Superhero Lokal Mencari Gatot Kaca
A
A
A
Setelah film Pendekar Tongkat Emasmelahirkan pendekar lokal, kini giliran Garuda Superheroyang mengenalkan superherolokal. Kisahnya tentang perjuangan pahlawan pembela kebenaran bernama Garuda melawan Durja dan komplotannya demi menjaga keselamatan bumi.
Diceritakan, bumi akan dihantam oleh meteor dalam 45 hari ke depan, dengan Metro City sebagai lokasi utama jatuhnya meteor. Senjata pamungkas bernama Gatot Kaca telah diciptakan untuk menghancurkan meteor tersebut. Penjagaan ketat pun dilakukan agar senjata berdaya ledak besar ini tidak jatuh ke tangan yang salah.
Namun, Durja (Slamet Rahardjo) dan komplotannya yang terdiri atas tiga mutan yang berambisi menguasai dunia, berhasil menerobos masuk keamanan dan mengambil alih Gatot Kaca. Pada saat genting ini, sosok Garuda (Rizal Idrus) muncul dan mulai beraksi melawan Durja dan komplotannya demi merebut kembali Gatot Kaca. X-Jo sebagai sutradara film ini menggunakan teknik CGI (Computer Generated Imagery) untuk menampilkan berbagai adegan ledakan dan latar kota Metro City.
Dengan teknik ini, kita dapat menyaksikan adegan Loco (Jacopo Maugeri) sebagai salah satu mutan Durja meledakkan mobil tim antiteroris DAT. Kita juga bisa melihat bagaimana megahnya kota masa depan Metro City. Namun, teknik ini belum bisa menghasilkan gambar serupa dengan gambar nyata. Adegan perkelahian yang melibatkan pihak Garuda dan pemerintah Metro City dengan pihak Durja menambah ketegangan film.
Namun kembali disayangkan, terdapat beberapa adegan perkelahian yang ditayangkan dalam gerakan sangat cepat. Misalnya dalam adegan perkelahian antara mutan Zyu (Alexa Key) dengan Kapten Dipo (Agus Kuncoro) dari DAT. Begitu cepatnya adegan perkelahian sehingga sulit untuk melihat detail gerakan Zyu yang seharusnya dapat menambah ketegangan film ini.
Layaknya film Indonesia kebanyakan, tak lengkap sebuah film tanpa sosok yang bisa memancing tawa. Dalam film ini, justru tugas itu dibebankan pada tokoh antagonis Durja. Salah satu tingkah laku Durja yang mengundang gelak tawa, yaitu ketika Durja mendendangkan tembang khasnya sendiri dalam berbagai situasi, baik saat dalam perkelahian maupun saat dalam penjara.
Secara keseluruhan, jalan cerita film ini masih tergolong sederhana karena menceritakan upaya penyelamatan bumi layaknya film pahlawan super pada umumnya. Tak ada kejutan-kejutan yang tidak terduga. Selain itu, terdapat sedikit ketidak sinambungan antara plot cerita awal saat banyak alien datang menyerang bumi dan plot lanjutan, yaitu misi penyelamatan bumi dari komplotan Durja oleh Garuda.
Keberanian dan tekad X-Jo dalam membuat film pahlawan super lokal patut diacungi jempol. Walaupun masih terdapat kekurangan khususnya dalam segi visual, film ini dapat menjadi lokomotif film pahlawan super lokal lainnya yang akan diproduksi mulai tahun 2015.
Claudia Carla
Diceritakan, bumi akan dihantam oleh meteor dalam 45 hari ke depan, dengan Metro City sebagai lokasi utama jatuhnya meteor. Senjata pamungkas bernama Gatot Kaca telah diciptakan untuk menghancurkan meteor tersebut. Penjagaan ketat pun dilakukan agar senjata berdaya ledak besar ini tidak jatuh ke tangan yang salah.
Namun, Durja (Slamet Rahardjo) dan komplotannya yang terdiri atas tiga mutan yang berambisi menguasai dunia, berhasil menerobos masuk keamanan dan mengambil alih Gatot Kaca. Pada saat genting ini, sosok Garuda (Rizal Idrus) muncul dan mulai beraksi melawan Durja dan komplotannya demi merebut kembali Gatot Kaca. X-Jo sebagai sutradara film ini menggunakan teknik CGI (Computer Generated Imagery) untuk menampilkan berbagai adegan ledakan dan latar kota Metro City.
Dengan teknik ini, kita dapat menyaksikan adegan Loco (Jacopo Maugeri) sebagai salah satu mutan Durja meledakkan mobil tim antiteroris DAT. Kita juga bisa melihat bagaimana megahnya kota masa depan Metro City. Namun, teknik ini belum bisa menghasilkan gambar serupa dengan gambar nyata. Adegan perkelahian yang melibatkan pihak Garuda dan pemerintah Metro City dengan pihak Durja menambah ketegangan film.
Namun kembali disayangkan, terdapat beberapa adegan perkelahian yang ditayangkan dalam gerakan sangat cepat. Misalnya dalam adegan perkelahian antara mutan Zyu (Alexa Key) dengan Kapten Dipo (Agus Kuncoro) dari DAT. Begitu cepatnya adegan perkelahian sehingga sulit untuk melihat detail gerakan Zyu yang seharusnya dapat menambah ketegangan film ini.
Layaknya film Indonesia kebanyakan, tak lengkap sebuah film tanpa sosok yang bisa memancing tawa. Dalam film ini, justru tugas itu dibebankan pada tokoh antagonis Durja. Salah satu tingkah laku Durja yang mengundang gelak tawa, yaitu ketika Durja mendendangkan tembang khasnya sendiri dalam berbagai situasi, baik saat dalam perkelahian maupun saat dalam penjara.
Secara keseluruhan, jalan cerita film ini masih tergolong sederhana karena menceritakan upaya penyelamatan bumi layaknya film pahlawan super pada umumnya. Tak ada kejutan-kejutan yang tidak terduga. Selain itu, terdapat sedikit ketidak sinambungan antara plot cerita awal saat banyak alien datang menyerang bumi dan plot lanjutan, yaitu misi penyelamatan bumi dari komplotan Durja oleh Garuda.
Keberanian dan tekad X-Jo dalam membuat film pahlawan super lokal patut diacungi jempol. Walaupun masih terdapat kekurangan khususnya dalam segi visual, film ini dapat menjadi lokomotif film pahlawan super lokal lainnya yang akan diproduksi mulai tahun 2015.
Claudia Carla
(bbg)