2015, Label Lebih Memilih Penyanyi Solo

Kamis, 18 Desember 2014 - 11:10 WIB
2015, Label Lebih Memilih...
2015, Label Lebih Memilih Penyanyi Solo
A A A
AKSI panggung Virzha, penyanyi jebolan Indonesian Idol, memberi pengaruh besar kepada 12 finalis Meet The Labels 2014 yang berlangsung di Yogyakarta, akhir pekan lalu.

Maklum, perjalanan karier pria berambut panjang di industri musik Indonesia bisa dibilang berjalan mulus, setelah mengikuti ajang pencarian bakat menyanyi tersebut. Tidak banyak yang mengenal Virzha di atas panggung, sebelum wajahnya warawiri di RCTI . Suara rock dan goyang ngangkang ini membuat dia dianggap sebagai penyanyi yang mempunyai karakter.

Nah, bagi musisi pendatang baru, ciri khas ini menjadi penting ketika mereka masuk industri. Bukan saja vokal atau musik yang dimainkan, juga aksi panggung harus unik. Melalui Meet The Labels , sebanyak 12 musisi barudari berbagai daerah di Indonesia berusaha memperlihatkan cara bermusik mereka, khususnya di hadapan label. Ajang Meet The Labels ini memang menjadi wadah yang mempertemukan para musisi baru dengan pihak label musik.

Namun, di ajang tahunan ini, dari 12 musisi pendatang baru, hanya 7 yang berhasil mendapat perhatian label. Band Jado dipilih Alfa Records, Melisa Putri (solois) dikontrak E-Motion, band Dysplasia (Seven Music), band Mowns (Sony Music Entertainment Indonesia), Kevin Lim (Universal Music Indonesia), Yunan (Warner Music Indonesia), dan band The Ikan Bakars (267 Musikindo).

Arie Legowo selaku A&R Manager Warner Music Indonesia melihat persaingan di industri musik semakin ketat. Pihaknya pun harus mencari musisi baru yang memang memiliki karakter unik sehingga bisa bersaing dengan musisi lain. Hadirnya Meet The Labels memberi terobosan bagi labelnya untuk mencari musisi dengan karakter yang lebih unik.

“Kami mencari musisi yang beda. Tidak hanya band, juga solois. Kebetulan kami sudah punya banyak band. Jadi, kami lebih memilih penyanyi solois dan saya pikir tahun depan para penyanyi solois akan lebih bersinar,” kata Arie. Pihak Warner memilih Yunan sebagai penyanyi solo yang akan bersinar. Yunan dianggap mampu menjadi penyanyi pendatang baru yang bisa diperhitungkan di industri musik.

Penyanyi asal Jakarta ini mempunyai karakter vokal yang cenderung tipis. Dia mampu menyanyikan lagu pop alternative ke dalam sentuhannya. Itu yang membuat Warner terpikat. E-Motion juga lebih memilih penyanyi solo untuk menghadapi persaingan di industri musik 2015. Perwakilan label ini melihat Melisa Putri, penyanyi asal Bandung, memiliki karakter yang kuat saat menyanyi.

Melisa mempunyai suara berat sehingga orang yang mendengarkannya tidak akan menyangka kalau dia seorang perempuan, apalagi melihat potongan rambutnya yang pendek. Seperti ketika Melisa menyanyikan lagu Unbreak My Heart yang dipopulerkan Tony Braxton. Saat menyanyi, suaranya mirip Januari Christy. Perempuan berusia 20 tahun ini memang memilih pop dengan sentuhan R&B sebagai kekuatannya untuk masuk industri. Berbeda dengan Alfa Records.

Menapaki 2015 ini, label tersebut memang mencari musisi dari kelompok musik dengan genre alternative rock. Kebetulan Jado, band asal Bukittinggi, Sumatera Barat, dinilai cukup unik. Cara menyanyinya seperti bertutur dan musiknya lebih up beat. Sebelumnya, audisi Meet The Labels disambut antusias musisi yang ingin mendapat langsung perhatian pihak label.

Terbukti dari jumlah peserta yang mencapai ribuan baik mendaftar secara offline maupun online. Acara digelar di 8 kota besar, di antaranya Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.

Tedy achmad
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0890 seconds (0.1#10.140)