Perhiasan Inspirasi dari Dunia Arsitektur
A
A
A
GARIS perhiasan minimalis yang simpel, tapi tetap memiliki statement gaya kerap muncul berkat inspirasi dari dunia arsitektur dan bentuk patung.
Desain ini ditampilkan oleh berbagai rumah perhiasan yang bisa dijadikan ide bereksplorasi. Koleksi Tiffany T terbaru memberikan konfirmasi gemilang yang minimalis dan kuat dari bentuknya sebagai gelang, cincin, dan rantai yang bermain dengan bentuk T. Seperti huruf T untuk Tiffany, terlihat memiliki bentuk kuat dan membuat pernyataan perhiasan dramatis yang tanpa embelembel.
“Saya telah mengambil T dari Tiffany sebagai bentuk grafis bukan sebagai logo,” kata Francesca Amfitheatrof sebagai direktur desain baru Tiffany & Co dikutip dari Telegraph. Merek asal Amerika yang didirikan pada 1837 ini hadir di seluruh koleksi dengan gelang T sederhana dan cincin T di kalung berbentuk rantai. Semua potongan memiliki elemen desain atau rekayasa yang muncul sederhana, tapi unik.
Gelang dan kalung muncul terpisah dan dapat digabung dengan campuran material perak dengan emas, berlian muncul hampir tak terlihat sehingga koleksi tersebut bisa dikenakan untuk sehari-hari. Untuk Tiffany & Co, sang desainer memang membawa perspektif duniawi yang segar, setelah menempuh pendidikan internasional dan tinggal di London selama 20 tahun, sebelum pindah ke New York untuk bekerja di Tiffany.
Amfitheatrof juga melambangkan visi wanita Tiffany yang dinamis dan feminin. “Dia bisa tinggal di Shanghai, New York, London, atau Paris. Dia memiliki sisi kesederhanaan tertentu tentang dirinya. Dia berbudaya dan baik, tapi memiliki rasa kebebasan tentang dirinya yang energik,” ucap Amfitheatrof. Ada pula Ute Decker yang mampu menggabungkan antara bentuk patung dan perhiasan arsitektur.
Dia menciptakan perhiasan yang terlihat seperti ada di museum, tapi kali ini dipakai di anggota tubuh. Decker lahir di Jerman, tapi sekarang tinggal di London, adalah salah satu pembuat perhiasan pertama yang menggunakan emas Fairtrade dan logam daur ulang. Di sisi lain, Kuwait Alanood Al Sabah membuat desain di bawah merek Octium yang dia dirikan dengan suaminya pada 2009.
Menjelajahi kemungkinan yang tampaknya tak terbatas dari bentuk segi delapan, perhiasan Octium memberi kesan modernitas dan kemurnian dalam satu bentuk rapi. Ada juga Jo McDonald yang mengambil inspirasi hingga tanah China dengan koleksi Porcelain-nya. McDonald membentuk porselen putih dan karang ke dalam bentuk yang begitu bersih. Sarah Herriot, mantan desainer perangkat lunak komputer, adalah eksponen lain yang membuat desain arsitektur.
Dia mampu menghasilkan bentuk kompleks, kemudian menciptakan kembali dalam material logam mulia dengan hasil yang menarik. Dari desainnya, kita seperti berkontemplasi untuk waktu yang lama. Lain lagi perhiasan Goldsmiths Fair dari Tom Rucker, yang karyanya merupakan hasil kerja di balik mikroskop.
Rucker menciptakan cahaya sebagai udara bola dari platinum panjang yang halus dan emas untuk membuat perhiasan yang terlihat berbeda.
Dyah Ayu Pamela
Desain ini ditampilkan oleh berbagai rumah perhiasan yang bisa dijadikan ide bereksplorasi. Koleksi Tiffany T terbaru memberikan konfirmasi gemilang yang minimalis dan kuat dari bentuknya sebagai gelang, cincin, dan rantai yang bermain dengan bentuk T. Seperti huruf T untuk Tiffany, terlihat memiliki bentuk kuat dan membuat pernyataan perhiasan dramatis yang tanpa embelembel.
“Saya telah mengambil T dari Tiffany sebagai bentuk grafis bukan sebagai logo,” kata Francesca Amfitheatrof sebagai direktur desain baru Tiffany & Co dikutip dari Telegraph. Merek asal Amerika yang didirikan pada 1837 ini hadir di seluruh koleksi dengan gelang T sederhana dan cincin T di kalung berbentuk rantai. Semua potongan memiliki elemen desain atau rekayasa yang muncul sederhana, tapi unik.
Gelang dan kalung muncul terpisah dan dapat digabung dengan campuran material perak dengan emas, berlian muncul hampir tak terlihat sehingga koleksi tersebut bisa dikenakan untuk sehari-hari. Untuk Tiffany & Co, sang desainer memang membawa perspektif duniawi yang segar, setelah menempuh pendidikan internasional dan tinggal di London selama 20 tahun, sebelum pindah ke New York untuk bekerja di Tiffany.
Amfitheatrof juga melambangkan visi wanita Tiffany yang dinamis dan feminin. “Dia bisa tinggal di Shanghai, New York, London, atau Paris. Dia memiliki sisi kesederhanaan tertentu tentang dirinya. Dia berbudaya dan baik, tapi memiliki rasa kebebasan tentang dirinya yang energik,” ucap Amfitheatrof. Ada pula Ute Decker yang mampu menggabungkan antara bentuk patung dan perhiasan arsitektur.
Dia menciptakan perhiasan yang terlihat seperti ada di museum, tapi kali ini dipakai di anggota tubuh. Decker lahir di Jerman, tapi sekarang tinggal di London, adalah salah satu pembuat perhiasan pertama yang menggunakan emas Fairtrade dan logam daur ulang. Di sisi lain, Kuwait Alanood Al Sabah membuat desain di bawah merek Octium yang dia dirikan dengan suaminya pada 2009.
Menjelajahi kemungkinan yang tampaknya tak terbatas dari bentuk segi delapan, perhiasan Octium memberi kesan modernitas dan kemurnian dalam satu bentuk rapi. Ada juga Jo McDonald yang mengambil inspirasi hingga tanah China dengan koleksi Porcelain-nya. McDonald membentuk porselen putih dan karang ke dalam bentuk yang begitu bersih. Sarah Herriot, mantan desainer perangkat lunak komputer, adalah eksponen lain yang membuat desain arsitektur.
Dia mampu menghasilkan bentuk kompleks, kemudian menciptakan kembali dalam material logam mulia dengan hasil yang menarik. Dari desainnya, kita seperti berkontemplasi untuk waktu yang lama. Lain lagi perhiasan Goldsmiths Fair dari Tom Rucker, yang karyanya merupakan hasil kerja di balik mikroskop.
Rucker menciptakan cahaya sebagai udara bola dari platinum panjang yang halus dan emas untuk membuat perhiasan yang terlihat berbeda.
Dyah Ayu Pamela
(ftr)