Pesan Maria untuk Kontestan
A
A
A
Hari ini Maria Asteria Sastrayu Rahajeng tuntas mengemban tugas sebagai Miss Indonesia 2014. Apa pesan Maria kepada kontestan Miss Indonesia yang akan terpilih sebagai pemenang? Maria Asteria Sastrayu Rahajeng akan menyerahkan mahkota Miss Indonesia kepada satu dari 34 kontestan Miss Indonesia 2015.
Selama mengemban tugas sebagai Miss Indonesia 2014, Maria mengaku bahagia dan bangga dengan segala pengalaman yang dia rasakan. Salah satu pengalaman yang berkesan menurut Maria, yaitu saat dia mengikuti ajang Miss World 2014. Di ajang tersebut Maria dan empat kontestan lainnya terpilih dalam kategori beauty with a purpose.
Adapun yang membanggakannya lagi, di ajang yang sama Maria berhasil masuk 15 besar Miss World 2015 . Pencapaian ini membuat Maria sukses mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional. “Pengalaman luar biasa, banyak hal baru yang didapat mulai karantina sampai terpilih dan ikut Miss World . Manfaat sangat dirasakan untuk diri sendiri dan untuk sesama,” ujar Maria.
Untuk itu, Maria berharap kontestan Miss Indonesia 2015 dapat memaksimalkan diri mereka saat karantina. Pelajaran selama di karantina, harap Maria, harus bisa dimaksimalkan dan diaplikasikan saat menjalani malam final dan kegiatan sehari-hari. “Kontestan harus punya jiwa sosial yang tinggi, percaya kemampuan diri sendiri, belajar sebanyak-banyaknya di karantina.
Enjoy akan proses karena kita akan menikmati hasilnya yang begitu indah,” ucap perempuan kelahiran 4 Oktober 1991 ini. Bagi dia, tidak ada yang berbeda dari karantina yang dia rasakan saat masih memperebutkan gelar Miss Indonesia dan karantina di ajang Miss World. Keduanya membutuhkan jiwa yang tangguh dan kemandirian karena selalu ada tantangan yang harus dihadapi. Namun, dia mengakui hal tersebut yang membuatnya kuat secara mental dan fisik.
“Di sana tidak ada yang bantu, kecuali diri sendiri. Jadi, harus mengandalkan kekuatan sendiri. Para kontestan dari sekarang harus belajar itu supaya nanti tidak kaget di sana,” pesan Maria. Selain menjadi tangguh dan mandiri, Maria mengakui Miss Indonesia membuatnya menjadi lebih percaya diri untuk berbicara di depan umum.
Sarjana komunikasi dari Universitas Pelita Harapan ini kini lebih percaya diri untuk tampil, bahkan kini dia berkeinginan untuk menjadi presenter televisi. Pengalaman yang masih dia ingat saat di karantina setahun lalu, yaitu saat harus bersama selama 13 hari dengan wanitawanita dari seluruh Indonesia, bahkan menjadi keluarga hingga kini. Temantemannya dulu sesama kontestan yang paling mendukungnya saat mengikuti Miss World.
“Karantina serunya ya kegiatan apa pun dilakukan sama-sama. Padahal, enggak bertemu dan berkomunikasi dengan orang luar, tapi kita akhirnya menemukan keluarga di sini. Persaingan enggak keliatan, yang ada kita semua saling menguatkan,” ceritanya. Maria pun kembali berpesan kepada kontestan Miss Indonesia tahun ini untuk menjadi pribadi yang menyenangkan, mengeluarkan hal positif dari dalam diri. Untuk malam final tahun lalu, diakuinya rasa gugup kerap dirasakan.
Ternyata wanita yang jago bermain piano ini menyiasatinya dengan menganggap panggung malam puncak sebagai tempat latihan koreo saat masih di karantina. “Kuncinya satu, jangan dibawa beban. Kalau saya memilih untuk menganggap ini semua seperti latihan yang ditonton banyak orang, jadi santai saja.
Saat latihan pakai gaun lengkap, jadi kan sama saja, pertanyaan pun hampir mirip seperti sesi Q&A saat masih di karantina,” jawab Maria sambil mengenang malam final setahun lalu. Harapannya untuk Miss Indonesia 2015, siapa pun yang terpilih harus bisa mempertahankan apa yang sudah dia raih di ajang Miss World 2014, yakni gelar Beauty with A Purpose. Bahkan bisa mencapai prestasi yang melebihi dirinya. “Saat di Miss World nanti jadilah pribadi yang kuat, gunakan hati untuk proyek kemanusiaan yang akan dibuat,” tutupnya.
Ananda nararya
Selama mengemban tugas sebagai Miss Indonesia 2014, Maria mengaku bahagia dan bangga dengan segala pengalaman yang dia rasakan. Salah satu pengalaman yang berkesan menurut Maria, yaitu saat dia mengikuti ajang Miss World 2014. Di ajang tersebut Maria dan empat kontestan lainnya terpilih dalam kategori beauty with a purpose.
Adapun yang membanggakannya lagi, di ajang yang sama Maria berhasil masuk 15 besar Miss World 2015 . Pencapaian ini membuat Maria sukses mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional. “Pengalaman luar biasa, banyak hal baru yang didapat mulai karantina sampai terpilih dan ikut Miss World . Manfaat sangat dirasakan untuk diri sendiri dan untuk sesama,” ujar Maria.
Untuk itu, Maria berharap kontestan Miss Indonesia 2015 dapat memaksimalkan diri mereka saat karantina. Pelajaran selama di karantina, harap Maria, harus bisa dimaksimalkan dan diaplikasikan saat menjalani malam final dan kegiatan sehari-hari. “Kontestan harus punya jiwa sosial yang tinggi, percaya kemampuan diri sendiri, belajar sebanyak-banyaknya di karantina.
Enjoy akan proses karena kita akan menikmati hasilnya yang begitu indah,” ucap perempuan kelahiran 4 Oktober 1991 ini. Bagi dia, tidak ada yang berbeda dari karantina yang dia rasakan saat masih memperebutkan gelar Miss Indonesia dan karantina di ajang Miss World. Keduanya membutuhkan jiwa yang tangguh dan kemandirian karena selalu ada tantangan yang harus dihadapi. Namun, dia mengakui hal tersebut yang membuatnya kuat secara mental dan fisik.
“Di sana tidak ada yang bantu, kecuali diri sendiri. Jadi, harus mengandalkan kekuatan sendiri. Para kontestan dari sekarang harus belajar itu supaya nanti tidak kaget di sana,” pesan Maria. Selain menjadi tangguh dan mandiri, Maria mengakui Miss Indonesia membuatnya menjadi lebih percaya diri untuk berbicara di depan umum.
Sarjana komunikasi dari Universitas Pelita Harapan ini kini lebih percaya diri untuk tampil, bahkan kini dia berkeinginan untuk menjadi presenter televisi. Pengalaman yang masih dia ingat saat di karantina setahun lalu, yaitu saat harus bersama selama 13 hari dengan wanitawanita dari seluruh Indonesia, bahkan menjadi keluarga hingga kini. Temantemannya dulu sesama kontestan yang paling mendukungnya saat mengikuti Miss World.
“Karantina serunya ya kegiatan apa pun dilakukan sama-sama. Padahal, enggak bertemu dan berkomunikasi dengan orang luar, tapi kita akhirnya menemukan keluarga di sini. Persaingan enggak keliatan, yang ada kita semua saling menguatkan,” ceritanya. Maria pun kembali berpesan kepada kontestan Miss Indonesia tahun ini untuk menjadi pribadi yang menyenangkan, mengeluarkan hal positif dari dalam diri. Untuk malam final tahun lalu, diakuinya rasa gugup kerap dirasakan.
Ternyata wanita yang jago bermain piano ini menyiasatinya dengan menganggap panggung malam puncak sebagai tempat latihan koreo saat masih di karantina. “Kuncinya satu, jangan dibawa beban. Kalau saya memilih untuk menganggap ini semua seperti latihan yang ditonton banyak orang, jadi santai saja.
Saat latihan pakai gaun lengkap, jadi kan sama saja, pertanyaan pun hampir mirip seperti sesi Q&A saat masih di karantina,” jawab Maria sambil mengenang malam final setahun lalu. Harapannya untuk Miss Indonesia 2015, siapa pun yang terpilih harus bisa mempertahankan apa yang sudah dia raih di ajang Miss World 2014, yakni gelar Beauty with A Purpose. Bahkan bisa mencapai prestasi yang melebihi dirinya. “Saat di Miss World nanti jadilah pribadi yang kuat, gunakan hati untuk proyek kemanusiaan yang akan dibuat,” tutupnya.
Ananda nararya
(bbg)