Menikmati Surga Tropis di Pulau Selayar

Senin, 05 Januari 2015 - 13:04 WIB
Menikmati Surga Tropis...
Menikmati Surga Tropis di Pulau Selayar
A A A
MAKASSAR - Kepulauan Selayar terletak di ujung Provinsi Sulawesi Selatan, pulau tenang dan terisolasi ini, menawarkan hamparan pasir putih luas dan perairan nan jernih. Meskipun masih didominasi oleh hutan tadah hujan, Selayar menawarkan banyak pantai berpasir putih.

Dikutip dari Indonesia travel, Selayar terdiri dari 21 pulau dan atol, dimana Taka Bonerate merupakan atol terbesar ketiga di dunia setelah Kepulauan Marshall dan Maladewa.

Pusat kota di Selayar masih menyisakan sebuah penjara tua peninggalan Belanda dari tahun 1890 yang masih kokoh berdiri. Pusat kota atau alun-alun tersebut merupakan pusat berbagai kegiatan perayaan seni, budaya dan hiburan di Selayar.

Untuk bisa sampai ke Pulau Selayar, Anda dapat melakukan perjalanan dari Makassar ke kota Tanjung Bira. Berikutnya melanjutkan perjalanan ke Selayar menggunakan kapal ferry, dengan waktu tempuh dua jam. Transportasi alternatif lainnya adalah bus AC dari Makassar yang biasanya berangkat pukul 9 pagi dan tiba di Benteng sekira 07.30 malam.

Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Pulau Selayar, Anda akan mendapatkan surga tropis terpencil yang menawarkan sejumlah pantai berpasir putih yang indah. Pantai Baloiya membentang sekira 3 kilometer. Dari pantai tersebut Anda bisa menyaksikan tarsius dan celeng yang sedang bermain di antara dedaunan lebat di dalam hutan.

Pantai Pinang, sekira 80 menit dari Benteng dan Pantai Je'neiya atau sekitar 60 menit dari kota Benteng. Tidak hanya menawarkan sejumlah pantai berpasir putih yang indah, namun selayar juga menawarkan Gendang Dongsong.

Gendang Dongson merupakan daya tarik utama di pulau ini. Digali pada abad ke-17. Artefak ini diperkirakan sudah berusia sekira 2.000 tahun. Gendang tersebut sekarang disimpan di Museum Tunggal di Bontobangun, lokasinya sekira 3 kilometer selatan Benteng.

Museum Tunggal juga menyimpan sisa-sisa kapal kuno. Ada kepala naga (dragon) setinggi 110 cm, memiliki sayap, kepala dan ekor sepanjang 150 cm yang didisain dalam gaya Majapahit. Ada juga anjungan yang merupakan alat dimana kapten kapal memberi perintah kepada awaknya.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3178 seconds (0.1#10.140)