Eksotisme Fashion
A
A
A
PERHELATAN mode New York Fashion Week musim autumn/winter menyuguhkan koleksi busana 1970- an, estetika flamboyan, hingga nuansa gotik dan punk.
Dimulai dari debut koleksi Oscar de la Renta yang pertama kali dirancang oleh Peter Copping di Pekan Mode New York kali ini. Mantan direktur kreatif Nina Ricci secara universal masih membawa desain warisan de la Renta lewat rok kasmir dengan trim bulu rubah, mantel bulu, dan sebuah gaun cherry fuchisia .
Gaun koktail dibuat dalam wol hitam dengan kristal dan topi tassel . Namun, gaun yang mencuri perhatian adalah gaun stapless bernuansa gading yang dihiasi pita aplikasi mawar dan pita beludru hitam. “Koleksi pertama ini saya harapkan tetap menghormati warisan Oscar dan juga untuk memulai babak baru rumah mode ini,” kata Copping dikutip dari Telegraph.co.uk.
Joseph Altuzarra membawa estetika yang bergerak dan melangkah menjadi sesuatu yang lebih lux dan halus. Dimulai dari sisi flamboyan dengan lekuk seksi sebagai koleksi yang menggoda. Terutama dengan pembawaan sepatu heels seksi, busana ruffles pada gaun renda putih yang nyaris seperti tak berpakaian sama sekali.
Semua potongan terlihat indah dengan mengisyaratkan ketegasan nuansa Victoria. “Saya tertarik dengan kelas atas di Amerika pada tahun 1970-an dengan perpaduan desain, mode, dan seninya,” ujar Altuzarra dikutip dari Vogue.co.uk.
Altuzarra mengambil Truman Capote dan Gloria Vanderbilt sebagai muse dari kalangan kelas atas Amerika. Bak cerita dongeng, tapi disesuaikan menjadi modis dan sosial, dia menambahkan bunga sebagai eklektisisme tersendiri bernada 1960-an ke 1980-an, serta sejumput budaya kontemporer dengan payet dan renda, beludru, dan devore , serta kerah yang semuanya terlihat pintar dan menarik.
Victoria Beckham pada Pekan Mode New York autumn/winter 2015 mengemasnya dalam gaun seksi yang sophisticated . Dia telah kembali ke dasar dengan koleksi terbaru yang kuat pada potongan gaun sejak meluncurkan labelnya pada 2008. Sebagian besar memang merupakan gaun seksi, juga memamerkan sensualitas yang sebelumnya dihindari.
“Saya ingin membuat terjemahan baru gaun, dan ingin potongan gaun seksi yang lebih banyak saat ini,” ujar Victoria yang akhir tahun lalu membuka butiknya di Dover Street, Mayfair, London.
Sedikit terkejut dengan potongan koleksinya, Vic, sapaan akrabnya, menunjukkan banyak jubah tambal sulam, beludru, dan organza . Diutarakan ibu empat anak ini, dia merasa memasuki dunia mode saat memakai mantel, topi, celana, dan sepatu bot. Hingga kemudian pada koleksi kali ini, Vic mendapatkannya menjadi jauh lebih seksi.
Kata kunci lainnya pada musim ini, menurut Vic, adalah “bounce”. Memutar puncak potongan dari mantel wol, Vic menambahkan ankle boots chunky bertumit menambah gaya tampilan para model. Mantel ikut berpotongan seperti kepompong dengan potongan di bagian pinggul.
Berikut ada sweter dengan lengan balon, koleksi rajutan hitam yang nyaman dan rok yang terbuat dari beludru. Diane von Furstenberg (DVF) seperti halnya Victoria Bechkam tampil menggoda. Model yang pertama kali keluar adalah Kendall Jenner, Jourdan Dunn, model dari DVF yang menginspirasi kesan wanita menggoda penuh fantasi.
Diterjemahkan sebagai kekuatan garis pakaian yang dikenakan para model dengan blus tipis, gaun koktail tipis dan biru kobalt biru cerah dan gaun renda panjang, serta polkadot untuk elemen “fantasi”. Adapun Alexander Wang pada musim kali ini mendapati kesan gotik yang terinspirasi dari budaya punk .
Dalam street wear didominasi warna gelap, para model tampil dengan seringai. Dilengkapi sepatu platform, tampilan kulit hitam dan rambut berminyak. Di antara pertunjukan tadi mengalir musik heavy metal, seolah Wang sedang menyusupi inspirasi sub-budaya gotik dan punk di kerumunan tamu yang hadir.
Hampir semua tampilannya bertabur nuansa hitam, termasuk untuk gaun hitam malam dengan bomber jaket dan sweter rajut. Ada serangkaian penampilan yang disesuaikan lewat blazer hitam yang hanya sampai bagian pinggang dipasangkan dengan celana pendek.
Item lain yang menarik dan terdengar mendesah, termasuk eveningwear berupa rok yang dihiasi dengan rantai kecil, serta gaun hitam panjang. Setiap tampilan dipasangkan dengan sepatu platform.
Dyah ayu pamela
Dimulai dari debut koleksi Oscar de la Renta yang pertama kali dirancang oleh Peter Copping di Pekan Mode New York kali ini. Mantan direktur kreatif Nina Ricci secara universal masih membawa desain warisan de la Renta lewat rok kasmir dengan trim bulu rubah, mantel bulu, dan sebuah gaun cherry fuchisia .
Gaun koktail dibuat dalam wol hitam dengan kristal dan topi tassel . Namun, gaun yang mencuri perhatian adalah gaun stapless bernuansa gading yang dihiasi pita aplikasi mawar dan pita beludru hitam. “Koleksi pertama ini saya harapkan tetap menghormati warisan Oscar dan juga untuk memulai babak baru rumah mode ini,” kata Copping dikutip dari Telegraph.co.uk.
Joseph Altuzarra membawa estetika yang bergerak dan melangkah menjadi sesuatu yang lebih lux dan halus. Dimulai dari sisi flamboyan dengan lekuk seksi sebagai koleksi yang menggoda. Terutama dengan pembawaan sepatu heels seksi, busana ruffles pada gaun renda putih yang nyaris seperti tak berpakaian sama sekali.
Semua potongan terlihat indah dengan mengisyaratkan ketegasan nuansa Victoria. “Saya tertarik dengan kelas atas di Amerika pada tahun 1970-an dengan perpaduan desain, mode, dan seninya,” ujar Altuzarra dikutip dari Vogue.co.uk.
Altuzarra mengambil Truman Capote dan Gloria Vanderbilt sebagai muse dari kalangan kelas atas Amerika. Bak cerita dongeng, tapi disesuaikan menjadi modis dan sosial, dia menambahkan bunga sebagai eklektisisme tersendiri bernada 1960-an ke 1980-an, serta sejumput budaya kontemporer dengan payet dan renda, beludru, dan devore , serta kerah yang semuanya terlihat pintar dan menarik.
Victoria Beckham pada Pekan Mode New York autumn/winter 2015 mengemasnya dalam gaun seksi yang sophisticated . Dia telah kembali ke dasar dengan koleksi terbaru yang kuat pada potongan gaun sejak meluncurkan labelnya pada 2008. Sebagian besar memang merupakan gaun seksi, juga memamerkan sensualitas yang sebelumnya dihindari.
“Saya ingin membuat terjemahan baru gaun, dan ingin potongan gaun seksi yang lebih banyak saat ini,” ujar Victoria yang akhir tahun lalu membuka butiknya di Dover Street, Mayfair, London.
Sedikit terkejut dengan potongan koleksinya, Vic, sapaan akrabnya, menunjukkan banyak jubah tambal sulam, beludru, dan organza . Diutarakan ibu empat anak ini, dia merasa memasuki dunia mode saat memakai mantel, topi, celana, dan sepatu bot. Hingga kemudian pada koleksi kali ini, Vic mendapatkannya menjadi jauh lebih seksi.
Kata kunci lainnya pada musim ini, menurut Vic, adalah “bounce”. Memutar puncak potongan dari mantel wol, Vic menambahkan ankle boots chunky bertumit menambah gaya tampilan para model. Mantel ikut berpotongan seperti kepompong dengan potongan di bagian pinggul.
Berikut ada sweter dengan lengan balon, koleksi rajutan hitam yang nyaman dan rok yang terbuat dari beludru. Diane von Furstenberg (DVF) seperti halnya Victoria Bechkam tampil menggoda. Model yang pertama kali keluar adalah Kendall Jenner, Jourdan Dunn, model dari DVF yang menginspirasi kesan wanita menggoda penuh fantasi.
Diterjemahkan sebagai kekuatan garis pakaian yang dikenakan para model dengan blus tipis, gaun koktail tipis dan biru kobalt biru cerah dan gaun renda panjang, serta polkadot untuk elemen “fantasi”. Adapun Alexander Wang pada musim kali ini mendapati kesan gotik yang terinspirasi dari budaya punk .
Dalam street wear didominasi warna gelap, para model tampil dengan seringai. Dilengkapi sepatu platform, tampilan kulit hitam dan rambut berminyak. Di antara pertunjukan tadi mengalir musik heavy metal, seolah Wang sedang menyusupi inspirasi sub-budaya gotik dan punk di kerumunan tamu yang hadir.
Hampir semua tampilannya bertabur nuansa hitam, termasuk untuk gaun hitam malam dengan bomber jaket dan sweter rajut. Ada serangkaian penampilan yang disesuaikan lewat blazer hitam yang hanya sampai bagian pinggang dipasangkan dengan celana pendek.
Item lain yang menarik dan terdengar mendesah, termasuk eveningwear berupa rok yang dihiasi dengan rantai kecil, serta gaun hitam panjang. Setiap tampilan dipasangkan dengan sepatu platform.
Dyah ayu pamela
(ftr)