Film Seru Akhir Tahun

Rabu, 31 Desember 2014 - 09:15 WIB
Film Seru Akhir Tahun
Film Seru Akhir Tahun
A A A
LIBURAN akhir tahun tidak selalu diisi dengan pergi ke luar kota atau mancanegara. Menikmati film-film baru di bioskop bersama keluarga dan orang terdekat pun menjadi pilihan menarik. Sedikitnya ada enam film berbagai genre yang ditayangkan pada akhir Desember ini. Apa saja?

MNC Pictures membuat gebrakan dengan menggandeng pemain kenamaan Indonesia untuk membintangi film7Hari/24 Jam. Dian Sastrowardoyo yang vakum hampir 6 tahun akhirnya kembali tampil di film drama komedi ini bersama Lukman Sardi, Ari Wibowo, Indra Birowo, dan Minati Atmanegara.

Film arahan sutradara Fajar Nugros ini menggambarkan kehidupan sehari-hari pasangan suami-istri yang kerap disibukkan dengan urusan pekerjaan ketimbang masalah rumah tangga. Namun, Fajar membuat alur ceritanya menjadi ringan dan penuh makna. Prasetyo Ichsan Setiawan (Lukman Sardi) menjadi sutradara film terkenal. Dia menikah dengan Tania Wulandary (Dian Sastrowardoyo) yang menjadi manajer di salah satu perusahaan finansial bergengsi.

Keduanya memiliki anak yang berumur 5 tahun. Namun, mereka gila kerja. Satusatunya waktu bersama-sama hanya pada pagi dan malam hari. Keduanya disadarkan ketika samasama masuk rumah sakit. Sementara rumah produksi MD Entertainment yang sukses dengan penayangan film Habibie Ainun pada akhir 2012 lalu dengan menyedot sekitar 4 juta penonton, berusaha mengulang sukses dengan menampilkan film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar .

Selain itu, ada film Assalamualaikum Beijing, Kukejar Cinta ke Negeri Cina, Supernova, dan Pendekar Tongkat Emas. Executive Produser MD Entertainment Manoj Punjabi mengatakan, kesuksesan menggarap film Habibie Ainun membuat MD bersemangat menghadirkan film dari kisah inspiratif seorang tokoh Merry Riana.

Perempuan muda itu dianggap mempunyai kisah yang layak untuk diangkat ke layar lebar. Dia menjadi orang yang bisa memberi inspirasi banyak orang. “Mudah-mudahan film Merry Riana mampu bangkitkan industri perfilman Tanah Air. Saya sangat feeling dan optimistis dengan film Kukejar Cinta ke Negeri Cina . Film ini punya segala aspek untuk menjadi film box office ,” kata Manoj.

Ceritanya begitu dramatis, diawali ketika dia terpaksa diungsikan ke Singapura dan harus bertahan hidup. Menariknya, dia menjadi wanita sukses di negara tetangga Indonesia ini. Manoj pun melihat cerita itu mampu meraih jutaan jumlah penonton. Namun, dia enggan menyebut target penonton untuk film terbarunya itu. “Saya enggak mau bicara masalah jumlah penonton. Tetapi kalau melihat ceritanya, film ini sangat bagus, sangat menyentuh,” bebernya.

Film Supernova juga menjadi salah satu pilihan menarik. Film yang diadaptasi dari novel karya Dewi Lestari ini digarap serius oleh sutradara kenamaan, Rizal Mantovani. Hasilnya, sudut pengambilan gambarnya begitu menarik. Supernova menjadi andalan rumah produksi Soraya Intercine Films untuk bisa bersaing dengan film Indonesia lainnya pada akhir tahun. Menariknya, film yang dirilis pada Kamis (11/12) ini mampu bertahan sampai saat ini.

Demikian dengan Pendekar Tongkat Emas. Film ini mengambil genre laga dengan pemain bintang di dalamnya. Sebut saja Christine Hakim, Nicholas Saputra, Reza Rahadian, dan Slamet Rahardjo. Ada juga Eva Celia dan Tara Basro yang menjadi pemain muda berbakat. Film yang dibuat rumah produksi Miles Films ini mengangkat tema persilatan yang mengeksplorasi tema-tema, seperti pengkhianatan, kesetiaan, dan ambisi.

Hadirnya film berkualitas pada akhir tahun ini dipercaya akan disaksikan jutaan penonton. Berkaca pada pengalaman sebelumnya, banyak film Indonesia yang tayang akhir tahun di bioskop sukses meraih jutaan pasang mata. Seperti 5 cm, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck berhasil disaksikan sekitar 2 juta pasang mata pada rilis liburan akhir tahun.

Catherine Keng selaku Corporate Secretary XXI Cineplex menuturkan, setiap menyambut musim liburan akhir tahun, banyak production house yang menawarkan tontonan berkualitas kepada penonton untuk mengisi waktu libur. “Hubungan film dan bioskop saling mempengaruhi satu sama lain. Bila film banyak diminati, pengunjung pun banyak dan bioskop dapat menambah layar untuk menampung pengunjung,” kata Catherine.

Saat ini, masyarakat yang datang ke bioskop menunjukkan grafik meningkat. Sayang, wadah untuk menonton film baru masih terbatas. Menurut Catherine, penyebaran bioskop di Indonesia masih belum merata. Jumlah bioskop yang ada di jaringannya berjumlah di 145 lokasi di 33 kota dengan 758 layar. Pihaknya juga siap melebarkan sayap ke sejumlah daerah. Pemerhati film Yan Widjaja mengungkapkan, persaingan film yang tayang pada liburan Natal dan tahun baru sangat ketat.

Semua film mempunyai kualitas yang bagus. Namun, untuk mencapai angka 1 juta penonton tidak mudah karena harus memuaskan penonton dari segala aspek. Di antaranya kedekatan cerita, terutama kisah inspiratif seorang tokoh, dan aktor-aktris yang memerankan tokoh itu.

Thomas Manggalla
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5264 seconds (0.1#10.140)