Parade Sepatu Couture

Minggu, 15 Februari 2015 - 09:08 WIB
Parade Sepatu Couture
Parade Sepatu Couture
A A A
Pekan adi busana atau haute couture tak hanya menarik perhatian lewat busananya. Sepatu sebagai aksesori pelengkap ikut memberi daya pikat parade desain couture yang kerap tampil penuh fantasi dan eksentrik. Tak terkecuali pada couture spring/summer 2015 ini.

Terhitung ratusan jam kerja dengan sekian jumlah tim pekerja menggarap dan membuat tampilan couture yang luar biasa. Dengan apa yang tertangkap mata, sepatu yang muncul di pagelaran couture pekan silam pun tampil beragam. Beberapa rumah mode menunjukkan desain yang eksentrik, keren, aneh, dan di antaranya alas kaki flat masih dihadirkan.

Pertama-tama di Chanel, sang Direktur Kreatif Karl Lagerfeld memberikan tampilan sepatu cap-toe boots datar setinggi betis. Kali ini Chanel memang masih memberikan tampilan sepatu datar dan sekarang dengan sol lembut. Kemunculan sepatu ini ikut menyulap motif bunga dengan gaun indah magis dan susah payah dibentuk lewat bordir. Dengan tampilan ini, Chanel telah tiga kali berturut-turut menghilangkan flat shows di ranah couture miliknya.

Pada Dior Haute Couture , sepatu hampir tampil serupa dengan Chanel. Raf Simons memberikan rok lipit halus dan renda mini dengan padanan viniyl boots yang mencapai paha. Sepatu muncul dalam palet berani, seperti oranye terang, biru, merah, dan hitam. Namun, bagian menarik dari tampilan vinyl boots di Dior adalah bagian heels di belakang yang berbentuk kotak dan seperti kubus.

Beberapa ada yang didesain dengan kilauan kristal di bawahnya, selebihnya muncul juga stiletto , menampilkan sedikit tumit melengkung, dan pumps yang memiliki sol seperti sepatu lari. “Sebuah gemuruh kecil, tapi benarbenar keren,” tulis Andrea Cheng dikutip dari instyle.com . Seolah membenarkan apa yang dikatakan oleh Simons.

Label asal Prancis ini mengambil inspirasi romansa antara masa lalu, ruang usia, dan ide yang mungkin akan berkembang di masa depan dengan kemungkinan budaya pop dan fashion . “Jadi, inilah tampilan sepatu yang menggambarkan kemungkinan budaya pop dan fashion itu,” kata Simons dikutip dari Reuters. Kemudian alas kaki yang tampil kasual ditampilkan duo desainer Viktor dan Rolf Snoeren Horsting.

Sebagaimana pesta kebun couture mereka sendiri dan mengirim para modelnya di catwalk lengkap dengan gaun tebal cetakan bunga-bunga berpotongan baby doll . Ditambah topi jerami dan sandal jepit platform yang tampak begitu santainya. John Galliano membuka koleksi artisan debutnya untuk Maison Martin Margiela dengan model celana ketat yang membentang hingga ke tumit dengan alas kaki platform tebal.

Tampak berlawanan bersama tampilan busananya, sepatu platform tebal muncul dengan campuran hitam dan putih. Selanjutnya, sepatu dari Valentino dibatasi suasana romantis koleksi itu. Goni wol dan beludru gaya bordir terangkat oleh sepatu tumit, memberikan efek ringan memakai mantel tanpa lengan yang kembali terlihat kokoh karena menyapu di landasan.

Sama halnya dengan Elie Saab, yang biasa membuat pernyataan dengan stiletto, kali itu digantikan pada banyak model yang terlihat dengan gaya lebih membumi, seperti sandal satin datar dan block-heel . Mereka memberi Saab gaun manis bak peri di negeri dongeng. Namun, dengan langkah gontai yang lebih santai di alas kaki.

Armani Prive juga mengambil langkah tegas ke depan, menggantikan apa yang lebih sering tampil di catwalk couture dengan sepatu pumps dengan tali dan stiletto bertali yang ditawarkan bersama sisi modernitas rumah mode Italia tersebut. Pada Jean Paul Gaultier, tampilan genit korset diperpanjang dari bustiers hingga sepatu. Dengan hantaman bersemangat melingkari tumit dari depan ke belakang, sepatu ini mengubah penampilan 360 derajat, dalam penafsiran mode khas Gaultier.

Dyah Ayu Pamela
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2071 seconds (0.1#10.140)