang sudah indah. Dan untuk memajukan kawasan wisata ini, pengurus desa setempat pun tengah gencar melakukan pengembangan dan perbaikan di area sekitar Telaga Ranjeng.

Untuk istirahat para pengunjung dan juga homestay dipusatkan di Dukuh Igirpandan dan Dukuh Taman yang kini berjumlah 10 rumah. Dua dukuh itu dipilih, karena terletak di tempat yang strategis dengan pemandangan alamnya yang menakjubkan.

Di tempat ini juga akan dibangun areal outbond dan camping ground. Jadi semakin lengkap, bukan? Anda pun bisa bermain-main sampai puas saat berkunjung ke Telaga Ranjeng.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4823 seconds (0.1#10.140)