Pasola, Ritual Perang Adat di Pulau Sumba
A
A
A
NUSA TENGGARA TIMUR - Ritual perang adat Pasola 2015 kembali berlangsung di enam kampung adat di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, selama bulan Februari dan Maret. Di bulan Februari, Pasola digelar di Homba Kalayo, Bondo Kawango dan Rara Winyo, sedangkan di bulan Maret akan digelar di Maliti Bondo Ate (Ratenggaro), Waiha dan Wainyapu.
Dikutip dari Indonesia Travel, Pasola merupakan atraksi perang yang dilakukan oleh dua kelompok dengan kuda. Setiap kelompok terdiri lebih dari 100 pemuda bersenjatakan tombak yang dibuat dari kayu berdiameter 1,5 cm dengan ujung yang tumpul.
Dalam peperangan ini, peserta dan kuda yang jatuh tidak boleh diserang. Setiap darah yang keluar diyakini dapat menyuburkan tanah dan bermanfaat bagi panen berikutnya.
Pasola bukan sekadar pemainan adat, namun termasuk budaya masyarakat Sumba. Pasola berasal dari kata sola atau hola yang bermakna lembing kayu dalam bahasa lokalnya. Pelafalan kata tersebut dibubuhi awalan menjadi pasola, sehingga makna pun berubah menjadi permainan demi perekat jalinan persaudaraan.
Pasola dimaknai sebagai perang damai dalam sebuah ritual adat. Meskipun sering memakan korban, pasola tetap berpacu di tanah Sumba sebagai permainan penawar duka. Duka seorang leluhur atas hilangnya belahan jiwa. Berikut jadwal Pasola 2015.
Bulan Februari 2015
10 Februari 2015 : Pasola Homba Kalayo, Kecamatan Kodi Bangedo.
13 Februari 2015 : Pasola Bando Kawango, Kecamatan Kodi
14 Februari 2015 : Pasola Rara Winyo kecamatan, Kodi.
Bulan Maret 2015
11 Maret 2015 : Pasola Maliti Bondo (Ratenggaro), Kecamatan Kodi Bangedo.
13 Maret 2015 : Pasola Waiha, Kecamatan Kodi Blaghar.
14 Maret 2015 : Pasola Wainyapu, Kecamatan Kodi Blaghar.
Kegiatan ini sangat menarik wisatawan baik lokal, maupun luar negeri untuk berkunjung ke Pulau Sumba, NTT. Atau yang belum merencanakan tempat berlibur, dengan adanya event ini bisa menjadi alasan Anda berkunjung ke Pulau Sumba.
Dikutip dari Indonesia Travel, Pasola merupakan atraksi perang yang dilakukan oleh dua kelompok dengan kuda. Setiap kelompok terdiri lebih dari 100 pemuda bersenjatakan tombak yang dibuat dari kayu berdiameter 1,5 cm dengan ujung yang tumpul.
Dalam peperangan ini, peserta dan kuda yang jatuh tidak boleh diserang. Setiap darah yang keluar diyakini dapat menyuburkan tanah dan bermanfaat bagi panen berikutnya.
Pasola bukan sekadar pemainan adat, namun termasuk budaya masyarakat Sumba. Pasola berasal dari kata sola atau hola yang bermakna lembing kayu dalam bahasa lokalnya. Pelafalan kata tersebut dibubuhi awalan menjadi pasola, sehingga makna pun berubah menjadi permainan demi perekat jalinan persaudaraan.
Pasola dimaknai sebagai perang damai dalam sebuah ritual adat. Meskipun sering memakan korban, pasola tetap berpacu di tanah Sumba sebagai permainan penawar duka. Duka seorang leluhur atas hilangnya belahan jiwa. Berikut jadwal Pasola 2015.
Bulan Februari 2015
10 Februari 2015 : Pasola Homba Kalayo, Kecamatan Kodi Bangedo.
13 Februari 2015 : Pasola Bando Kawango, Kecamatan Kodi
14 Februari 2015 : Pasola Rara Winyo kecamatan, Kodi.
Bulan Maret 2015
11 Maret 2015 : Pasola Maliti Bondo (Ratenggaro), Kecamatan Kodi Bangedo.
13 Maret 2015 : Pasola Waiha, Kecamatan Kodi Blaghar.
14 Maret 2015 : Pasola Wainyapu, Kecamatan Kodi Blaghar.
Kegiatan ini sangat menarik wisatawan baik lokal, maupun luar negeri untuk berkunjung ke Pulau Sumba, NTT. Atau yang belum merencanakan tempat berlibur, dengan adanya event ini bisa menjadi alasan Anda berkunjung ke Pulau Sumba.
(nfl)