Menyaksikan Flora & Fauna Langka di Bukit Barisan Selatan
A
A
A
LAMPUNG - Bukit Barisan adalah jajaran pegunungan yang berada di bagian sebelah barat pulau Sumatera. Jajaran pegunungan ini memanjang dari provinsi Lampung hingga ke Aceh. Panjang total Bukit Barisan mencapai 1.700 km dari ujung utara hingga ke ujung selatan pulau Sumatera. Sebagian besar tipe gunung yang membentuk Bukit Barisan berupa gunung api.
Bukit Barisan terbentuk dari aktifitas tektonik dari bawah tanah. Dimana tepat dibawah bukit Barisan terdapat sebuah sesar Sumatera, dimana tekanan yang diakibatnya menyebabkan terbentuknya beberapa gunung api di Bukit Barisan. Sesar inilah yang menjadi penyebab gempa yang pernah terjadi selama ini di pulau Sumatera.
Seperti Bukit Barisan diatasnya, sesar Sumatera juga sambung menyambung dari Lampung hingga tepat dibawah kota Banda Aceh yang pernah dihancurkan oleh tsunami pada tahun 2004. Tsunami ini diakibatkan oleh gempa bawah laut yang terjadi beberapa kilometer dari sebelah barat pulau Sumatera.
Padma Raksasa (kiri) dan Suweg Raksasa (kanan)
Gempa tahun 2004 mengakibatkan bertambahnya tekanan pada Sesar Sumatera. Gempa terbaru terjadi pada bulan Juni lalu yang menggetarkan Sumatera Utara. Kekuatan gempa yang mencapai 6,6 skala Richter (SR) bisa dirasakan dari Aceh, Medan, hingga Padang.
Setelah kejadian tersebut Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia meminta masyarakat yang tinggal dekat dengan pantai di sebelah barat Sumatera untuk terus waspada. Karena ada prediksi dari berbagai pakar gempa dunia, bahwa akan datang gempa yang lebih besar lagi mencapai 8,9 SR.
Bila dibandingkan dengan bom atom yang dijatuhkan oleh sekutu di kota Hiroshima, maka gempa yang diprediksikan tersebut akan mempunyai kekuatan 1.000.000 kali bom atom Hiroshima. Hanya saja para ahli tidak ada yang tahu kapan tepatnya gempa tersebut akan terjadi.
Bagian dari Bukit Barisan yang masuk dalam wilayah provinsi Lampung adalah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Taman nasional ini mempunyai luas total 3,568 km persegi.
Karena begitu luasnya, TNBBS juga masuk ke dalam wilayah provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu. Sementara Lampung ke bagian 70% luas dari TNBBS yang secara administratif masuk dalam wilayah Kabupaten Lampung Barat dan Tanggamus.
Sejarah Bukit Barisan Selatan hingga menjadi sebuah taman nasional bisa dilacak mulai dari tahun 1935. Pada tahun itu untuk pertama kalinya pemerintah Hindia Belanda menetapkan Bukit Barisan Selatan sebagai tempat suaka margasatwa.
Ketika Indonesia telah memperoleh kemerdekaan, pemerintah Indonesia pada tahun 1982 menjadikan Bukit Barisan Selatan sebagai kawasan taman nasional yang dilindungi oleh undang-undang.
TNBBS merupakan rumah bagi satwa langka seperti gajah Sumatera, kelinci Sumatera, badak Sumatera, dan harimau Sumatera. Taman ini juga merupakan tempat tumbuhnya bunga terbesar di dunia dengan nama latin Rafflesia Arnoldii atau yang lebih sering disebut dengan patma raksasa.
Padma raksasa pertama kali ditemukan di area TNBBS, tepatnya di Bengkulu pada tahun 1818. Semenjak itu telah beberapa kali ditemukan padma raksasa lain di lokasi taman nasional terutama di daerah Sukaraja Atas, Lampung Barat. Beberapa ada yang menyebutkan patma raksasa ini dengan sebutan bunga bangkai.
Meskipun padma raksasa juga bau, namun sebenarnya yang disebut bunga bangkai atau yang juga disebut dengan suweg raksasa adalah dari varietas yang berbeda. Memang agak bingung sih, karena kedua bunga langka tersebut berukuran sama-sama besar dan keduanya juga tumbuh di TNBBS.
Untuk bunga bangkai bisa ditemukan di Lampung Barat dan juga di daerah Kaur yang ada di Bengkulu. Karena taman nasional ini menyimpan kekayaan yang luar biasa baik dari jenis satwa maupun tanaman yang tumbuh disana, UNESCO telah memasukkan taman nasional Bukit Barisan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia.
Ada beberapa lokasi wisata yang bisa anda kunjungi di TNBBS. Hanya saja karena TNBBS yang begitu luas sekali, lokasi ini tersebar di berbagai bagian yang berbeda dari TNBBS. Misalnya bagian TNBBS di daerah Tamplang dan Belimbing (Tambling), Sukaraja yang merupakan wilayah konservasi alam dan hewan liar.
Ada dua danau yang bisa anda kunjungi di Tambling. Selain itu terdapat juga pantai yang ada di Belimbing. Karena karakteristik Tambling yang dipenuhi dengan padang rumput dan hewan liar, maka aktifitas biasanya dilakukan ketika berkunjung ke sini adalah safari.
Anda bersama rombongan bisa bersafari ria diatas jip mengeliling padang rumput Tambling. Untuk melihat hewan liar penghuni Tambling seperti rusa, saat yang paling tepat adalah malam hari. Karena pada saat inilah mereka mau berkeliaran di alam terbuka.
Untuk menuju ke Tambling, mungkin yang paling menyenangkan adalah dengan menggunakan perahu motor menyusuri sungai yang menembus TNBBS. Bila anda berangkat dari Kota Agung, Kabupaten Tanggamus menggunakan perahu motor, maka Tambling bisa dicapai dalam waktu 6 jam.
Sementara itu di bagian lain dari TNNBS terdapat 2 lokasi air terjun bernama Sepapa Kiri dan Sepapa Kanan. Kedua air terjun ini berada di daerah Kubu Perahu, kota Liwa yang ada di Lampung Barat. Air terjun Sepapa Kanan mempunyai ketinggian 20 meter, sementara yang paling tinggi adalah air terjun Sepapa Kiri yang menjulang setinggi 60 meter.
Di Kubu Perahu ada bumi perkemahan termasuk fasilitas pendukungnya seperti jalan pondok dan toilet. Selain itu Kubu Perahu juga merupakan tempat untuk demonstrasi plot (demplot) tanaman anggrek dan gaharu.
Demplot digunakan sebagai bagian dari usaha pemuliaan tanaman yang dilakukan oleh pemerintah Lampung. Dari Kota Agung, Kubu Perahu bisa ditempuh dengan mobil dalam waktu 7 jam.
Bukit Barisan terbentuk dari aktifitas tektonik dari bawah tanah. Dimana tepat dibawah bukit Barisan terdapat sebuah sesar Sumatera, dimana tekanan yang diakibatnya menyebabkan terbentuknya beberapa gunung api di Bukit Barisan. Sesar inilah yang menjadi penyebab gempa yang pernah terjadi selama ini di pulau Sumatera.
Seperti Bukit Barisan diatasnya, sesar Sumatera juga sambung menyambung dari Lampung hingga tepat dibawah kota Banda Aceh yang pernah dihancurkan oleh tsunami pada tahun 2004. Tsunami ini diakibatkan oleh gempa bawah laut yang terjadi beberapa kilometer dari sebelah barat pulau Sumatera.
Padma Raksasa (kiri) dan Suweg Raksasa (kanan)
Gempa tahun 2004 mengakibatkan bertambahnya tekanan pada Sesar Sumatera. Gempa terbaru terjadi pada bulan Juni lalu yang menggetarkan Sumatera Utara. Kekuatan gempa yang mencapai 6,6 skala Richter (SR) bisa dirasakan dari Aceh, Medan, hingga Padang.
Setelah kejadian tersebut Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia meminta masyarakat yang tinggal dekat dengan pantai di sebelah barat Sumatera untuk terus waspada. Karena ada prediksi dari berbagai pakar gempa dunia, bahwa akan datang gempa yang lebih besar lagi mencapai 8,9 SR.
Bila dibandingkan dengan bom atom yang dijatuhkan oleh sekutu di kota Hiroshima, maka gempa yang diprediksikan tersebut akan mempunyai kekuatan 1.000.000 kali bom atom Hiroshima. Hanya saja para ahli tidak ada yang tahu kapan tepatnya gempa tersebut akan terjadi.
Bagian dari Bukit Barisan yang masuk dalam wilayah provinsi Lampung adalah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Taman nasional ini mempunyai luas total 3,568 km persegi.
Karena begitu luasnya, TNBBS juga masuk ke dalam wilayah provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu. Sementara Lampung ke bagian 70% luas dari TNBBS yang secara administratif masuk dalam wilayah Kabupaten Lampung Barat dan Tanggamus.
Sejarah Bukit Barisan Selatan hingga menjadi sebuah taman nasional bisa dilacak mulai dari tahun 1935. Pada tahun itu untuk pertama kalinya pemerintah Hindia Belanda menetapkan Bukit Barisan Selatan sebagai tempat suaka margasatwa.
Ketika Indonesia telah memperoleh kemerdekaan, pemerintah Indonesia pada tahun 1982 menjadikan Bukit Barisan Selatan sebagai kawasan taman nasional yang dilindungi oleh undang-undang.
TNBBS merupakan rumah bagi satwa langka seperti gajah Sumatera, kelinci Sumatera, badak Sumatera, dan harimau Sumatera. Taman ini juga merupakan tempat tumbuhnya bunga terbesar di dunia dengan nama latin Rafflesia Arnoldii atau yang lebih sering disebut dengan patma raksasa.
Padma raksasa pertama kali ditemukan di area TNBBS, tepatnya di Bengkulu pada tahun 1818. Semenjak itu telah beberapa kali ditemukan padma raksasa lain di lokasi taman nasional terutama di daerah Sukaraja Atas, Lampung Barat. Beberapa ada yang menyebutkan patma raksasa ini dengan sebutan bunga bangkai.
Meskipun padma raksasa juga bau, namun sebenarnya yang disebut bunga bangkai atau yang juga disebut dengan suweg raksasa adalah dari varietas yang berbeda. Memang agak bingung sih, karena kedua bunga langka tersebut berukuran sama-sama besar dan keduanya juga tumbuh di TNBBS.
Untuk bunga bangkai bisa ditemukan di Lampung Barat dan juga di daerah Kaur yang ada di Bengkulu. Karena taman nasional ini menyimpan kekayaan yang luar biasa baik dari jenis satwa maupun tanaman yang tumbuh disana, UNESCO telah memasukkan taman nasional Bukit Barisan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia.
Ada beberapa lokasi wisata yang bisa anda kunjungi di TNBBS. Hanya saja karena TNBBS yang begitu luas sekali, lokasi ini tersebar di berbagai bagian yang berbeda dari TNBBS. Misalnya bagian TNBBS di daerah Tamplang dan Belimbing (Tambling), Sukaraja yang merupakan wilayah konservasi alam dan hewan liar.
Ada dua danau yang bisa anda kunjungi di Tambling. Selain itu terdapat juga pantai yang ada di Belimbing. Karena karakteristik Tambling yang dipenuhi dengan padang rumput dan hewan liar, maka aktifitas biasanya dilakukan ketika berkunjung ke sini adalah safari.
Anda bersama rombongan bisa bersafari ria diatas jip mengeliling padang rumput Tambling. Untuk melihat hewan liar penghuni Tambling seperti rusa, saat yang paling tepat adalah malam hari. Karena pada saat inilah mereka mau berkeliaran di alam terbuka.
Untuk menuju ke Tambling, mungkin yang paling menyenangkan adalah dengan menggunakan perahu motor menyusuri sungai yang menembus TNBBS. Bila anda berangkat dari Kota Agung, Kabupaten Tanggamus menggunakan perahu motor, maka Tambling bisa dicapai dalam waktu 6 jam.
Sementara itu di bagian lain dari TNNBS terdapat 2 lokasi air terjun bernama Sepapa Kiri dan Sepapa Kanan. Kedua air terjun ini berada di daerah Kubu Perahu, kota Liwa yang ada di Lampung Barat. Air terjun Sepapa Kanan mempunyai ketinggian 20 meter, sementara yang paling tinggi adalah air terjun Sepapa Kiri yang menjulang setinggi 60 meter.
Di Kubu Perahu ada bumi perkemahan termasuk fasilitas pendukungnya seperti jalan pondok dan toilet. Selain itu Kubu Perahu juga merupakan tempat untuk demonstrasi plot (demplot) tanaman anggrek dan gaharu.
Demplot digunakan sebagai bagian dari usaha pemuliaan tanaman yang dilakukan oleh pemerintah Lampung. Dari Kota Agung, Kubu Perahu bisa ditempuh dengan mobil dalam waktu 7 jam.
(nfl)