Modal Kecil Untung Besar

Adalah Ludo Lefebvre, otak di balik bisnis restoran pop up. Berhadapan dengan kesempatan berinvestasi dengan jutaan dolar untuk membuka sebuah restoran, Ludo malah merilis Ludo Bites, sebuah tempat makan sementara yang hadir di berbagai lokasi berbeda di Los Angeles selama kurun waktu tertentu.

Beberapa hari di lokasi ini, beberapa minggu di area lain, lalu hilang sama sekali setelah Lefebvre sukses mendulang keuntungan. Kontan saja Ludo Bites menjadi sensasi di Los Angeles. “Lewat pop up saya punya kebebasan sendiri. Saya lakukan yang saya mau,” kata Lefebvre dilansir dari qsemagazine.com.

Rupanya kesuksesan Ludo Bites juga diikuti dengan keberhasilan restoran lain yang mengadopsi konsep serupa. Bahkan, konsep ini diprediksi akan menjadi tren di industri kuliner. Bagi Lefebvre, restoran pop up menyediakan menu yang dapat dengan bebas diubahnya. Dia juga bisa beristirahat ketika usaha restorannya tersebut tidak beroperasi, sekaligus mengevaluasi strategis bisnisnya.

Hal ini sangat memungkinkan mengingat model pop up tidak mengikat chef itu. Dia hanya membayar sewa selagi menempati restoran yang dipakainya. Para staf pun dipekerjakan hanya sementara. Lefebvre mengaku dia hanya menganggarkan beberapa ribu dolar untuk membuka sebuah restoran pop up.

Sementara untuk membuka restoran permanen bisa menghabiskan lebih dari satu juta dolar. Menariknya, karena bersifat sementara, pengunjung justru penasaran ingin mencoba semua menu yang ditawarkan. “Pengunjung pop up malah menghabiskan banyak uang. Mereka ingin merasakan seluruh hidangan yang ada,” ujar Lefebvre.

Pizza Delicious adalah contoh restoran pop up lainnya. Tidak seperti Ludo Bites yang muncul dan menghilang untuk selamanya, restoran piza ini hadir setiap Minggu di New Orleans. Restoran ini membuat konsumen rela mengantre berjam-jam. Menurut Lefebvre, konsep ini bisa diterapkan di segala industri restoran, termasuk rumah makan cepat saji.

Sri noviarni