Buat Standardisasi Rasa Makanan Lokal
A
A
A
YOUNG Chef Club Indonesia (YCCI) dibentuk agar para chef muda bisa mendapat pengalaman yang tidak ditemui di sekolah atau tempat kerja.
Fokusnya membuat standardisasi makanan Indonesia dan membuat makanan tradisional dikenal luas. YCCI (Young Chef Club Indonesia) didirikan pada Januari 2009 oleh Chef Indek yang merupakan anggota ACP (Association of Culinary Professional). Anggota YCCI berasal dari berbagai institusi kuliner di Indonesia, dengan harapan bahwa masingmasing anggota bisa berbagi ilmu sekaligus menimbulkan persaingan positif.
Salah satu semangat yang dikobarkan dalam YCCI, yaitu menanamkan kecintaan makanan tradisional melalui traditional food cooking class . Traditional food cooking class dibuat agar chef muda memiliki bekal pengetahuan dan mampu membuat masakan tradisional. Tidak hanya cara memasak, unsur sejarah dan budaya yang melekat pada masakan tradisional juga diterangkan dalam kelas ini untuk menambah semangat cinta Tanah Air, khususnya dalam bidang kuliner.
“Selain itu, kelas ini merupakan sarana standarisasi bentuk dan cita rasa makanan tradisional Indonesia agar orang luar (negeri) tidak bingung dengan rasa yang berbeda-beda saat kita mengenalkan makanan Indonesia ke luar (negeri),” ujar Chef Budi Lee, Vice President ke-3 YCCI. Melalui kelas ini, para anggota komunitas diharapkan bisa turut mempromosikan kuliner tradisional.
“Paling tidak chef muda yang nantinya bekerja di luar, dapat mengenalkan minimal tiga masakan Indonesia kepada rekan kerjanya sehingga masakan Indonesia dapat dilirik berbagai kalangan,” kata Chef Budi. Salah satu bentuk prestasi YCCI dalam mempromosikan kuliner Indonesia, yaitu berhasil membawa pulang medali perak dan perunggu berkat menu masakan tradisional Indonesia dalam ajang lomba kuliner di Korea.
“Saat itu kita baris berderet sambil membawa bendera Indonesia. Rasanya sangat bangga ketika dipuji bukan karena masakan luar, tapi karena masakan tradisional Tanah Air,” tutur Chef Budi. Selain traditional food cooking class , YCCI juga memberi wadah bagi chef muda untuk mengembangkan diri melalui berbagai kegiatan bermanfaat, seperti gathering , field trip ke perkebunan, dan abatoar (tempat pemotongan hewan), coaching clinic untuk persiapan menjelang lomba, juga kegiatan sosial.
Kegiatan training yang terdiri atas tiga komponen, yaitu food, equipment , dan product juga dilakukan untuk mempertajam keterampilan anggota YCCI dalam memasak. Kini club chef muda ini telah memiliki 350 anggota dan diakui secara internasional oleh organisasi World Chef di Prancis. YCCI pun sudah ada di dua kota, yaitu Jakarta dan Bali, serta terbuka bagi siapa saja yang berumur di bawah 27 tahun.
Chef Budi berharap, YCCI terus berkembang dan tetap solid agar menjadi kebanggaan. Selain itu, dia juga berpesan agar chef muda memiliki mental kuat untuk bersaing, khususnya dalam persaingan mempromosikan masakan tradisional Indonesia.
Claudia carla
Fokusnya membuat standardisasi makanan Indonesia dan membuat makanan tradisional dikenal luas. YCCI (Young Chef Club Indonesia) didirikan pada Januari 2009 oleh Chef Indek yang merupakan anggota ACP (Association of Culinary Professional). Anggota YCCI berasal dari berbagai institusi kuliner di Indonesia, dengan harapan bahwa masingmasing anggota bisa berbagi ilmu sekaligus menimbulkan persaingan positif.
Salah satu semangat yang dikobarkan dalam YCCI, yaitu menanamkan kecintaan makanan tradisional melalui traditional food cooking class . Traditional food cooking class dibuat agar chef muda memiliki bekal pengetahuan dan mampu membuat masakan tradisional. Tidak hanya cara memasak, unsur sejarah dan budaya yang melekat pada masakan tradisional juga diterangkan dalam kelas ini untuk menambah semangat cinta Tanah Air, khususnya dalam bidang kuliner.
“Selain itu, kelas ini merupakan sarana standarisasi bentuk dan cita rasa makanan tradisional Indonesia agar orang luar (negeri) tidak bingung dengan rasa yang berbeda-beda saat kita mengenalkan makanan Indonesia ke luar (negeri),” ujar Chef Budi Lee, Vice President ke-3 YCCI. Melalui kelas ini, para anggota komunitas diharapkan bisa turut mempromosikan kuliner tradisional.
“Paling tidak chef muda yang nantinya bekerja di luar, dapat mengenalkan minimal tiga masakan Indonesia kepada rekan kerjanya sehingga masakan Indonesia dapat dilirik berbagai kalangan,” kata Chef Budi. Salah satu bentuk prestasi YCCI dalam mempromosikan kuliner Indonesia, yaitu berhasil membawa pulang medali perak dan perunggu berkat menu masakan tradisional Indonesia dalam ajang lomba kuliner di Korea.
“Saat itu kita baris berderet sambil membawa bendera Indonesia. Rasanya sangat bangga ketika dipuji bukan karena masakan luar, tapi karena masakan tradisional Tanah Air,” tutur Chef Budi. Selain traditional food cooking class , YCCI juga memberi wadah bagi chef muda untuk mengembangkan diri melalui berbagai kegiatan bermanfaat, seperti gathering , field trip ke perkebunan, dan abatoar (tempat pemotongan hewan), coaching clinic untuk persiapan menjelang lomba, juga kegiatan sosial.
Kegiatan training yang terdiri atas tiga komponen, yaitu food, equipment , dan product juga dilakukan untuk mempertajam keterampilan anggota YCCI dalam memasak. Kini club chef muda ini telah memiliki 350 anggota dan diakui secara internasional oleh organisasi World Chef di Prancis. YCCI pun sudah ada di dua kota, yaitu Jakarta dan Bali, serta terbuka bagi siapa saja yang berumur di bawah 27 tahun.
Chef Budi berharap, YCCI terus berkembang dan tetap solid agar menjadi kebanggaan. Selain itu, dia juga berpesan agar chef muda memiliki mental kuat untuk bersaing, khususnya dalam persaingan mempromosikan masakan tradisional Indonesia.
Claudia carla
(ars)