Bali Beyond Travel Fair 2015 Target Tingkatkan Wisman
A
A
A
JAKARTA - Bali Beyond Travel Fair 2015 yang diluncurkan di Gedung Sapta Pesona Jakarta, pada Kamis (26/2/2015) disebut-sebut menjadi salah satu bursa pariwisata terbesar di Tanah Air. Kegiatannya BBTF sendiri direncanakan akan berlangsung pada 11-12 Juni 2015 di Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Kegiatan tersebut akan mengambil tema “See Wonderful Indonesia Archipelago Through Bali’s Natural Beauty”.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, bahwa pameran BBTF ternyata sangat dinanti dunia Internasional. Dengan memiliki target 325 peserta, dirinya menilai terdapat kenaikan dibanding tahun lalu sejumlah 246 peserta. Kegiatan itu pula menjadi sebagai salah satu cara termudah untuk meningkatkan wisatawan mancanegara (wisman) ke Tanah Air.
"Pameran ini tak hanya diikuti Bali saja melainkan seluruh daerah di Indonesia, sehingga bisa menunjukkan kekuatan wisata Indonesia di mata dunia. Kami berharap seller bisa hadir dengan jumlah yang lebih besar dari tahun lalu, yakni 370. Karena tahun lalu adalah 278," katanya dalam acara jumpa pers, di Jakarta.
Selain itu, Menpar juga menjelaskan bahwa Bali sebagai jendela pariwisata Indonesia sangat efektif dalam menarik kunjungan wisman untuk melanjutkan perjalanan wisatanya ke Kawasan Timur Indonesia karena total kunjungan wisman ke Indonesia hampir 40 persen di antaranya melalui Bali.
Bali Beyond Travel Fair 2015 akan menjadi wadah bagi buyers internasional untuk berbelanja paket wisata yang ada di Bali dan destinasi wisata di kawasan Indonesia Timur atau Bali Beyond.
“Saya ingin jadikan Bali Beyond Travel Fair 2015 ini untuk Indonesia. Bahkan, saya setuju dengan menggunakan nama Bali karena memang lebih menjual tapi proyeksinya untuk seluruh Indonesia," jelasnya.
Diharapkan penyelenggaraan BBTF 2015 dapat meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia tahun 2015 dan tahun-tahun ke depan. Pada 2015, Pemerintah menargetkan kunjungan wisman ke Indonesia sebanyak 12 juta wisman, sementara target wisman yang berkunjung ke Bali pada 2015 yakni 4 juta wisman.
Target angka itu meningkat sekitar 600.000 orang dibandingkan kunjungan wisman 2014 sebesar 9,4 juta wisman sepanjang tahun. Tahun berikutnya diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan sehingga target 20 juta wisman yang ditetapkan Presiden Jokowi pada akhir 2019 bisa tercapai.
Sementara itu, Chairman BBTF 2015 I Ketut Ardana mengatakan, bahwa penyelenggaraan BBTF 2015 akan diikuti 325 peserta yang potensial. Negara-negara dimaksud di antaranya adalah: Amerika Serikat dan kawasan Amerika Latin, Eropa Barat dan Eropa Timur, Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Tengah dan Asia Selatan, India, negara ASEAN, Korea Selatan, Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, Indonesia, Australia, Selandia Baru, dan Jepang.
Untuk para seller yang berpartisipasi diperkirakan sebanyak 370 peserta dari kalangan pelaku bisnis pariwisata seperti perhotelan dan resort, tour operators, tourist attractions, pemerintah daerah, destinasi wisata, payment online, hospital, restoran, jasa transportasi, serta korporasi.
Tahun lalu, BBTF dihadiri 246 buyers potensial dari mancanegara dan diikuti 278 sellers dari berbagai perusahaan di sektor pariwisata dengan menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp6,2 triliun.
Tahun ini BBTF akan dihadiri 325 buyers internasional dan diikuti 370 sellers dari berbagai perusahaan pariwisata yang ditargetkan mampu membukukan transaksi bisnis sebesar Rp14,5 triliun atau naik dua kali lipat dibandingkan penyelenggaraan tahun lalu.
Ketut Ardana juga menjelaskan, tahun ini BBTF akan lebih fokus pada tiga produk wisata unggulan di Indonesia yang terkait dengan leisure, “MICE” (Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition), serta wisata minat khusus yang meliputi: wedding-anniversary, spa-wellness, sport-adventure, healing-medical tourism, event organizer/PEO, tour operators, religious tourism, dan syariah tourism.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, bahwa pameran BBTF ternyata sangat dinanti dunia Internasional. Dengan memiliki target 325 peserta, dirinya menilai terdapat kenaikan dibanding tahun lalu sejumlah 246 peserta. Kegiatan itu pula menjadi sebagai salah satu cara termudah untuk meningkatkan wisatawan mancanegara (wisman) ke Tanah Air.
"Pameran ini tak hanya diikuti Bali saja melainkan seluruh daerah di Indonesia, sehingga bisa menunjukkan kekuatan wisata Indonesia di mata dunia. Kami berharap seller bisa hadir dengan jumlah yang lebih besar dari tahun lalu, yakni 370. Karena tahun lalu adalah 278," katanya dalam acara jumpa pers, di Jakarta.
Selain itu, Menpar juga menjelaskan bahwa Bali sebagai jendela pariwisata Indonesia sangat efektif dalam menarik kunjungan wisman untuk melanjutkan perjalanan wisatanya ke Kawasan Timur Indonesia karena total kunjungan wisman ke Indonesia hampir 40 persen di antaranya melalui Bali.
Bali Beyond Travel Fair 2015 akan menjadi wadah bagi buyers internasional untuk berbelanja paket wisata yang ada di Bali dan destinasi wisata di kawasan Indonesia Timur atau Bali Beyond.
“Saya ingin jadikan Bali Beyond Travel Fair 2015 ini untuk Indonesia. Bahkan, saya setuju dengan menggunakan nama Bali karena memang lebih menjual tapi proyeksinya untuk seluruh Indonesia," jelasnya.
Diharapkan penyelenggaraan BBTF 2015 dapat meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia tahun 2015 dan tahun-tahun ke depan. Pada 2015, Pemerintah menargetkan kunjungan wisman ke Indonesia sebanyak 12 juta wisman, sementara target wisman yang berkunjung ke Bali pada 2015 yakni 4 juta wisman.
Target angka itu meningkat sekitar 600.000 orang dibandingkan kunjungan wisman 2014 sebesar 9,4 juta wisman sepanjang tahun. Tahun berikutnya diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan sehingga target 20 juta wisman yang ditetapkan Presiden Jokowi pada akhir 2019 bisa tercapai.
Sementara itu, Chairman BBTF 2015 I Ketut Ardana mengatakan, bahwa penyelenggaraan BBTF 2015 akan diikuti 325 peserta yang potensial. Negara-negara dimaksud di antaranya adalah: Amerika Serikat dan kawasan Amerika Latin, Eropa Barat dan Eropa Timur, Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Tengah dan Asia Selatan, India, negara ASEAN, Korea Selatan, Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, Indonesia, Australia, Selandia Baru, dan Jepang.
Untuk para seller yang berpartisipasi diperkirakan sebanyak 370 peserta dari kalangan pelaku bisnis pariwisata seperti perhotelan dan resort, tour operators, tourist attractions, pemerintah daerah, destinasi wisata, payment online, hospital, restoran, jasa transportasi, serta korporasi.
Tahun lalu, BBTF dihadiri 246 buyers potensial dari mancanegara dan diikuti 278 sellers dari berbagai perusahaan di sektor pariwisata dengan menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp6,2 triliun.
Tahun ini BBTF akan dihadiri 325 buyers internasional dan diikuti 370 sellers dari berbagai perusahaan pariwisata yang ditargetkan mampu membukukan transaksi bisnis sebesar Rp14,5 triliun atau naik dua kali lipat dibandingkan penyelenggaraan tahun lalu.
Ketut Ardana juga menjelaskan, tahun ini BBTF akan lebih fokus pada tiga produk wisata unggulan di Indonesia yang terkait dengan leisure, “MICE” (Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition), serta wisata minat khusus yang meliputi: wedding-anniversary, spa-wellness, sport-adventure, healing-medical tourism, event organizer/PEO, tour operators, religious tourism, dan syariah tourism.
(nfl)