Ungu Siapkan Pengganti Pasha
A
A
A
Pasha terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri menjadi wali kota Palu, Sulawesi Tengah, terus memengaruhi kiprah band Ungu. Sampai-sampai para personelnya sepakat menyiapkan vokalis pengganti.
Makky, pemain bass Ungu, mengaku Ungu sudah mempersiapkan beberapa solusi. Salah satunya menyiapkan vokalis pengganti Pasha. Namun, dengan catatan, jika penyanyi bersuara khas ini benar-benar nonaktif. ”Kan banyak solusinya, kami gandeng vokalis solo untuk nyanyikan lagu Ungu, jadi Ungu tetap eksis,” kata Makky di sela-sela Ungu menyambangi redaksi Okezone.
Solusi lain yang sudah dipikirkan dengan matang oleh Pasha (vokal), Onci (gitar), Enda (gitar), Makki (bass), dan Rowman (drum), tidak harus mencari penyanyi baru, tetapi memberdayakan personel Ungu lainnya untuk didapuk menjadi vokalis. Pasalnya, Onci atau Enda mempunyai suara yang khas.
”Onci kan juga bisa nyanyi. Lagian kan Pasha masih bisa nyanyi juga sekali-sekali atau kami buka audisi untuk penyanyi baru, jadi masih banyak kemungkinan,” tutur Makky. Pasha yang berencana mendaftar pada Pilkada Kota Palu pada Agustus 2015 mendatang ini ternyata tidak diamini seluruh personel.
”Kami jalan bersama-sama dari dulu. Mudah-mudahan enggak jadi (daftar),” kata Onci setengah bercanda. Pemilik nama asli Arlonsy Miraldi ini memang termasuk personel yang menentang Pasha berpolitik. Dia menilai keinginan Pasha dapat mengganggu perjalanan Ungu. Alasannya, posisi Pasha sebagai vokalis Ungu memang sangat vital dan bisa dibilang tak tergantikan, mengingat karakter suara Pasha sudah melekat di benak pendengar musik Ungu.
”Tapi kami semua sekarang fokus di Ungu dulu. Kami enggak ada Pasha, ya pasti akan kelabakan. Karena Ungu itu berlima. Kalau salah satu enggak ada, ya enggak jadi Ungu,” sebutnya. ”Ini seperti makan buah simalakama buat kami. Enggak mau disupportsaudara kami sendiri,” imbuh Enda yang disambut tawa seluruh personel. Sebelum rencana Pasha terealisasi, para personelnya memang tengah konsentrasi menggarap album baru bertajuk “Mozaik”.
Di album terbaru ini Ungu melakukan perubahan signifikan dalam gaya bermusik. Selama ini mereka kental dengan genre pop rock, tetapi kali ini lebih ngerock. Perubahan ini setelah mereka menggaet 6 produser. Dengar saja singleteranyarnya bertajuk Terbaik. Lagu ini begitu berbeda dan Pasha bersama teman-temannya memang selalu menginginkan karya yang selalu berbeda.
“Kelebihan dalam album baru, kami membuat kerangka berbeda dengan memasukkan 6 produser. Mereka ini memberi sentuhan warna musik baru dalam album terbaru kami. Karena rata-rata produser ini adalah gitaris bergenre rock sehingga membawa musik Ungu ke dimensi berbeda,” kata Pasha.
Demikian juga dengan penggemar Ungu. Selama ini Cliquers, sebutan fansUngu, ingin merasakan perubahan musik Ungu. Meski banyak memasukkan unsur rock, Ungu tetap tidak menghilangkan ciri khas bermusiknya. “Kami menyerahkan aransemen lagu kepada mereka (produser). Garis besar musiknya mereka yang buat. Jadi, Ungu tinggal mainkan lagunya,” kata vokalis berdarah Bugis ini.
Namun, Pasha menampik Ungu tengah dilanda mentok ide membuat lagu dengan menggaet 6 produser, seperti yang dilakukan banyak musisi. “Kalau Ungu kan masih menciptakan lagu. Semua bukan hanya minta, tapi kami berusaha untuk membuat satu formula agar album ‘Mozaik’ terkesan berbeda daripada album sebelumnya.
Nah supaya beda, kami butuh sentuhan tangan orang lain. Jadi, bukan karena kami mentok tidak bisa membuat musik lagi, tapi kami butuh sentuhan lain yang punya kemampuan di bidang musik dan tetap ada kerja sama dengan kami,” tutur pemilik nama asli Sigit Purnomo Syamsuddin Said ini.
Thomas Manggalla
Makky, pemain bass Ungu, mengaku Ungu sudah mempersiapkan beberapa solusi. Salah satunya menyiapkan vokalis pengganti Pasha. Namun, dengan catatan, jika penyanyi bersuara khas ini benar-benar nonaktif. ”Kan banyak solusinya, kami gandeng vokalis solo untuk nyanyikan lagu Ungu, jadi Ungu tetap eksis,” kata Makky di sela-sela Ungu menyambangi redaksi Okezone.
Solusi lain yang sudah dipikirkan dengan matang oleh Pasha (vokal), Onci (gitar), Enda (gitar), Makki (bass), dan Rowman (drum), tidak harus mencari penyanyi baru, tetapi memberdayakan personel Ungu lainnya untuk didapuk menjadi vokalis. Pasalnya, Onci atau Enda mempunyai suara yang khas.
”Onci kan juga bisa nyanyi. Lagian kan Pasha masih bisa nyanyi juga sekali-sekali atau kami buka audisi untuk penyanyi baru, jadi masih banyak kemungkinan,” tutur Makky. Pasha yang berencana mendaftar pada Pilkada Kota Palu pada Agustus 2015 mendatang ini ternyata tidak diamini seluruh personel.
”Kami jalan bersama-sama dari dulu. Mudah-mudahan enggak jadi (daftar),” kata Onci setengah bercanda. Pemilik nama asli Arlonsy Miraldi ini memang termasuk personel yang menentang Pasha berpolitik. Dia menilai keinginan Pasha dapat mengganggu perjalanan Ungu. Alasannya, posisi Pasha sebagai vokalis Ungu memang sangat vital dan bisa dibilang tak tergantikan, mengingat karakter suara Pasha sudah melekat di benak pendengar musik Ungu.
”Tapi kami semua sekarang fokus di Ungu dulu. Kami enggak ada Pasha, ya pasti akan kelabakan. Karena Ungu itu berlima. Kalau salah satu enggak ada, ya enggak jadi Ungu,” sebutnya. ”Ini seperti makan buah simalakama buat kami. Enggak mau disupportsaudara kami sendiri,” imbuh Enda yang disambut tawa seluruh personel. Sebelum rencana Pasha terealisasi, para personelnya memang tengah konsentrasi menggarap album baru bertajuk “Mozaik”.
Di album terbaru ini Ungu melakukan perubahan signifikan dalam gaya bermusik. Selama ini mereka kental dengan genre pop rock, tetapi kali ini lebih ngerock. Perubahan ini setelah mereka menggaet 6 produser. Dengar saja singleteranyarnya bertajuk Terbaik. Lagu ini begitu berbeda dan Pasha bersama teman-temannya memang selalu menginginkan karya yang selalu berbeda.
“Kelebihan dalam album baru, kami membuat kerangka berbeda dengan memasukkan 6 produser. Mereka ini memberi sentuhan warna musik baru dalam album terbaru kami. Karena rata-rata produser ini adalah gitaris bergenre rock sehingga membawa musik Ungu ke dimensi berbeda,” kata Pasha.
Demikian juga dengan penggemar Ungu. Selama ini Cliquers, sebutan fansUngu, ingin merasakan perubahan musik Ungu. Meski banyak memasukkan unsur rock, Ungu tetap tidak menghilangkan ciri khas bermusiknya. “Kami menyerahkan aransemen lagu kepada mereka (produser). Garis besar musiknya mereka yang buat. Jadi, Ungu tinggal mainkan lagunya,” kata vokalis berdarah Bugis ini.
Namun, Pasha menampik Ungu tengah dilanda mentok ide membuat lagu dengan menggaet 6 produser, seperti yang dilakukan banyak musisi. “Kalau Ungu kan masih menciptakan lagu. Semua bukan hanya minta, tapi kami berusaha untuk membuat satu formula agar album ‘Mozaik’ terkesan berbeda daripada album sebelumnya.
Nah supaya beda, kami butuh sentuhan tangan orang lain. Jadi, bukan karena kami mentok tidak bisa membuat musik lagi, tapi kami butuh sentuhan lain yang punya kemampuan di bidang musik dan tetap ada kerja sama dengan kami,” tutur pemilik nama asli Sigit Purnomo Syamsuddin Said ini.
Thomas Manggalla
(bbg)