Bisnis Kue-Kue Nusantara

Selasa, 06 Januari 2015 - 10:20 WIB
Bisnis Kue-Kue Nusantara
Bisnis Kue-Kue Nusantara
A A A
Bakul Kue Rumahan (BKR) merupakan tempat para pencinta kuliner berbagi pengalaman, pengetahuan, dan berbisnis kuliner. Membuat kuekue dari seluruh Indonesia jadi fokusnya.

Salah satu pendiri komunitas BKR adalah Nenis Setiawati. Dia yang mengurusi segala kegiatan komunitas ini, mulai dari agenda membuat kue bersama hingga mengadakan seminar wirausaha kuliner seperti berdagang kue. Komunitas yang dibentuk pada 12 April 2013 ini sudah memiliki 60 anggota.

“Terbentuknya komunitas ini karena hobi saya membuat kue, lalu banyak ibu-ibu di sekitar rumah yang ikut belajar sampai lambat laun jumlahnya semakin banyak. Akhirnya terbentuklah ide untuk membuat suatu wadah komunitas ini. Nama BKR memiliki arti tempat atau rumahnya para pencinta kue Nusantara berkumpul,” ungkap Neni.

Neni sudah menyukai belajar membuat kue sejak 8 tahun yang lalu. Dia pun sudah banyak mengetahui berbagai macam teknik membuat kue, mulai dari membuat kue tar, bolu kukus, bolu panggang, hingga kue lapis. “Tapi dari segala teknik membuat kue yang paling saya senangi adalah membuat kue lapis karena dibutuhkan kesabaran dan cara membuatnya yang begitu unik,” ujarnya.

Sama seperti komunitas lain pada umumnya, para anggota BKR selalu memilih kegiatan yang mereka senangi. “Biasanya kami selalu mengadakan kegiatan satu bulan sekali, seperti bedah resep setiap minggu atau setiap bulan,” ujar Neny. Setiap tahunnya, BKR mengadakan Silaturahmi Akbar dengan mengundang seluruh korwil dan menampilkan kreasi resepnya untuk dicicipi bersama.

“Sementara bagi yang sudah memiliki usaha sendiri, bisa membuka stan dagangnya,” pungkas Neni. BKR sengaja dibentuk secara online agar para anggota yang tidak memiliki tempat kursus membuat kue, tetap bisa mendapat informasi untuk belajar membuat kue. “Dengan adanya komunitas BKR jadi lebih mudah untuk mereka,” ujar Neny.

Dia menambahkan, anggota mereka banyak yang berada di wilayah Bekasi dan di luar daerah Bekasi, seperti Cibitung, Cikarang, Bekasi Barat, Bekasi Timur, dan Bekasi Utara. Untuk bisa bergabung dengan BKR, Neni tidak menerapkan syarat khusus, yang penting mau belajar bersama mengembangkan keahliannya di dunia kuliner sehingga nantinya bisa berbisnis di bidang kuliner. Juga bisa melestarikan makanan khas tradisional Indonesia.

“Tinggal bergabung lewat Facebook dan selalu aktif memantau setiap kegiatan sudah bisa bergabung dan belajar bersama di BKR,” tutup Neni.

Aprilia s andyna
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7844 seconds (0.1#10.140)