Keindahan Seni Peranakan Persembahan Yanny Tan
A
A
A
JAKARTA - Desainer Yanny Tan menyuguhkan pergelaran busana untuk menyambut Tahun Baru Imlek. Dengan mengusung tema "Ancestry" pementasan busana Yanny Tan kali ini kental dengan sentuhan seni peranakan.
Yanny dengan bangga memperkenalkan kebudayaan Indonesia lewat batik. Desainer jebolan sekolah mode Susan Budihardjo itu menampilkan gaya busana Cheongsam dengan balutan kain batik warna natural dan lembut seperti cokelat dan merah.
"Warna natural dan lembut saya ambil karena merepresentasikan ciri khas wanita Indonesia yang selalu natural dan lembut di setiap penampilannya,"papar Yanny Tan saat pergelaran busananya di Ruang Pamer Museum Nasional, Rabu malam (11/2).
Sentuhan budaya Indonesia dan batik yang telah mendapat pengakuan internasional memang terlihat dominan di keseluruhan koleksi. Kecintaan wanita kelahiran Solo otu terhadap budaya tanah air ia tampilkan dalam aktivitas kesehariannya."Kita tidak harus tradisional apa adanya, tapi dengan gaya yang sophisticated pun tetap bisa berekspresi dengan percaya diri tanpa kehilangan identitas sebagai wanita Indonesia,"ujar Yanny.Koleksi Ancestry Yanny Tan mengusung gaya dari wanita modern, koleksi Yanny Tan juga mengusung potongan rapi dan elegan. Adapun alasan Yanny Tan memberi tajuk Ancestry dalam pergelaran busananya kali ini, adalah ingin menampilkan sentuhan seni peranakan dalam karyanya. "Kenangan kolektif masa lampau yang menjadi inspirasi wanita modern masa kini," tandasnya.
Dalam pergelaran busananya, Yanny Tan menampilkan 48 gaun. Terdiri dari 3 sekuens yang diperagakan oleh 20 model. Sekuens pertama terdiri dari 12 busana ready to wear dengan warna-warna alam dan siluet A untuk acara-acara kasual.Sekuens kedua terdiri dari 24 busana cheongsam dan batik dengan motif flora dan fauna. Untuk sekuens ke-3 gaun malam yang terinspirasi dari alam.
Yanny dengan bangga memperkenalkan kebudayaan Indonesia lewat batik. Desainer jebolan sekolah mode Susan Budihardjo itu menampilkan gaya busana Cheongsam dengan balutan kain batik warna natural dan lembut seperti cokelat dan merah.
"Warna natural dan lembut saya ambil karena merepresentasikan ciri khas wanita Indonesia yang selalu natural dan lembut di setiap penampilannya,"papar Yanny Tan saat pergelaran busananya di Ruang Pamer Museum Nasional, Rabu malam (11/2).
Sentuhan budaya Indonesia dan batik yang telah mendapat pengakuan internasional memang terlihat dominan di keseluruhan koleksi. Kecintaan wanita kelahiran Solo otu terhadap budaya tanah air ia tampilkan dalam aktivitas kesehariannya."Kita tidak harus tradisional apa adanya, tapi dengan gaya yang sophisticated pun tetap bisa berekspresi dengan percaya diri tanpa kehilangan identitas sebagai wanita Indonesia,"ujar Yanny.Koleksi Ancestry Yanny Tan mengusung gaya dari wanita modern, koleksi Yanny Tan juga mengusung potongan rapi dan elegan. Adapun alasan Yanny Tan memberi tajuk Ancestry dalam pergelaran busananya kali ini, adalah ingin menampilkan sentuhan seni peranakan dalam karyanya. "Kenangan kolektif masa lampau yang menjadi inspirasi wanita modern masa kini," tandasnya.
Dalam pergelaran busananya, Yanny Tan menampilkan 48 gaun. Terdiri dari 3 sekuens yang diperagakan oleh 20 model. Sekuens pertama terdiri dari 12 busana ready to wear dengan warna-warna alam dan siluet A untuk acara-acara kasual.Sekuens kedua terdiri dari 24 busana cheongsam dan batik dengan motif flora dan fauna. Untuk sekuens ke-3 gaun malam yang terinspirasi dari alam.
(aww)