Menguji Badak di Tiga Negara

Kamis, 15 Januari 2015 - 10:13 WIB
Menguji Badak di Tiga Negara
Menguji Badak di Tiga Negara
A A A
Komunitas Captiva Chevy Club (3C) mencoba menguji mobil kesayangan mereka, Chevrolet Captiva, di 3 negara, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Indonesia, dalam rangkaian touring 3C to 3C (Chevy Captiva Clube to 3 Country).

Apa testimoni mereka? “Setiap tahun, kami selalu melakukan kegiatan touring . Event touring ini jadi agenda rutin tahunan,” ujar Rico Lianggi, Ketua Umum 3C. Dia mencontohkan, anggota 3C sudah cukup sering melakukan touring jarak jauh, mulai touring ke Aceh hingga menjelajahi Pulau Sulawesi.

Kegiatan touring tersebut selain menguatkan ikatan antaranggota klub, juga dibuat untuk mencari tahu kemampuan mobil kesayangan mereka, Chevrolet Captiva, yang kerap dijuluki Badak. Tahun lalu lokasi touring jadi istimewa karena 3C mengadakannya di tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Touring yang dilakukan pada 27 Desember 2014 hingga 3 Januari 2015 itu pun langsung diikuti 19 anggota klub. Ditambah anggota keluarga yang ikut serta, jumlah peserta menjadi 73 orang. “Keluarga saya saja ikut semua. Ada 5 orang di mobil saya,” ujar Tri Widodo, sweeper touring 3C to 3C.

Jarak tempuh yang dilalap para Badak tersebut pun cukup jauh. Saat melintasi 3 negara selama 8 hari tersebut, total jarak yang ditempuh mencapai 3.600 kilometer. “Bisa diibaratkan Jakarta-Banyuwangi bolak-balik hingga berkali-kali,” kata Tri Widodo sambil tertawa. Jarak tempuh yang fantastis itu memang membutuhkan sebuah mobil yang prima.

Pertanyaannya, seberapa primakah Chevrolet Captiva? Budi Harnata, pemilik Captiva 2.4L A/T yang juga ketua pelaksana touring di tiga negara ini menceritakan mimpi buruk peserta touring justru sudah dimulai pada hari pertama. Perjalanan dari Pontianak, Kalimantan Barat, menuju Entikong, perbatasan Malaysia-Indonesia, rusak parah. “Katanya cuma 3 kilometer yang rusak. Ternyata malah sampai 20 kilometer,” kenangnya.

Meski menghajar jalanan rusak, Budi Harnata mengatakan kenyamanan Chevrolet Captiva tetap prima. Dia mengatakan peserta touring tidak mengalami kelelahan berarti ketika menghadapi jalan rusak tersebut. “Saya rasa mobil ini sangat nyaman. Memang ada mobil lain yang lebih nyaman, tapi juga harganya lebih mahal. Menurut saya, kenyamanan yang diberikan mobil ini sangat sesuai dengan harganya,” kata Budi Harnata.

Kenyamanan memang jadi harga mati untuk melakukan perjalanan jauh. Beruntung, menurut anggota 3C, interior Chevrolet Captiva sangat mendukung perjalanan jarak jauh. “Interior yang luas membuat saya merasa betah meskipun harus berjam- jam di mobil. Anggota keluarga masih bisa ngobrol sesukanya tanpa takut terganggu suara bising dari luar,” kata Vina Suparman, istri dari salah satu peserta yang berperan sebagai co-driver.

Selama perjalanan touring 3.600 kilometer tersebut, para pemilik Badak tersebut mengaku tidak mengalami masalah berarti. Memang ada beberapa kejadian ban mobil meletus karena menghajar lubang dengan kecepatan. Namun, hal tersebut masih dalam batas kewajaran. Nah yang pasti, semakin lama para pemilik Chevrolet Captiva ini malah semakin mengenal mobil kesayangan mereka tersebut.

Yan Gabe, yang juga panitia touring 3C to 3C, mengaku jadi lebih mengenal mobil Chevrolet Captiva 2.0L FWD yang dia miliki. “Rekan-rekan yang lain malah baru tahu jika Chevrolet Captiva itu punya fog lamp di bagian belakang,” katanya tertawa. Kegiatan 3C to 3C yang dilakukan oleh 3C direspons positif oleh Presiden Direktur General Motors (GM) Indonesia Michael Dunne.

Menurut Michael Dunne, petualangan jarak jauh tersebut memang membuka peluang untuk lebih mengenal Chevrolet Captiva. “Mereka melewati berbagai macam medan, jauh lebih menantang dibandingkan dengan rute perkotaan mereka seharihari. Hal ini menunjukkan bahwa mereka percaya terhadap keandalan kendaraan kesayangan mereka,” sebutnya.

Wahyu sibarani
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7844 seconds (0.1#10.140)