4 Menit Untuk Go International

Selasa, 06 Januari 2015 - 10:15 WIB
4 Menit Untuk Go International
4 Menit Untuk Go International
A A A
Membuat makanan Indonesia go international menjadi alasan utama Chef Haryo Pramoe membuat, yang dia sebut sebagai, televisi kabel pertama di YouTube mengenai makanan asli Indonesia.

Bermodalkan video cara memasak selama tidak lebih dari 4 menit, Chef Haryo memberikan panduan memasak berbagai masakan Indonesia.

Dia juga mengenalkan aneka rempah-rempah asli Indonesia yang sudah sangat terkenal sejak dahulu kala. “Menurut saya, pemerintah tidak perlu mengeluarkan dana lebih untuk mengenalkan masakan Indonesia dengan cara mengirim seorang chef ke negara-negara di dunia lalu menyajikan hidangan pada para petinggi di negara itu.

Dengan channel seperti ini, saya rasa semua orang bisa mengakses dan mengetahui dengan sendirinya, siapa tahu membuat mereka penasaran dan datang ke Indonesia,” kata Chef Haryo. Dia memulai mimpinya tersebut dengan sebuah tindakan nyata pada 2008. Dimulai dari mengajak beberapa temannya yang terus dia “cekoki” visimisinya untuk makanan Indonesia sampai akhirnya beberapa dari mereka mau bergabung.

Mereka adalah orang-orang yang ahli di bidang penyiaran, seperti kamerawan, penulis naskah, dan lainnya untuk membuat sebuah video profesional. Chef Haryo juga cukup kecewa dengan tayangan acara masak yang hanya menjual chef-nya atau celebrity chef, bukan isi makanan yang menjadi hal utamanya. Hal ini yang membuatnya semakin ingin membuat video memasak dengan alur dan gambar yang baik.

Sekali pembuatan video dibutuhkan 7 kru dengan pengerjaan 2–3 hari. “Semua berawal dari sukarela, kami punya passion yang besar terhadap makanan, terutama makanan Indonesia. Kami mulai dari kocek sendiri sampai kini banyak sponsor yang datang dan mendukung kami,” ujar chef kelahiran Seoul, 8 Maret 1975 ini.

Menurut Ieda, manajer Chef Haryo yang juga terlibat dalam Indonesia Food Channel, mereka kini sudah didukung oleh beberapa sponsor, seperti gas milik pemerintah, produsen minyak goreng, dan media partner untuk Gianyar Culinary Festival. “Indonesia Food Channel juga pernah menghadirkan chef tamu yang seorang tuna rungu. Itu semua berkat kerja sama kami dengan Thisable Enterprise milik Angkie Yudistia,” ujar Ieda.

Impian proyek Chey Haryo ke depannya adalah membuat film dokumenter mengenai makanan. “Saya ingin sekali buat film dokumenter tentang perjalanan makanan atau yang bumbu makanan, seperti garam dan rempah-rempah.

Perjalanan bagian dari makanan itu sebelum ada di meja makan kita, sumber atau pembuatannya bagaimana. Baru terpikirkan dan semoga bisa terlaksana,” harapnya.

Ananda nararya
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7690 seconds (0.1#10.140)