Nikmatnya Berenang Bersama Hiu Tutul di Pantai Asmara
A
A
A
BERAU - Berenang bersama hiu tutul atau shark whale memang menciptakan ketegangan sekaligus keasyikan bagi yang melakukannya. Di Indonesia, tempat untuk melakukan kegiatan seperti ini banyak. Salah satunya ada di Pantai Asmara, Berau.
Memang, kegiatan berenang bersama hiu tutul di Pantai Asmara, Kecamatan Talisayan, Berau, Kalimantan Timur, ini belum banyak dikenal. Bahkan, selama ini belum ada travel agent yang membuka perjalanan paket wisata yang memiliki keunikan bisa berenang langsung dengan para hiu yang berukuran 2—10 meter tersebut.
Padahal, pantai yang berlokasi sekitar 150 km atau 4 jam dari pusat kota itu bisa menjadi surge para penggemar selam. Dari jarak sekitar 45 menit dari lepas pantai, para penyelam bisa menikmati sensasi menegangkan dengan berenang langsung bersama kumpulan ikan hiu tutul yang jinak ini.
“Lokasi ini masih belum banyak yang tahu. Hanya saja semenjak banyaknya media-media yang datang dan meliput berenang bersama hiu, lokasi ini mulai banyak dikenal,” ungkap Camat Talisayan, Abdurahman.
Abdurahman mengungkapkan, ikan hiu akan muncul pada pagi hari saat nelayan mencari ikan di bagan. Banyaknya ikan hasil tangkapan yang tak tertampung menjadi santapan hiu yang berenang di sekitar bagan. Inilah yang kemudian membuat para hiu tersebut berenang ke permukaan.
Setiap bagan, kata Abdurrahman, biasanya terdapat 5—10 ikan hiu tutul berbagai ukuran. Meski memiliki tubuh yang besar namun hiu-hiu tersebut jinak lantaran sering diberi makan oleh para nelayan.
“Tapi kalau mau lebih seru itu datang pas hari Rabu terakhir di Bulan Safar. Karena disepanjang Pantai Asmara ini ada tradisi bakar ikan sepanjang pantai sebagai acara tahunan buang sial. Yang penting ke lokasi itu jangan pas bulan purnama atau pertengahan bulan mulai tanggal 10 sampai 17. Karena tidak ada nelayan yang mencari ikan, hingga hiu itu tidak akan muncul ke permukaan,” ujar Abdurahman.
Menurut seorang tour guide, Yudi, waktu terbaik untuk bertemu para hiu ini adalah pada pagi hari sekitar pukul 04.00—07.00 waktu setempat, tepat ketika para nelayan memanen ikan di bagan. “Untuk menuju ke bagan itu kita harus menyewa perahu nelayan, harganya sekira Rp 800.000 dengan kapasitas 10 orang,” ucap Yudi.
Namun tidak sembarang orang bisa diizinkan menyewa perahu untuk menuju tempat hiu-hiu tersebut berada. Nelayan hanya akan mengizinkan saat wisatawan ditemani oleh guide tour yang sudah mengenal wilayah tersebut.
Jika budget terbatas wisatawan tidak perlu risau untuk menyewa peralatan menyelam. Cukup menyewa atau membawa alat snorkel untuk berenang di permukaan bersama kawanan hiu yang akan langsung menghampiri wisatawan saat bernang di air.
“Kenapa harus pagi sekali, karena hiu itu mencari ikan-ikan yang lepas dari jaring nelayan. Kadang para nelayan pun memberi makan mereka dari atas bagan,” ujar Yudi.
Berenang dengan hiu tutul pun ada taktiknya. Salah satunya adalah jangan panik. “Yang penting jangan panik dan mengagetkan mereka. Karena sejinak apa pun hewan masih memiliki jiwa liar. Dan terpenting saya berpesan kepada siapa pun tolong jangan membawa barang yang berpotensi sampah,” tutur dia.
Pantai Asmara memang jauh dari pusat kota Berau. Jarak dari Bandara Kalimarau di Kecamatan Tanjung Redeb ke Pantai Asmara di Kecamatan Talisayan mencapai 150 km atau bisa ditempuh dalam waktu 3—4 jam.
“Biasanya wisatawan atau warga itu ke Talisayan sewa mobil. Karena kendaraan umum masih jarang. Harga sewanya antara Rp500—800.000 satu mobil,” papar Yudi.
Sesampainya di Kecamatan Talisayan, wisatawan bisa memilih penginapan sesuai isi kantong. Disini, terdapat sekitar 5 penginapan dengan tarif Rp75.000—200.000 per malam.
Memang, kegiatan berenang bersama hiu tutul di Pantai Asmara, Kecamatan Talisayan, Berau, Kalimantan Timur, ini belum banyak dikenal. Bahkan, selama ini belum ada travel agent yang membuka perjalanan paket wisata yang memiliki keunikan bisa berenang langsung dengan para hiu yang berukuran 2—10 meter tersebut.
Padahal, pantai yang berlokasi sekitar 150 km atau 4 jam dari pusat kota itu bisa menjadi surge para penggemar selam. Dari jarak sekitar 45 menit dari lepas pantai, para penyelam bisa menikmati sensasi menegangkan dengan berenang langsung bersama kumpulan ikan hiu tutul yang jinak ini.
“Lokasi ini masih belum banyak yang tahu. Hanya saja semenjak banyaknya media-media yang datang dan meliput berenang bersama hiu, lokasi ini mulai banyak dikenal,” ungkap Camat Talisayan, Abdurahman.
Abdurahman mengungkapkan, ikan hiu akan muncul pada pagi hari saat nelayan mencari ikan di bagan. Banyaknya ikan hasil tangkapan yang tak tertampung menjadi santapan hiu yang berenang di sekitar bagan. Inilah yang kemudian membuat para hiu tersebut berenang ke permukaan.
Setiap bagan, kata Abdurrahman, biasanya terdapat 5—10 ikan hiu tutul berbagai ukuran. Meski memiliki tubuh yang besar namun hiu-hiu tersebut jinak lantaran sering diberi makan oleh para nelayan.
“Tapi kalau mau lebih seru itu datang pas hari Rabu terakhir di Bulan Safar. Karena disepanjang Pantai Asmara ini ada tradisi bakar ikan sepanjang pantai sebagai acara tahunan buang sial. Yang penting ke lokasi itu jangan pas bulan purnama atau pertengahan bulan mulai tanggal 10 sampai 17. Karena tidak ada nelayan yang mencari ikan, hingga hiu itu tidak akan muncul ke permukaan,” ujar Abdurahman.
Menurut seorang tour guide, Yudi, waktu terbaik untuk bertemu para hiu ini adalah pada pagi hari sekitar pukul 04.00—07.00 waktu setempat, tepat ketika para nelayan memanen ikan di bagan. “Untuk menuju ke bagan itu kita harus menyewa perahu nelayan, harganya sekira Rp 800.000 dengan kapasitas 10 orang,” ucap Yudi.
Namun tidak sembarang orang bisa diizinkan menyewa perahu untuk menuju tempat hiu-hiu tersebut berada. Nelayan hanya akan mengizinkan saat wisatawan ditemani oleh guide tour yang sudah mengenal wilayah tersebut.
Jika budget terbatas wisatawan tidak perlu risau untuk menyewa peralatan menyelam. Cukup menyewa atau membawa alat snorkel untuk berenang di permukaan bersama kawanan hiu yang akan langsung menghampiri wisatawan saat bernang di air.
“Kenapa harus pagi sekali, karena hiu itu mencari ikan-ikan yang lepas dari jaring nelayan. Kadang para nelayan pun memberi makan mereka dari atas bagan,” ujar Yudi.
Berenang dengan hiu tutul pun ada taktiknya. Salah satunya adalah jangan panik. “Yang penting jangan panik dan mengagetkan mereka. Karena sejinak apa pun hewan masih memiliki jiwa liar. Dan terpenting saya berpesan kepada siapa pun tolong jangan membawa barang yang berpotensi sampah,” tutur dia.
Pantai Asmara memang jauh dari pusat kota Berau. Jarak dari Bandara Kalimarau di Kecamatan Tanjung Redeb ke Pantai Asmara di Kecamatan Talisayan mencapai 150 km atau bisa ditempuh dalam waktu 3—4 jam.
“Biasanya wisatawan atau warga itu ke Talisayan sewa mobil. Karena kendaraan umum masih jarang. Harga sewanya antara Rp500—800.000 satu mobil,” papar Yudi.
Sesampainya di Kecamatan Talisayan, wisatawan bisa memilih penginapan sesuai isi kantong. Disini, terdapat sekitar 5 penginapan dengan tarif Rp75.000—200.000 per malam.
(alv)