Kelangsungan Hidup Penderita Kanker Meningkat

Jum'at, 20 Februari 2015 - 14:08 WIB
Kelangsungan Hidup Penderita...
Kelangsungan Hidup Penderita Kanker Meningkat
A A A
WASHINGTON - Perkembangan kedokteran yang kian canggih setiap tahunnya bisa memperpanjang kelangsungan hidup penderitanya. Sebuah kajian di di Amerika Serikat mengungkapkan, penderita kanker di kawasan itu berangsur membaik dengan kecanggihan teknologi kesehatan saat ini.

Menurut analisis baru itu, penderita kanker berusia 50—64 tahun kemungkinan bertahan hidup hingga lima tahun kemudian. Pasien-pasien yang terlibat dalam kajian ini didiagnosa menderita kanker pada 2005 dan bisa bertahan hidup hingga 2009. Peluang hidup mereka 39—68% untuk hidup hingga lima tahun ke depan ini lebih tinggi dibanding mereka yang berusia sama dan didiagnosa pada 1990—1994.

"Hampir semua populasi mengalami peningkatan kelangsungan hidup kanker mereka dari waktu ke waktu," ujar Dr Wei Zheng, penulis senior studi tersebut dari Universitas Vanderbilt di Nashville seperti dikutip Foxnews.

Seperti dilaporkan dalam JAMA Onkologi, Wei dan rekan-rekannya menganalisis data dari sampel nasional lebih dari 1 juta orang yang didiagnosis dengan kanker. Analisa dilakukan terhadap mereka yang terkena kanker usus besar atau rektum, payudara, prostat, paru-paru, hati, pankreas atau ovarium antara tahun 1990—2010.

Di antara pasien berusia 50—64 tahun yang didiagnosa menderita kanker usus besar atau rektum pada 1990—1994, sekitar 58% masih hidup lima tahun kemudian. Tingkat kelangsungan hidup lima tahun mencapai sekitar 83% untuk kanker payudara, 7% untuk kanker hati, 13% untuk kanker paru-paru, 5% untuk kanker pankreas, 91% untuk kanker prostat dan 47% untuk kanker rahim.

Di antara orang-orang di kelompok usia sama yang didiagnosa antara 2005—2009, sebagian besar bertahan hidup dari tiap kanker, kecuali untuk kanker rahim. Rata-rata kelangsungan hidup selama 5 tahun kemudian meningkat hingga 43% untuk kanker usus besar atau rektum, 52% untuk kanker payudara, 39% untuk kanker hati, 68% untuk kanker prostat, 25% untuk kanker paru dan 27% untuk kanker pankreas.

Sayangnya, kelangsungan hidup ini tidak berlaku sama bagi semua kelompok umur. Pasien yang lebih muda cenderung akan hidup lebih lama. Misalnya, kelangsungan hidup meningkat hanya 12—35% bagi orang yang didiagnosa menderita kanker pada usia antara 75—85 tahun.

Menurut para penulis kajian ini, kemajuan dalam perawatan dan pemindaian kanker yang lebih baik serta diagnosa menjadi faktor di balik meningkatnya kelangsungan hidup penderitanya. “Secara umum, kajian kami memperlihatkan segmen berbeda dari kemajuan onkologi saat ini. Kita harus mencari tahu sebabnya,” ujar Zheng.

Mereka menilai, orang-orang yang lebih tua tidak bisa mendapatkan manfaat yang sama dari kemajuan medis karena dokter mungkin menghindari perawatan agresif bagi mereka. Bisa jadi karena dokter khawatir orang-orang ini tidak bisa menoleransi perawatan seperti operasi atau kemoterapi.

Lagipula, orang-orang tua dan ras minoritas jarang dilibatkan dalam uji coba perawatan baru kanker. Para periset menyatakan, lebih banyak upaya seharusnya dilakukan untuk memasukkan kelompok ini dalam uji coba sehingga dokter mempunyai panduan perawatan berdasarkan ilmu pengetahuan.

"Penelitian tambahan diperlukan untuk menemukan alasan mengapa ada kesenjangan itu,” ujar Zheng.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0805 seconds (0.1#10.140)