Optimistis dan Perjuangan Keras

Senin, 22 Desember 2014 - 11:45 WIB
Optimistis dan Perjuangan Keras
Optimistis dan Perjuangan Keras
A A A
Indah Nevertari baru saja menoreh sejarah. Namanya tercatat sebagai juara Rising Star Indonesia. Kontestan asal Medan ini bisa bernapas lega setelah perjuangan dan kerja kerasnya membuahkan hasil.

Perasaanharu dan bangga langsung pecah di tribune penonton yang ditempati keluarga Indah dan Ineversal , sebutan penggemar Indah ketika perempuan berjilbab ini didaulat sebagai juara, mengalahkan Hanin yang menjadi runner-up .

“Rasanya jadi juara itu Alhamdulillah senang, puas, dan benar-benar enggak menyangka sama sekali karena tantangannya berat. Persaingannya pun ketat,” kata Indah seusai dinobatkan menjadi juara Rising Star Indonesia di studio 9 RCTI, Sabtu (20/12).

Kemenangan Indah ini memang tidak mudah. Bahkan, sebelum mengikuti Rising Star, dia beberapa kali mencoba mengikuti Indonesian Idol , sayang dewi fortuna belum berpihak kepadanya. Perjuangannya selalu kandas di tahap audisi.

“Lewat kemenangan ini, akhirnya terbayar juga perjuangan aku selama ini. Aku coba mengikuti 4 kali audisi (Indonesian Idol ), selalu gagal dan itu benar-benar memacu aku untuk tampil lebih baik lagi,” bebernya. Sikap optimistis ini yang membuatnya terus bersemangat menggapai cita-citanya menjadi penyanyi.

Sejak kecil, Indah memang selalu dididik pantang menyerah. Usahanya untuk terjun ke dunia tarik suara mendapat dukungan penuh orang tuanya. Dukungan itu yang membuat mahasiswi Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utama ini selalu berlatihan dan terus mengasah kemampuan vokalnya. Prinsipnya, asalkan ada niat dan kerja keras, pasti ada jalan.

Bakat menyanyi yang sudah terlihat sejak usia 5 tahun ini terus digali. Tidak saja melalui les vokal dan mengikuti festival musik, dia juga kerap mengikuti audisi ajang pencarian bakat. Semua itu dilakukan untuk memberi pengalamannya di masa depan. “Selama ikut audisi Indonesian Idol, aku dikenal orang dan kebetulan Rising Star Indonesia itu penjuriannya bukan hanya dari expert, tapi seluruh penonton.

Jadi, memudahkan aku untuk masuk sebagai kontestan Rising Star Indonesia ,” sebutnya. Namun, masuk Rising Star pun tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dia harus mengalahkan ribuan peserta yang audisi di berbagai kota di Indonesia. Persaingan di 10 besar pun sangat ketat, masing-masing kontestan mempunyai karakter.

“Aku sempat beberapa kali tidak fit. Hal itu membuat perolehan vote aku turun,” ujarnya. Strategi yang dilakukan untuk tetap bertahan, Indah selalu mendengarkan komentar-komentar para expert, baik Dhani, Bebi Romeo, Judika, maupun expert tamu. Satu masukan yang paling menyentuh Indah datang dari expert tamu Melly Goeslaw.

“Tante Melly (Goeslaw) pernah kritik aku. Dia bilang sebagai penyanyi itu jangan hanya lagu barat, tetapi harus bisa juga lagu Indonesia dan ternyata aku bisa melakukannya saat aku membawakan single terbaru tadi,” ungkap penyanyi yang mengidolakan Agnez Mo dan Rihanna ini. Pada babak grand final yang digelar Jumat (19/12), Indah yang dikontrak label Warner melantunkan tembang terbarunya berjudul Come n Love Me.

Judulnya memang berbahasa Inggris, tetapi lagunya murni Indonesia. Lagu tersebut sesuai dengan karakter dan ciri khasnya. Come n Love Me ini mempunyai tempo cepat dan Indah memasukkan gaya rapper di beberapa bagian. Hasilnya, bukan hanya expert yang suka, lagu easy listening ini mulai diminati banyak orang. Demikian dengan Hanin. Juara dua ini juga mendapatkan lagu baru berjudul Yang Terbaik .

Tembang tersebut sesuai dengan karakternya, yakni lagu dengan tempo lagu yang lebih pelan. Kontestan termuda ini berharap lagunya itu akan diterima masyarakat. Sementara Bluesmates yang pertama kali tereliminasi di babak grand final , bisa tersenyum lebar setelah Dhani menggandengnya untuk menjalani proses rekaman di studionya.

Peserta lainnya, Ghaitsa Kenang harus puas di tiga besar Rising Star Indonesia . Ghaitsa akan bergabung dengan 14 kontestan lain untuk membuat album kompilasi. “Aku berharap karierku bisa terus eksis di industri musik Tanah Air, masyarakat bisa menerima karyakaryaku dan aku bisa mendapatkan kesempatan membuat konser tunggal. Aku ingin bisa go international dengan karya yang aku bawakan,” kata penyanyi yang identik dengan gitarnya ini.

Sementara pemenang Rising Star Indonesia berhak mendapatkan kontak rekaman senilai Rp1 miliar, mobil Suzuki Swift automatic, uang tunai Rp150 juta dan asuransi Rp1 miliar. Untuk Hanin, perempuan berusia 13 tahun ini mendapatkan satu unit mobil Suzuki Swift manual, uang tunai Rp75 juta, dan asuransi MNC Life senilai Rp500 juta.

Posisi ketiga berhak mendapatkan satu unit motor, uang tunai Rp50 juta, serta asuransi MNC Life senilai Rp250 juta. Untuk band asal Surabaya, Bluesmates yang berada di posisi empat, berhak mendapatkan satu unit sepeda motor, uang tunai Rp25 juta, serta asuransi dari MNC Life senilai Rp100 juta.

Thomasmanggalla
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7055 seconds (0.1#10.140)