Menatap Miss World

Rabu, 18 Februari 2015 - 11:55 WIB
Menatap Miss World
Menatap Miss World
A A A
MARIA Harfanti tidak menyangka dirinya menjadi Miss Indonesia 2015 dalam malam grand final Miss Indonesia 2015 di Hall D2 Jiexpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (16/2).

Perempuan asal Yogyakarta ini mengaku bangga dan bersyukur atas apa yang sudah diraihnya itu. Dia pun siap mendedikasikan diri untuk gelar yang disandangnya tersebut, termasuk mengharumkan nama Indonesia di dunia melalui ajang Miss World.

Pengalaman di bidang sosial akan menjadi modal dirinya untuk bisa bersaing di kontes kecantikan Miss World. Tekad itu bukan tanpa alasan. Motivasinya ini dilatari dari prestasi Miss Indonesia sebelumnya yang dua tahun belakangan ini berhasil menjadi pemenang di salah satu fast track Miss World.

Selain itu, pengalamannya menjadi tenaga pengajar bahasa Inggris untuk anak-anak yang tidak mampu di daerah terpencil di Guizhou, China, membuatnya optimistis mampu bersaing di ajang internasional. Maria berharap bisa memenangkan fast track beauty with a purpose di Miss World .

Maklum perempuan yang pandai bermain piano ini juga menjadi pemenang fast track beauty with a purpose di Miss Indonesia 2015. Berikut petikan wawancaranya selepas dinobatkan menjadi Miss Indonesia 2015.

Bagaimana perasaan Anda setelah didaulat menjadi Miss Indonesia 2015?

Ya, saya sangat kaget. Sejujurnya sampai saat ini tidak menyangka akan menang karena berlatar belakang bukan dari dunia fashion atau entertainment dan malahan saya masih membayangkan Sumatera Selatan (pemenangnya) karena sejujurnya dia (Savina Wibowo) sangat aktif di karantina. Ini berkah tersendiri buat saya.

Tentunya saya sangat bersyukur bisa menjadi Miss Indonesia dan menjadi wakil Indonesia di ajang Miss World. Semua ini merupakan buah kerja keras dan perjuangan saya selama ini. Oleh karena itu, saya berharap semua masyarakat Indonesia mendukung saya dan saya akan berusaha untuk memberikan kemampuan terbaik di ajang Miss World nanti.

Pengalaman apa yang kamu dapatkan saat menjalani masa karantina Miss Indonesia?

Saya dengan 33 finalis Miss Indonesia lainnya mendapatkan banyak sekali pelatihan pada saat masa karantina, mulai public speaking , catwalk , koreografi, dan benar-benar kami dibentuk untuk menjadi Miss Indonesia yang memiliki kriteria MISS (Manners, Impresif, Smart, Social ) dan cinta Tanah Air. Jadi, saat di karantina seluruh finalis Miss Indonesia tidak hanya persiapkan untuk sebuah tontonan masyarakat, tapi benarbenar untuk modal kami kelak saat berada di tengah masyarakat selepas mengikuti ajang ini.

Apa tantangan paling berat saat mengikuti Miss Indonesia?

Setiap hari harus bangun jam 4-5 pagi, kadang merasa kelelahan karena menjalani rutinitas keseharian saat karantina. Namun, kami di sini mendapatkan pengalaman berharga, mulai mengujungi pabrik Sariayu, belajar modeling, catwalk, juga talent show . Puji Tuhan saya bisa menjalani itu semua tanpa saya sakit karena semua didasari perasaan enjoy.

Sebetulnya apa yang membuat Anda ikut ajang Miss Indonesia?

Saya ingin menunjukkan kualitas wanita Indonesia yang sebenarnya bahwa wanita Indonesia memiliki banyak kelebihan, tetapi harus tetap humble (rendah hati), tetap mengasah kemampuan diri dan tidak boleh cepat puas seperti itu. Jadi, selalu jangan cepat berpuas diri, selalu cita-citakan hal yang lebih baik dalam diri.

Ada pesan untuk Wanita Indonesia?

Untuk wanita Indonesia, tentunya dengan saya menjadi Miss Indonesia, tanpa latar belakang di dunia entertainment, tentunya bangga bisa mewakili Indonesia di ajang Miss Wolrd. Setiap wanita Indonesia memiliki kompetensi masing-masing dan alangkah baiknya apabila setiap wanita Indonesia bisa mengukir prestasi dengan kemampuan yang mereka miliki.

Bisa ceritakan latar belakang dan pendidikan Anda?

Saya merupakan keluarga besar dari abdi dalam keraton Yogyakarta, buyut saya itu koki di keraton.Untuk pendidikan, saya sarjana ekonomi Universitas Trisakti dan saat ini saya sejujurnya baru akan memulai Magister Manajemen di Universitas Indonesia. Karena terpilih menjadi Miss Indonesia, mungkin akan ditunda setahun ke depan. Saya juga sangat suka musik dan memang keluarga memiliki background musik. Kami menyanyi dan bermain piano sejak kecil.

Sebelum menjadi Miss Indonesia, apa saja kegiatan Anda?

Waktu kuliah (S1) saya mengajar sebagai asisten dosen dan beberapa kali menjadi perwakilan kampus untuk konferensi internasional di Thailand. Saya juga menjadi wakil Indonesia untuk pertukaran mahasiswa di China. Di sana saya diberi kesempatan mengajar (bahasa Inggris) anak-anak di daerah terpencil. Mereka benar-benar tidak tahu dunia luar itu seperti apa.

Selain mengajar, saya bersama dengan perwakilan negara lain menghibur serta memotivasi mereka agar kenal dunia luar dan meraih impian besar mereka. Pengalaman mengajar sebagai asisten dosen dan anak-anak di China tidak akan saya lupakan. Saya memang punya passion untuk edukasi. Bila mendapatkan kesempatan, saya akan terus mengajar, tetapi bukan mata pencaharian saya atau pekerjaan utama, lebih kepada kegiatan sosial.

Untuk program kerja Miss Indonesia, Anda akan fokus dalam bidang apa?

Saya akan lebih fokus dan berkonsentrasi dalam bidang pariwisata, di mana saya akan mempromosikan kekayaan dan keanekaragaman pariwisata Indonesia, seperti pulau, laut, gunung, budaya, tradisi adat, dan sebagainya. Saya juga akan memperkenalkan keanekaragaman pariwisata kepada dunia, terutama lewat ajang Miss World nanti.

Harapan Anda setelah menjadi Miss Indonesia?

Tugas menjadi Miss Indonesia bukanlah tugas yang mudah untuk dijalankan, tapi saya berharap semua masyarakat bisa mendukung saya, khususnya di ajang Miss World nanti. Saya berharap bisa memberikan dan membawa yang terbaik untuk Indonesia.

Rencana dan ambisi ke depan setelah menjadi Miss Indonesia 2015?

Mungkin saat ini saya belum bisa mengatakan langkah konkret, tapi saya berjanji akan mempersembahkan yang terbaik. Tentunya saya akan promosikan pariwisata Indonesia, khususnya daerah-daerah yang belum terekspose. Saya juga akan lebih fokus mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang Miss World mendatang.

Thomasmanggalla/ Ananda nararya
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8483 seconds (0.1#10.140)