Serba Unik saat Audisi KDI Surabaya
A
A
A
SURABAYA - Ada yang unik selama audisi Kontes Dangdut Indonesia (KDI) 2015 di Surabaya. Setelah sebelumnya banyak kejutan di hari pertama, di hadi kedua, Minggu (15/2), tim audisi KDI 2015 dibuat terpukau dengan peserta pertama yang baru berusia 12 tahun.
Bukan hanya usianya yang sangat belia, gadis cilik yang bernama Nafisah Al Mais Aidiyah atau akrab disapa Ais tersebut juga ternyata jauh-jauh datang dari Denpasar. Ayah Ais yang mengetahui ada audisi KDI langsung mengajak putrinya pergi ke tempat lokasi.
Mengantre sejak pagi pun dilakoni keduanya. Alhasil meski usia Ais masih jauh berada di bawah batas usia, tim audisi pun memberi kesempatan untuk sulung dari 4 bersaudara tersebut unjuk gigi di video booth. Suara Ais pun membuka audisi dengan penampilan yang memukau.
Keunikan dan keistimewaan pun terus bergulir sampai audisi berakhir. Para peserta tak hanya mampu menunjukkan kualitas vokal tapi juga bakat lainnya seperti menari dan memainkan alat musik. Bahkan di detik detik akhir sebelum penutupan tim audisi kembali tercengang dengan peserta yang bernyanyi sambil menunjukkan aksi bela diri.
Peserta tersebut bernama Zulaiha Nurhasanah. Dia bernyanyi lagu Kuda Lumping sambil melakukan gerakan pencak silat. Ternyata Zulaiha memang pernah menyabet juara pencak silat tingkat daerah Jawa Timur. Penampilan wanita yang kini berprofesi sebagai perangkat desa itu pun menarik perhatian juri.
Selain kemampuan vokal dan bakat lainnya, kostum juga tentu turut menentukan penilaian. Terdapat beberapa peserta yang sengaja menjahit baju khusus untuk tampil di audisi ajang pencarian bakat menyanyi dangdut terbesar di Indonesia ini.
Untuk audisi hari kedua di Surabaya kali ini alumni KDI yang berpartisipasi adalah Rena (KDI 5). Tak hanya berperan sebagai juri di babak pre audition, Rena juga sempat memberi motivasi pada seluruh peserta yang tengah menunggu giliran di lokasi audisi yakni di Radio Kota FM. Dengan selesainya audisi di Surabaya maka total peserta yang berpartisipasi sebanyak 373 peserta.
Bukan hanya usianya yang sangat belia, gadis cilik yang bernama Nafisah Al Mais Aidiyah atau akrab disapa Ais tersebut juga ternyata jauh-jauh datang dari Denpasar. Ayah Ais yang mengetahui ada audisi KDI langsung mengajak putrinya pergi ke tempat lokasi.
Mengantre sejak pagi pun dilakoni keduanya. Alhasil meski usia Ais masih jauh berada di bawah batas usia, tim audisi pun memberi kesempatan untuk sulung dari 4 bersaudara tersebut unjuk gigi di video booth. Suara Ais pun membuka audisi dengan penampilan yang memukau.
Keunikan dan keistimewaan pun terus bergulir sampai audisi berakhir. Para peserta tak hanya mampu menunjukkan kualitas vokal tapi juga bakat lainnya seperti menari dan memainkan alat musik. Bahkan di detik detik akhir sebelum penutupan tim audisi kembali tercengang dengan peserta yang bernyanyi sambil menunjukkan aksi bela diri.
Peserta tersebut bernama Zulaiha Nurhasanah. Dia bernyanyi lagu Kuda Lumping sambil melakukan gerakan pencak silat. Ternyata Zulaiha memang pernah menyabet juara pencak silat tingkat daerah Jawa Timur. Penampilan wanita yang kini berprofesi sebagai perangkat desa itu pun menarik perhatian juri.
Selain kemampuan vokal dan bakat lainnya, kostum juga tentu turut menentukan penilaian. Terdapat beberapa peserta yang sengaja menjahit baju khusus untuk tampil di audisi ajang pencarian bakat menyanyi dangdut terbesar di Indonesia ini.
Untuk audisi hari kedua di Surabaya kali ini alumni KDI yang berpartisipasi adalah Rena (KDI 5). Tak hanya berperan sebagai juri di babak pre audition, Rena juga sempat memberi motivasi pada seluruh peserta yang tengah menunggu giliran di lokasi audisi yakni di Radio Kota FM. Dengan selesainya audisi di Surabaya maka total peserta yang berpartisipasi sebanyak 373 peserta.
(aww)